6 Fakta tentang Ikan di Laut, Apakah Bisa Mati Tenggelam?

Insang dan sirip sangat dibutuhan oleh ikan

Setiap makhluk hidup pasti memerlukan oksigen untuk bertahan hidup. Layaknya manusia, hewan juga membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Oksigen adalah sumber kehidupan bagi hampir semua makhluk hidup di dunia ini.

Lalu bagaimana dengan hewan yang hidup di air? Bagaimana cara mereka mendapatkan oksigen untuk bernafas? Lalu apakah hewan-hewan ini bisa tenggelam? Berikut 6 faktanya!

1. Apakah ikan bisa tenggelam?

6 Fakta tentang Ikan di Laut, Apakah Bisa Mati Tenggelam?ilustrasi kumpulan ikan mati (pexels.com/Oziel Gómez)

Dilansir Live Science, menurut Collins Concise Dictionary, tenggelam adalah mati atau membunuh dengan cara dibenamkan ke dalam cairan, sehingga ikan tidak bisa tenggelam.

Walaupun tidak bisa tenggelam, ikan tetap bisa mati lemas di dalam air. Hal ini dapat terjadi apabila kadar oksigen terlarut di dalam air tawar maupun laut sangat sedikit. 

Baca Juga: 10 Fasilitas Unik di Dalam Toilet Restoran, Ada Piano dan TV?

2. Bagaimana cara ikan mendapat oksigen?

6 Fakta tentang Ikan di Laut, Apakah Bisa Mati Tenggelam?ilustrasi ikan bernafas di dalam air (pexels.com/Guillaume Meurice)

Kebanyakan ikan bernapas ketika air mengalir melalui insangnya. Oleh sebab itu organ insang pada ikan menjadi hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, jika insang ikan rusak atau air tidak mengalir melewatinya, ikan akan mati lemas. Air yang melewati insang inilah yang selanjutnya memberikan oksigen pada insang. 

“Hewan laut juga membutuhkan oksigen untuk hidup. Hanya saja mereka hidup dari oksigen terlarut, sedangkan kita mendapatkan oksigen dari udara,” kata Frances Withrow seorang ilmuwan kelautan di Oceana, sebuah organisasi perlindungan dan konservasi lingkungan dilansir dari Live Science

3. Terdapat beberapa ikan yang mengambil oksigen dari udara

6 Fakta tentang Ikan di Laut, Apakah Bisa Mati Tenggelam?ilustrasi Ikan Paus Orca mengambil nafas di udara (pexels.com/Pixabay)

Walaupun secara umum kebanyakan ikan mendapat oksigen melalui air, akan tetapi terdapat beberapa ikan yang mengambil oksigen dari udara. Tidak hanya itu, beberapa jenis ikan justru dapat bertahan hidup di luar air lebih lama dibandingkan ikan lainnya.

Ikan Arapaima di Amerika Selatan, misalnya, adalah ikan air tawar terbesar di dunia, dengan panjang mencapai 3m. Ia memiliki insang yang sangat kecil, dan kantung renangnya memungkinkannya mengambil oksigen dari udara. Karena itu Ikan Arapaima dapat bertahan hidup di luar air hingga 24 jam.

Mamalia laut dan reptil, seperti paus dan penyu juga bernapas dengan muncul ke permukaan dan menghirup udara ke paru-parunya. Namun, tidak seperti manusia, mereka dapat menahan napas dalam air dengan waktu yang lama. Paus Berparuh Cuvier pernah menyelam selama 138 menit menurut sebuah penelitian tahun 2014 dilansir dari Live Science

4. Manusia menjadi faktor penyebab banyak ikan mati kekurangan oksigen

6 Fakta tentang Ikan di Laut, Apakah Bisa Mati Tenggelam?ilustrasi manusia menjala ikan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Manusia merupakan faktor terbesar kematian ikan di dalam air. Peralatan memancing seperti kail dan jaring banyak membuat isang pada ikan rusak. Selain itu, Ikan Hiu yang membutuhkan sirip untuk berenang justru sering diburu oleh manusia. Beberapa nelayan menagkap hiu dan mengambil siripnya untuk dimakan menjadi olahan, seperti: sup sirip hiu. Hiu yang sudah kehilangan siripnya tidak akan bisa lagi berenang dan akhirnya mati lemas atau mati kelaparan.

Pemburuan sirip Hiu ini merupakan aktivitas ilegal. Sulit untuk mengetahui berapa banyak hewan laut yang mati lemas karena ulah manusia. Sebanyak  300.000 paus, lumba-lumba, dan penyu yang mati setiap tahunnya menurut perkiraan Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional dilansir dari Live Science

5. Populasi Plankton yang besar juga bisa menyebabkan kematian pada ikan

6 Fakta tentang Ikan di Laut, Apakah Bisa Mati Tenggelam?ilustrasi plankton di air laut (pexels.com/FotoshopTofs)

Banyak wilayah laut yang mengalami kekurangan oksigen terlarut didalamnya dan menyebabkan ikan bisa mati. Kejadian ini bisa terjadi jika populasi Plankton yang banyak pada suatu wilayah. Plankton yang merupakan salah satu organisme di laut, sangat banyak menggunakan oksigen.

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa air laut tidak dapat mengisi oksigen dengan cepat.  Selain itu, menurut Survei Geologi A.S., air hangat tidak menyimpan oksigen terlarut sebanyak air dingin. Sehingga ketika suhu laut meningkat akibat perubahan iklim, akan muncul zona mati dengan tingkat oksigen yang lebih rendah, menurut laporan Live Science

6. Beberapa ikan harus terus berenang agar dapat bertahan hidup

6 Fakta tentang Ikan di Laut, Apakah Bisa Mati Tenggelam?Ikan Hiu (pexels.com/Lachlan Ross)

Banyak ikan yang harus berenang terus-menerus agar air selalu mengalir melewati insangnya. Hal ini terjadi pada sebagian besar Hiu, itulah sebabnya mereka tidak dapat bertahan hidup ketika dibuang kembali ke laut setelah siripnya diambil oleh nelayan.

Hiu yang tidak memiliki sirip, tidak dapat berenang sehingga akan mati lemas. Hal ini juga terjadi pada spesies ikan tuna. Berbeda dengan Ikan Hiu dan Ikan Tuna, beberapa ikan mampu memompa air melalui mulut dan insangnya, sehingga mereka dapat berhenti berenang dan tidak kekurangan oksigen. Contoh spesies yang melakukan hal ini adalah Ikan Pari.

Berdasarkan 6 fakta di atas, membuktikan bahwa hewan yang hidup di air tetap bisa bertahan hidup karena dapat mendapat oksigen melalui oksigen terlaut di dalam air. Air yang mengalir melalui insang ikan merupakan cara hewan-hewan ini mendapatkan oksigen. Oleh sebab itu, organ vital seperti insang dan sirip pada ikan sangat diperlukan agar ikan tetap bisa bertahan hidup. Pemburuan sirip Hiu merupakan sebuah  tindakan yang dapat menyebabkan kematian pada Ikan Hiu.

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dipaksakan kepada Anak

Johanes Bastanta Ginting Photo Community Writer Johanes Bastanta Ginting

Masih Belajar Menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya