Kontroversi Dualisme Sekretaris Provinsi Kaltim 

DPRD berharap Isran menurunkan ego

Samarinda, IDN Times- Kontroversi jabatan Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur (Sekprov) belum menemui titik terang. Walau sudah dilantik menjadi sekprov oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo medio Juli lalu, nyatanya Abdullah Sani belum menduduki kursi orang nomor satu di lingkup aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Kaltim.

Posisi itu justru masih dipegang oleh pelaksana tugas, M Sa’bani. Sementara, Abdullah Sani kembali mengemban peran sebagai kepala Dinas Penanaman Modal dan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kaltim.

Artinya, saat ini Benua Etam Kaltim punya dua orang sekprov.

1. DPRD minta gubernur Kaltim hargai keputusan presiden

Kontroversi Dualisme Sekretaris Provinsi Kaltim dprd-kaltimprov.go.id

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menuturkan pelantikan Abdullah Sani itu melewati beberapa proses. Tak mungkin langsung main tunjuk, ada mekanismenya. Sehingga keputusan presiden yang tertuang dalam Keppres No 133/TPA 2018, pada 2 November 2018 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Pemprov Kaltim itu adalah kemauan dari pemimpin negara.

“Kan sudah ada SK-nya, masak enggak difungsikan. Gubernur itu perpanjangan tangan dari presiden lho,” kata anggota fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.

Dia menilai, tindakan Isran Noor itu sama saja melanggar etika. Dan sebaiknya Isran taat dan menghargai ketetapan presiden.

“Kita bukan negara federal,” ujar Samsun.

Baca Juga: Jika Ibu Kota di Kaltim, Pangdam Mulawarman Minta Penambahan Satuan  

2. Gubernur diminta agar menekan ego demi jalannya pemerintahan

Kontroversi Dualisme Sekretaris Provinsi Kaltim unsplash.com/marcooriolesi

Menurutnya, keputusan presiden menunjuk Abdullah Sani sebagai sekprov tak menyalahi prosedur sebab sebelumnya gubernur telah mengajukan tiga nama kandidat kepada presiden melalui menteri dalam negeri. Hingga mengerucut kepada satu calon, yakni Abdullah Sani. Bila tak puas dengan hasilnya, sebenarnya Isran punya kuasa dan diperbolehkan untuk mengganti sekprov tersebut.

“Tapi, ada baiknya difungsikan dulu. Setidak-tidaknya melihat kinerjanya selama enam bulan. Jika terus demikian, bisa jadi preseden buruk, belum lagi kita (Kaltim) kandidat ibu kota. Seharusnya hal-hal seperti ini diperhatikan,” kata Samsun.

Dia berharap agar polemik itu tak berkepanjangan. Ia menilai, sebaiknya Isran mengambil langkah tegas. Sangat disayangkan jika tarik ulur jabatan ini membuat jalannya pemerintahan jadi lamban. Sebab sekprov itu motor pemerintahan daerah, jabatan Plt dan sekprov jauh sekali bedanya dalam pengambilan keputusan.

“Jadi harus diperhatikan lagi. Merendahkan ego sedikit, bisa membawa berkah bagi Kaltim,” sebutnya.

3. Gubernur punya kuasa untuk mengganti

Kontroversi Dualisme Sekretaris Provinsi Kaltim www.hrreview.co.uk/Rebecca Clarke

Terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kaltim, Dahri Yasin mengatakan hal berbeda. Ada baiknya jika tak menghendaki Abdullah Sani menjadi sekprov segera ajukan penggantian sehingga pemerintahan berjalan maksimal.

Dia pun meyakini Isran Noor sebagai pengambil kebijakan tertinggi, lebih bijak dalam melihat persoalan tersebut. “Dahulukan kepentingan bersama demi daerah tercinta,” ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu menilai, sikap Isran tersebut boleh jadi disebabkan saat pengambilan keputusan sekprov dia tidak disertakan. Seharusnya kala itu mendagri menunda usulannya sebelum akhirnya menerbitkan SK. “Paling tidak Isran dipanggil,” terangnya.

Dari informasi yang dihimpun IDN Times, sebelum dilantik oleh mendagri 16 Juli lalu,  Sa’bani adalah calon kuat yang bakal menduduki kursi sekprov Kaltim. Selain Sa’bani, ada pula Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kaltim M Aswin, serta Kepala DPMTSP Abdullah Sani.

Dari ketiganya yang punya poin paling tinggi berdasarkan hasil seleksi adalah Sa’bani. Tiga nama itu kemudian diserahkan ke presiden.  Namun poin tertinggi ternyata tak membawa pengaruh apa-apa sebab akhirnya Abdullah Sani yang terpilih dan dilantik menjadi sekretaris provinsi Kaltim.

Baca Juga: Gubernur Isran Akan Temui Jokowi, Kaltim Terpilih Jadi Ibu Kota?

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya