5 Fakta Menarik Japalure Taiwan, Kadal Kecil yang Mampu Berhibernasi

Japalure taiwan merupakan kadal arboreal berwarna hitam

Samarinda, IDN Times - Kadal bisa ditemukan di berbagai tempat mau itu tempat yang tertutup, terbuka, atau tempat yang padat akan aktivitas manusia. Kemampuan bertahan hidupnya yang baik membuat reptil ini mampu beradaptasi dengan kehidupan manusia. Bahkan karena kemampuan adaptasi yang baik ini beberapa kadal juga jadi hewan invasif, lho. Diploderma swinhonis atau japalure taiwan jadi salah satu kadal invasif yang sangat merugikan di Jepang.

Kadal kecil berwarna hijau dan hitam ini memiliki banyak kemampuan supaya bisa beradaptasi di berbagai lingkungan. Mulai dari kemampuan memanjat yang baik, refleks yang gesit, sampai kemampuan berhibernasi seperti mamalia. Hewan ini sendiri termasuk hewan arboreal dan sangat sering terlihat di semak-semak dan pepohonan. Selain kemampuan dan adaptasi yang beragam ternyata reptil pemakan serangga ini juga punya segudang fakta menarik, lho.

1. Manusia jadi ancaman terbesar kadal ini

5 Fakta Menarik Japalure Taiwan, Kadal Kecil yang Mampu BerhibernasiJapalure taiwan (inaturalist.org/Yung-Lun Lin)

Salah satu ancaman terbesar kadal ini adalah aktivitas manusia itu sendiri. IUCN Red List memang memasukan kadal ini dalam kategori least concern atau risiko rendah. Namun dalam beberapa tahun terakhir populasinya mulai terancam karena kerusakan habitat dan deforestasi hutan.

Semakin ke sini hewan ini juga semakin terpojok dan hidup di wilayah manusia. Jika terus dibiarkan kemungkinan akan terjadi konflik yang berkelanjutkan yang akhirnya mengancam populasi kadal kecil ini. Apalagi wilayah penyebarannya sempit dan terisolasi yang akhirnya membuat hewan ini tidak punya tempat untuk kabur.

2. Jadi hewan invasif di Jepang dan terancam oleh hewan invasif di daerah asalnya

5 Fakta Menarik Japalure Taiwan, Kadal Kecil yang Mampu BerhibernasiJapalure taiwan (inaturalist.org/Yung-Lun Lin)

Namun manusia bukan satu-satunya hal yang mengancam populasi reptil ini. Artikel di jurnal Zookeys menjelaskan kalau japalure taiwan juga terancam karena kehadiran berbagai hewan invasif di habitat alaminya. Beberapa hewan invasif yang mengancam kadal ini adalah Polypedates megacephalus (katak pohon berkaki tutul) dan Anolis sagrei (anole cokelat). Katak pohon berkaki tutul sebenarnya adalah insektivor namun ia juga bisa memakan japalure taiwan. Sementara itu anole cokelat merupakan kadal yang bersaing dengan kadal lokal di Taiwan dan mampu menyebarkan penyakit.

Tak hanya di habitat aslinya, japalure taiwan juga bisa ditemukan di Jepang dan statusnya di sana justru sebagai hewan invasif yang merugikan. Kadal ini pertama hadir di Jepang sekitar awal 2000an dan sekarang populasinya membludak dan menggusur populasi kadal lokal di negeri sakura. Pemerintah Jepang juga tidak tinggal diam dan mulai melakukan berbagai upaya untuk membasmi japalure taiwan dari negara mereka.

Baca Juga: Panduan Lengkap, Toko Bahan Kue Terbaik di Samarinda

3. Lebih sering ditemukan di daerah dengan ketinggian di bawah 1,500 mdpl

5 Fakta Menarik Japalure Taiwan, Kadal Kecil yang Mampu BerhibernasiJapalure taiwan (inaturalist.org/tingan)

Seperti namanya, japalure taiwan punya penyebaran alami yang mencakup wilayah taiwan. Ia merupakan hewan arboreal yang sering ditemukan di pepohonan, semak-semak, hutan, dan area pertanian, jelas Animalia. Hewan ini juga sudah beradaptasi dengan kehidupan manusia bahkan kerap ditemukan di kota, sekolah, sampai di daerah perbelanjaan seperti mal. Sebagai reptil japalure taiwan sering berjemur karenanya ia sangat suka menghuni area yang sering disinari cahaya matahari.

