Jago Merah Mengamuk di Samarinda, 19 Bangunan Nyaris Rata dengan Tanah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times-Tatkala sebagian warga tertidur lelap, tiba-tiba saja jago merah mengamuk di Jalan Lambung Mangkurat, Kelurahan Pelita, Kecamatan Sungai Pinang pada Sabtu (6/6) persisnya pukul 4.30 Wita. Akibat kejadian tersebut 19 bangunan nyaris rata dengan tanah.
“Tiba-tiba saja ada api Mas, gak tahu dari mana. Saat itu saya panik dan cuma bawa istri serta motor ke tempat aman. Pas kembali rumah sudah habis,” terang Markuni (48) di lokasi kejadian.
1. Selamat dari amukan si jago merah karena mendengar teriakan tetangga
Sebelum jago merah mengamuk, saat itu dia dan istrinya tertidur lelap. Syukurnya, saat kejadian warga banyak yang teriak. Pekikan kebakaran itulah yang membuatnya tersadar dari tidur. Seketika itu pula dia membangunkan istrinya dan menyelamatkan barang yang bisa diangkut. Sebagian besar bangunan terbuat dari kayu sehingga api mudah membesar.
“Habis semua Mas,” katanya.
Baca Juga: Hari Kelima Fase Relaksasi, Warung Makan di Samarinda Kembali Ramai
2. Ada 104 jiwa dari 26 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal
Kala itu Markuni tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Maklum hanya rumah itu tempatnya bernaung. Menukil data Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, setidaknya ada 19 bangunan yang dilahap si jago merah.
Belasan bangunan itu terdiri dari lima rumah kantor (rukan) di Jalan Lambung Mangkurat dan 14 rumah tinggal di Jalan Aziz Samad, Gang Mansur, Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir. Kedua kawasan ini memang bersisian.
“Total ada 104 jiwa dari 26 kepala keluarga yang terdampak,” tutur Surnadi Siman, staf Disdamkar Samarinda.
3. Dugaan sementara api berasal dari kompor meledak milik warga
Tim pemadam kebakaran dan para sukarelawan baru bisa memadamkan api setelah 2 jam lebih ketika matahari perlahan menanjak. Selain itu dari informasi yang dihimpun IDN Times, saat menjinakkan amukan si jago merah pemadam kebakaran banyak yang kesulitan mendapatkan sumber air dan jalur menuju menuju titik api cenderung sempit. Bahkan, dalam peristiwa ini satu sukarelawan alami luka di bagian kaki dan satu warga juga terluka di kepala.
“Kami sudah olah TKP (tempat kejadian perkara), ada tiga saksi kami mintai keterangan. Dugaan sementara kebakaran disebabkan kompor meleduk. Untuk pastinya, masih dilidik,” tutup Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Iptu Abdillah Dalimunthe.
Baca Juga: COVID-19 Masih Ancam Samarinda, Napi Belum Boleh Dijenguk Keluarganya