5 Fakta Kawah Chicxulub, Lokasi Jatuhnya Asteroid Musnahkan Dinosaurus

Kawah di Bumi yang berhubungan dengan kepunahan massal 

Kepunahan Dinosaurus 66 juta tahun lalu tidak hanya disebabkan oleh satu faktor utama. Tabrakan asteroid yang diberi nama Chicxulub dengan Bumi menimbulkan dampak hebat pada perubahan iklim era Dinosaurus. Ledakan dari energi yang dilepaskan setara dengan lima miliar bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima. Gas yang dilepaskan menutupi atmosfir Bumi yang menyebabkan bencana alam beruntun, sehingga menyebabkan kepunahan massal setelahnya.

Bekas tabrakan Asteroid Chicxulub membentuk kawah yang amat besar dengan diameter 180 km dan kedalaman hampir 30 km. Simak fakta-fakta mengenai Kawah Chicxulub yang terletak di Semenanjung Yukatan, Meksiko.

Menarik nih, belajar sejarah masa lalu, yuk!

1. Penemuan kawah tanpa sengaja

5 Fakta Kawah Chicxulub, Lokasi Jatuhnya Asteroid Musnahkan DinosaurusIlustrasi Pencarian Sumber Minyak (pexels.com/Athena)

Merujuk dari BBC (https://www.bbc.com/travel/article/20181111-the-buried-secrets-of-the-deadliest-location-on-earth) ada seorang geofisikawan Glen Penfield bersama rekannya Antonio Camargo-Zanoguera bekerja pada sebuah perusahaan minyak nasional meksiko bernama Pemex.

Pada awal 1978 mereka terbang melintasi perairan Karibia yang meliputi pantai di Chicxulub dengan menggunakan magnetometer. Tujuannya ialah dia mencari tanda-tanda minyak, namun malah menemukan bentuk aneh berupa setengah bagian bawah kawah besar di bawah air. Berdasarkan peta tanda gravitasi semenanjung yang dibuat 1960-an terlihat lengkungan bawah tanah yang sangat simetris di cincin berdiameter 70 km.

Ternyata Penfield menemukan lengkungan lain yang terletak di semenjangan Yucatan dengan puncak mengarah ke utara. Apabila dibandingkan dari kedua peta itu, Penfield menemukan dua busur. Busur pertama adalah peta dari tahun 1960-an dan busur kedua dari yang ia temukan membentuk lingkaran dengan diameter hampir 200 km.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Berbuka Puasa Super Cozy di Samarinda

2. Diteliti hingga saat ini

5 Fakta Kawah Chicxulub, Lokasi Jatuhnya Asteroid Musnahkan DinosaurusIlustrasi Cincin Kawah Chicxulub (nasa.gov)

Beberapa tahun setelah penemuan Glen Penfiled di tahun 1978, melansir dari Britannica, (https://www.britannica.com/science/Cretaceous-Period/Terrestrial-life#ref1280535) seorang peneliti bernama Luiz dan Walter Alvarez ahli geologi di University of California, Berkeley melakukan penelitian dan menemukan adanya kadar iridum (senyawa yang ada pada meteorit) yang sangat banyak pada bebatuan di kawah Chicxulub.

Seperti yang diungkapkan NASA (https://www.nasa.gov/missions/earth/chicxulub.html) terdapat rombongan peneliti lain seperti Adriana Ocampo, Kevin Pope, dan Charles Duller yang menggeluti penelitian mulai tahun 1990 tidak hanya melihat sebuah lingkaran cincin, tetapi susunan lingkaran berlapis dengan lubang-lubang yang berbentuk seperti sasaran panahan.

Bentuk cincin yang saling terhubung dengan tepian kawah disebabkan oleh asteroid jatuh jatuh ke Bumi dengan lebar 12 km. Penemuan tersebut mengakhiri pencarian lokasi tabrakan asteroid yang sudah dilakukan selama satu dekade. Meski begitu penelitian-penelitian mengenai batuan yang berkaitan dengan Chicxulub masih terus dilakukan hingga saat ini.

3. Membentuk Cenote, lubang penampungan air alami 

5 Fakta Kawah Chicxulub, Lokasi Jatuhnya Asteroid Musnahkan DinosaurusCenote di Yukatan (instagram.com/aran_ast1)

Cenote berbentuk seperti gua bawah tanah yang diakibatkan reruntuhan batu gamping dan mengeluarkan air tanah. Di wilayah Yukatan banyak sekali ditemukan Cenote, sehingga menjadi ciri khas pariwisata alam di tempat ini. Airnya yang biru dan segar banyak menarik para wisatawan. Dikutip dari BBC (https://www.bbc.com/travel/article/20181111-the-buried-secrets-of-the-deadliest-location-on-earth) dulunya Suku Maya mendiami area Conote di sekitar Yukatan ini karena sangat bergantung padanya dan dijadikan sebagai sumber persediaan air permanen.

Selain itu, Cenote mempunyai nilai magis tersendiri bagi Suku Maya sebagai portal untuk berkomunikasi dengan para dewa. Berbagai upacara keagamaan akan dilaksanakan di area sekitar Cenote, bahkan upacara pengorbanan manusia.

4. Lebarnya meliputi daratan dan lautan 

5 Fakta Kawah Chicxulub, Lokasi Jatuhnya Asteroid Musnahkan DinosaurusLokasi Kawah Chicxulub (Science Photo Library/D. Van Ravenswaay)

Sebagian dari kita mungkin akan mengira bahwa kawah ini berbentuk seperti lubang besar yang menganga di daratan yang luas. Anggapan itu akan terpatahkan karena kawah ini terlihat seperti cincin lingkaran yang sebagian busurnya berada di daratan Yukatan dan sebagian lainnya berada di lepas Pantai Semananjung Yukatan. Cenote yang telah dipetakan di daratan ternyata membentuk garis melingkar yang terhubung dengan pola peta yang berada di lautan.  

5. Salah satu kawah asteroid terbesar di Bumi 

5 Fakta Kawah Chicxulub, Lokasi Jatuhnya Asteroid Musnahkan DinosaurusPotret diameter Kawah Chicxulub (nasa.gov)

Berjuta-juta tahun yang lalu sudah tidak terhitung berapa kali asteroid menabrak Bumi. Ada yang memberikan dampak besar dan ada juga yang tidak memberikan efek atau bekas tabrakan di Bumi. Kawah Chicxulub menjadi kawah asteroid terbesar setelah Kawah Vredefort yang berada di Afrika Selatan dengan diameter hampir 200 km. Selain itu terdapat Kawah Sudbury Basin dengan diameter 130 km yang terletak di Ontario, Kanada.

Itulah fakta-fakta tentang Kawah Chicxulub, sejatinya tabrakan asteroid ke Bumi memang tidak dapat dihindarkan. Ini adalah peristiwa alam di luar kendali manusia. Dan Kawah Chicxulub menjadi bukti nyata bahwa Asteroid Chicxulub pernah menabrak Bumi dan memusnahkan hampir 75 persen penduduknya termaasuk dinosaurus.

Baca Juga: Pura Hyang Guru Simbol Toleransi Beragama di Balikpapan

Dina Stevany Photo Community Writer Dina Stevany

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya