Fase Relaksasi, Disdik Samarinda Tetap Minta Siswa Belajar di Rumah

Kasus COVID-19 di Samarinda masih ada sehingga harus waspada

Samarinda, IDN Times - Meskipun sudah masuk fase kedua tahap relaksasi, namun Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, belum bisa memberikan akses bagi para pelajar ibu kota Kaltim ini. Mereka tetap belajar online atau dalam jaringan.

“Untuk sementara anak-anak kita dari PAUD, SD, SMP belajar (daring) dari rumah saja dulu,” ujar Asli Nuryadin, Kadisdik Samarinda saat dikonfirmasi pada Selasa (16/6) petang.

1. Pelajar PAUD, SD dan SMP di Samarinda belum bisa laksanakan kegiatan di sekolah

Fase Relaksasi, Disdik Samarinda Tetap Minta Siswa Belajar di RumahKepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Samarinda, Asli Nuryadin (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Meskipun demikian, Disdik Samarinda tetap turut dengan anjuran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bakal memulai tahap belajar-mengajar pada Juli mendatang. Hal senada berlaku dengan Samarinda meskipun sudah masuk fase relaksasi. Tak hanya itu, kata Asli, tahapan ini bukan berarti Samarinda masuk zona hijau jadi harus tetap waspada.

“Kasusnya masih ada kan’, kecuali tak ada pertambahan kasus,” imbuhnya.

2. Sekolah bakal dibuka dengan protokol kesehatan

Fase Relaksasi, Disdik Samarinda Tetap Minta Siswa Belajar di RumahIDNTimes/Wira Sanjiwani

Wajar bila Asli menegaskan demikian, menukil data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, total akumulasi di Samarinda mencapai 62 kasus. Dari puluhan pasien terkonfirmasi positif ini sebanyak 53 orang. Dengan demikian tersisa 8 pasien dirawat di rumah sakit.

“Nanti setelah semua kasus selesai, sekolah dibuka tapi tetap menggunakan protokol kesehatan,” imbuhnya.

Baca Juga: Berpotensi Sebarkan Corona, Kolam Renang di Samarinda Dilarang Buka

3. Satu kelas hanya diisi oleh 18 siswa, sebelum masuk harus cuci tangan dulu

Fase Relaksasi, Disdik Samarinda Tetap Minta Siswa Belajar di RumahPotret murid-murid SD Filial 004 yang berada pinggiran Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Protokol kesehatan yang dimaksud Asli ialah meminta para murid tetap jaga jarak ketika berada di ruang kelas, tak hanya itu isi kelas pun tak lebih dari 18 siswa. Sebelum masuk kelas pun para murid wajib cuci tangan.

“Budaya bersih diri harus dimulai sejak dini dan menjadi kebiasaan baru,” pungkasnya.

Baca Juga: Penjualan Sepeda di Samarinda Naik 30 Persen selama Pandemik COVID-19

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya