Kaltim Bentuk Masyarakat Peduli Api untuk Antisipasi Kebakaran Hutan

Kabar baiknya, dua tahun terakhir karhutla kaltim menurun

Samarinda, IDN Times - Meski masih musim penghujan namun Pemprov Kaltim tetap mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Langkah tersebut didukung dengan pembentukan Masyarakat Peduli Api atau MPA.

“Kewaspadaan di tingkat tapak ini sangat penting,” ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim Muhammad Jauhar Efendi seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltm pada Rabu (10/2/2021) sore.

1. Dalam dua tahun terakhir karhutla di Kaltim alami penurunan

Kaltim Bentuk Masyarakat Peduli Api untuk Antisipasi Kebakaran HutanKarhutla Kaltim Masih bisa dikendalikan (Dok. Dishut Kaltim)

Di Benua Etam karhutla bukan hal baru selain petaka longsor atau banjir. Berdasarkan data sistem informasi deteksi dini pengendalian kebakaran hutan dan lahan (SiPongi) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Timur pada 2019 mencapai 6.715 hektare (ha). Sementara Kalimantan Tengah 44.769 ha, Kalimantan Barat 25.900 ha, Kalimantan Selatan 19.490 ha dan Kalimantan Utara 1.444 ha. Setahun kemudian atau 2020 lalu, karhutla di Kaltim menurun. Jumlahnya menjadi 5.221 ha, pun demikian dengan provinsi lain juga alami penurunan kasus. Misalnya saja Kalteng 7.681 ha, lalu ada Kalsel 4.017 ha, Kaltara 1.721 ha dan Kalbar 7.646 ha.

“Saat terjadi kebakaran hutan dan lahan, para sukarelawan yang dilatih akan langsung turun ke lapangan,” ujarnya lagi.

2. Berharap Kaltim tak sampai menggunakan hujan buatan atasi karhutla

Kaltim Bentuk Masyarakat Peduli Api untuk Antisipasi Kebakaran HutanANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Lebih lanjut dia menerangkan, total sukarelawan yang turut dalam pelatihan MPA tersebut 1.339 orang. Sedangkan total sumber daya manusia untuk pengendalian karhutla di Kaltim ada 2.548 personel. Termasuk dari Dishut Kaltim dan UPTD Taman Hutan Raya (Tahura) 354 personel, UPTD KLHK (Manggala Agni Kaltim) 105 orang dan Unit Manajemen 720 personel. Pelatihan ini menjadi penting agar MPA lebih responsif saat menemukan potensi karhutla. Saat api kecil, pasti akan lebih mudah dipadamkan. Tapi ketika api sudah membesar, maka upaya pemadaman pasti makin sukar.

“Sekalipun pemerintah pusat sudah menyiapkan sarananya mulai hujan buatan dan water booming yang diangkut pesawat dan helikopter, tapi kami harap tak sampai separah itu,” tuturnya.

Baca Juga: Meningkat dari Pekan Lalu, 33 Hot Spot Karhutla Terdeteksi di Kaltim

3. Imbau masyarakat tak asal membuka lahan yang memicu karhutla

Kaltim Bentuk Masyarakat Peduli Api untuk Antisipasi Kebakaran HutanIlustrasi (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Dia menambahkan, hujan buatan dan water booming itu disiapkan untuk daerah-daerah prioritas, seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Meski demikian besar harapan Benua Etam tak diserbu bencana. Baik itu kemarau, banjir hingga tanah longsor.

“Musim kemarau nanti, kami imbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar dan tidak membuang puntung rokok sembarangan,” tutupnya.

Baca Juga: Gubernur Kaltim: Pesan Presiden IKN di Kaltim Lanjut Usai Pandemik

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya