Duh! Corona B117 Sudah Masuk Kaltim, Satgas Minta Warga Tak Panik
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Samarinda, IDN Times - Mutasi virus corona atau COVID-19 sudah masuk Kalimantan Timur (Kaltim) tepatnya di Kota Balikpapan. Wabah dengan nama COVID-19 B117 ini terdeteksi dari pekerja yang baru pulang dari Arab Saudi.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltim meminta warga tidak panik.
“Masyarakat jangan terlalu takut dan panik berlebihan. Karena varian baru ini belum teruji. Apakah lebih parah atau tidak," ujar Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim saat dikonfirmasi, Selasa (16/3/2021).
1. Mutasi dalam virus itu lumrah terjadi
Andi Muhammad Ishak, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim (IDN Times/Yuda Almerio)Menurut Andi, mutasi virus adalah hal biasa. Meski demikian dirinya minta warga tetap waspada dan berjaga walau di Kaltim belum terlihat dampak dari pandemik ini. Di Indonesia sendiri baru terdapat 6 orang positif terpapar di mana salah satunya berasal dari Kaltim.
"Tapi saat kembali ke Balikpapan, dia (pekerja/TKI) sudah sembuh. Dan kami juga langsung lakukan tracking. Saat ini belum kami temukan kasus positif setelah itu," tegasnya.
Baca Juga: Dishub Kaltim Dukung Penerapan Tes GeNose di APT Pranoto Samarinda
2. Belum bisa disimpulkan corona B117 lebih berbahaya atau tidak
Perjalanan Pandemik COVID-19 di Indonesia sejak Januari-Oktober 2020 (IDN Times/Sukma Shakti)Lebih lanjut dia menerangkan, sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa virus varian baru itu lebih berbahaya. Kemungkinan, hanya risiko penularannya yang lebih cepat seperti terjadi di beberapa negara Eropa. Tapi persentase tingkat kematiannya sangat kecil.
“Terpenting itu masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan 5M maka agar terhindar dari kemungkinan tertular COVID-19,” tegasnya.
3. Minta warga menjaga diri dan sesama dari virus corona
Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)Dia menambahkan, hanya dengan taat protokol kesehatan warga bisa menghindari penularan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. Lima cara ini setidaknya bisa menjadi kebiasaan warga dan terus dipertahankan.
“Mari menjaga diri dan sesama,” pungkasnya.
Baca Juga: Sering Dikeluhkan Warga, TPA Bukit Pinang di Samarinda Bakal Dipindah