Hewan ini juga menyukai daerah dengan elevasi rendah dan biasanya ditemukan di ketinggian di bawah 1,500 meter di atas permukaan laut. Ia sering beraktivitas di siang hari sehingga membuatnya menjadi hewan diurnal. Umumnya individu jantan lebih sering terlihat di atas pohon sementara individu betina dan individu muda cenderung beraktivitas di daratan atau di semak-semak. Hal ini cukup unik karena spesies kadal lain jarang yang memiliki perbedaan kebiasaan semacam ini.

4. Kadal ini biasanya berhibernasi di bulan November sampai Maret

5 Fakta Menarik Japalure Taiwan, Kadal Kecil yang Mampu BerhibernasiJapalure taiwan (inaturalist.org/Tunyu Chen)

Kalau kamu kira mamalia adalah satu-satunya hewan yang melakukan hibernasi maka kamu salah. Malah reptil seperti japalure taiwan juga bisa melakukan hal yang sama, lho. Bahkan tak tanggung-tanggung, kadal ini biasanya melakukan hibernasi antara bulan November sampai Maret, jelas iNaturalist. Saat berhibernasi kadal ini akan mencari tempat persembunyian yang nyaman sehingga cukup sulit ditemukan. Hal ini sangat penting karena membantunya aman dari predator saat sedang melakukan hibernasi.

Saat sedang berhibernasi ia memang tenang dan sama sekali tidak bergerak, namun saat sedang aktif justru kadal ini tidak bisa diam. Gerakannya gesit dan lincah, ia juga sangat teritorial dan tidak segan-segan menyerang kadal lain. Namun sifat teritorial ini bukan dilakukan untuk melindungi wilayah kekuasaan atau melindungi sumber makanan. Justru sifat teritorial yang dimiliki kadal ini hadir saat musim kawin dan dilakukan untuk memperebutkan hak kawin dengan kadal betina. 

5. Merupakan kadal insektivor yang bisa berkamuflase

5 Fakta Menarik Japalure Taiwan, Kadal Kecil yang Mampu BerhibernasiJapalure taiwan (inaturalist.org/Liu JimFood)

Kadal dengan panjang maksimal 31 cm ini merupakan hewan insektivor yang sangat suka memakan serangga dan invertebrata. Hewan-hewan yang masuk ke menu makanannya adalah belalang, jangkrik, semut, laba-laba, dan lebah. Ia bukan predator yang akan mengejar mangsanya dan lebih memilih untuk berdiam diri dan menunggu mangsa lewat sebelum akhirnya menyergapnya dengan cepat, jelas artikel di jurnal Basic and Applied Herpetology.

Sebagai predator penyergap tentunya japalure taiwan harus punya kamuflase yang baik dan hal ini ia tunjukan dari warna dan corak di tubuhnya. Secara umum ia punya dua warna dasar, yaitu cokelat dan hitam. Corak garis dan bercak berwarna cokelat muda, kekuningan, dan hijau juga hadir di tubuhnya. Tubuhnya juga mungil sehingga memudahkannya menyelinap di sela-sela sempit. Akhirnya perpaduan warna, corak, dan ukuran mungilnya membuat hewan ini bisa berkamuflase untuk menyergap mangsa dan bersembunyi dari predator.

Kadal kecil seperti japalure taiwan biasanya memang tidak terlalu diperhatikan karena dianggap hama dan tidak berguna. Namun jangan salah, kadal kecil justru banyak yang punya keunikan dan fakta menarik, lho. Fakta menarik yang dimiliki japalure taiwan sendiri mencakup kebiasaan berhibernasi, kemampuan kamuflase yang baik, sampai sifat teritorial yang didasarkan pada perebutan lawan jenis. Namun ia jadi hewan invasif dan mulai terancam di habitat aslinya yang mana hal ini cukup disayangkan.

Baca Juga: 10 Lokasi Kuliner di Samarinda yang Sajikan Ragam Menu Enak

Arzha Ali Rahmat Photo Community Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya