Jatam Kaltim Tetap Kukuh 37 Nyawa Hilang karena Tambang, Ini Faktanya

Jatam minta pemerintah tegas dengan perusahaan tambang

Samarinda, IDN Times - Kolam yang berada di konsesi tambang PT Cahaya Energi Mandiri (CEM) tepatnya Jalan Kalan Luas, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang menelan korban.

Adalah Bayu Setiawan (21) yang tenggelam setelah tak kuat berenang mengarungi kolam. Dua hari pencarian, jasad Bayu ditemukan mengambang oleh Tim Search and Rescue (pencarian dan pertolongan/SAR) gabungan pada Ahad (23/2) subuh.

1. Jatam Kaltim kukuh dengan 37 korban melayang akibat lubang tambang

Jatam Kaltim Tetap Kukuh 37 Nyawa Hilang karena Tambang, Ini FaktanyaTim SAR masih mencari Bayu Setiawan yang tenggelam di kubangan yang diduga bekas tambang batu bara di Samarinda (Dok. Jatam Kaltim)

Meski demikian dari catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim semenjak 2011, korban meninggal di lubang bekas tambang batu bara terus bertambah.

Di Samarinda paling banyak menelan korban, yakni 21 orang. Sementara, di Kutai Kartanegara (Kukar) 13 orang. Sisanya, masing-masing satu orang dari Kutai Barat dan Penajam Paser Utara.

Dari semua kejadian itu. Korban laki-laki berjumlah 26 orang. Sementara perempuan sembilan orang, dan satu lainnya tak berhasil teridentifikasi. Totalnya 35 nyawa menghilang karena lubang tambang.

Sebenarnya pada 22 Agustus 2019 lalu kejadian serupa terjadi Desa Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Korbannya, Hendrik Kristiawan (25) namun lokasi kejadian bukan lubang tambang, hanya rawa tapi berada dalam konsesi PT Singlurus Pratama.

Total korban akibat lubang tambang versi Jatam Kaltim adalah 37 orang jika dijumlah dengan kejadian terbaru.

“Kolam terbentuk karena aktivitas industri pertambangan batu bara, jadi perusahaan harus bertanggung jawab,” terang Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Pradarma Rupang saat dikonfirmasi pada Senin (24/2).

Baca Juga: Lagi! Jatuh Korban ke-37 di Lubang Bekas Tambang Batu Bara di Kaltim

2. Kolam terbentuk disebabkan oleh aktivitas pertambangan

Jatam Kaltim Tetap Kukuh 37 Nyawa Hilang karena Tambang, Ini FaktanyaIlustrasi satu dari ribuan lubang tambang di Kaltim yang meminta direklamasi (Jatam.org)

Rupang menjelaskan, sebelum ada aktivitas tambang, jalur air di rawa tersebut memiliki jalur pembuangan ke kebun warga. Bila diperhatikan, kolam ini juga sama kejadiannya dengan Desa Beringin Agung, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Namun setelah ada aktivitas pengerukan batu bara jalur air itu tak berguna lagi. Ujungnya, air rawa terus bertambah membentuk kolam.

“Artinya danau tak terbentuk dengan natural atau alami,” tegasnya.

3. Pemerintah diminta ambil langkah konkret

Jatam Kaltim Tetap Kukuh 37 Nyawa Hilang karena Tambang, Ini FaktanyaWarga saat menengok pencarian korban di kolam yang diduga bekas tambang di Samarinda (Dok. Basarnas Klas A Balikpapan)

Dia menambahkan, sudah semestinya perusahaan memperhitungkan kondisi lingkungan sekitar agar kejadian serupa tak terjadi lagi.

Caranya bagaimana? Ya, gampang, kata Rupang. Beri penanda bahaya seperti papan pengumuman yang menegaskan kolam itu sangat berbahaya. Itu sebabnya, pihaknya ingin pemerintah mengambil langkah konkret.

“Berkat aktivitas tambang ini sudah 37 nyawa warga Kaltim melayang,” pungkasnya.

Baca Juga: 37 Nyawa Hilang di Lubang Tambang, ESDM Kaltim: Itu Kan Versi Jatam

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya