5 Kerajaan Islam Besar yang Pernah Berjaya di Kalimantan

Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua di Indonesia

Balikpapan, IDN Times - Jika ditelusuri, ternyata kerajaan pertama di Indonesia berada di Kalimantan berdasarkan catatan Prasasti Yupa sekitar abad ke-5 Masehi mengindikasikan adanya kerajaan besar Hindu bernama Kutai Martadipura. Seiring masuknya Islam ke Nusantara, berdiri banyak kerajaan Islam termasyhur di zamannya.

Tentu semua kerajaan tersebut sekarang telah melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi cagar budaya. Di sini saya ingin mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh sejarah kerajaan-kerajaan besar di Kalimantan yang pernah ada. Simak selengkapnya.

1. Kesultanan Sambas

5 Kerajaan Islam Besar yang Pernah Berjaya di KalimantanKeraton Kesultanan Sambas (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Sebelum menjadi Islam, wilayah Sambas kala itu diperintah oleh ratu keturunan Majapahit bernama Ratu Sepudak. Sultan Tengah keturunan bangsawan Brunei Darussalam beserta rombongannya datang ke Sambas dan membawa ajaran Islam. Sejak saat itu, rakyat Sambas menerimanya dan berbondong-bondong memeluk Islam.

Kemudian, Ratu Sepudak dan Sultan Tengah berbesan setelah anaknya menikah yakni Mas Ayu Bungsu dengan Raden Sulaiman dan dikaruniai anak bernama Raden Bima. Raden Sulaiman mendirikan Kesultanan Sambas pada 1671 menjadikannya sebagai sultan pertama dengan gelar Sultan Muhammad Shaifuddin, dilansir Kemdikbud.

Tahun 1685, Raden Bima diangkat menjadi Sultan. Satu tahun masa pemerintahannya, pusat pemerintahan kerajaan berpindah dari Lubuk Madung ke tempat dekat tiga sungai: Sambas, Tebberau dan Subah. Tempat tersebut dinamai Muara Ulakkan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Sambas bahkan hingga saat ini.

Kesultanan Sambas mengalami kemunduran hingga runtuh akibat pendudukan koloni Jepang pada 1942 dan agresi militer NICA pasca 1945. Kalimantan Barat yang berada di naungan Indonesia membentuk pemerintahan administratif.

Hasilnya, pada 1999, Sambas ditetapkan menjadi kabupaten dengan ibu kota Sambas. Wilayah kekuasaan Kerajaan Sambas dulu meliputi pesisir barat Kalimantan seperti Tanjung Datu, Sungai Duri, Bengkayang, Sungkung dan Kabupaten Sambas saat ini.

2. Kesultanan Banjar

5 Kerajaan Islam Besar yang Pernah Berjaya di Kalimantanilustrasi keraton Kesultanan Banjar antara tahun 1859 dan 1861 (commons.wikimedia.org/Neerlands-Oost-Indie)

Mengutip An-nur, Kesultanan Banjar dianggap sebagai kerajaan Islam pertama di Kalimantan (dalam konteks Indonesia). Namun, jika berbicara konteks menyeluruh (melibatkan Brunei Darussalam dan Malaysia) maka Kesultanan Brunei adalah kerajaan Islam pertama di Kalimantan.

Kesultanan Banjar didirikan oleh Pangeran Samudera dengan gelar Sultan Suriansyah pada 1520. Pendahulu Banjar adalah Kerajaan Daha. Anak dari Sukarama pemimpin Daha bernama Galuh Intan Sari menikah dengan Pangeran Suryanata dari Majapahit dan melahirkan Pangeran Samudera.

Pada masanya di abad 15-17 M, wilayah kekuasaan Kesultanan Banjar meliputi Negara Agung (Banjar Kuala, Batang Banyu dan Pahuluan) dan Mancanegara (Kepangeranan Kotawaringin. Tanah Dusun, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Paser). Sisanya adalah wilayah pesisir Kalimantan Timur dan Utara.     

Banjar dengan Pangeran Antasari memimpin pemberontakan besar-besaran rakyat Banjar melawan Belanda pada 1714 di mana Belanda sudah menguasai kerajaan tersebut sejak 1700. Pemberontakan ini hampir berhasil menaklukkan Belanda. Walaupun kenyataannya, Pangeran Antasari wafat dalam pertempuran.

Setelah kematian Pangeran Antasari, Banjar semakin melemah ditandai dengan Belanda mengangkat Sultan Muhammad Seman sebagai pemimpin boneka. Pada 1860, Kesultanan Banjar resmi dihapus oleh Pemerintah Belanda. Kini, Banjar memiliki Sultan bernama Sultan Haji Khairul Saleh menjabat sejak 2010 hingga sekarang.   

Baca Juga: 5 Pantai Dekat Bandara Sepinggan, Balikpapan dengan View Menawan

3. Kesultanan Berau

5 Kerajaan Islam Besar yang Pernah Berjaya di KalimantanBendera Kesultanan Sambaliung, pecahan dari Kesultanan Berau (commons.wikimedia.org/NemoSearchingHistory)

Kesultanan Berau didirikan pada abad 14 M dengan sultan pertama bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma. Pusat pemerintahan kerajaan awalnya di Sungai Lati. Eksistensi Kerajaan Berau hingga abad 17 setelah itu Berau dipecah menjadi 2 akibat politik adu domba Belanda.

Kemudian berdiri Kesultanan Gunung Tabur oleh Sultan Muhammad Zainal Abidin pada 1800 dan Sambaliung oleh Alimuddin di tahun yang sama. Sultan Sambaliung tersebut berani menentang koloni Belanda walaupun akhirnya diasingkan ke Makassar, jelas PPID Beraukab.

Wilayah kekuasaan Sambaliung adalah saat ini menjadi kecamatan Sambaliung. Sedangkan Gunung Tabur pernah mempunyai peta kekuasaan hampir separuh Kalimantan bahkan mencapai Brunei Darussalam. Sambaliung dan Gunung Tabur akhirnya melebur menjadi satu sebagai Kabupaten Berau pada 1960 hingga sekarang.

4. Kesultanan Kutai

5 Kerajaan Islam Besar yang Pernah Berjaya di KalimantanBendera Kesultanan Kutai (commons.wikimedia.org/NemoSearchingHistory)

Kutai Kartanegara awalnya kerajaan Hindu berdiri sekitar abad 14 M didirikan oleh Batara Agung Dewa Sakti di Kutai Lama. Sepanjang kekuasaannya, wilayah kekuasaan Kesultanan Kutai Kartanegara adalah semua regional Provinsi Kalimantan Timur saat ini kecuali Kabupaten Berau dan Kabupaten Paser.

Sebenarnya Kerajaan Kutai ada 2 sebelum abad 17 yakni Kartanegara dan Martadipura adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Martadipura berpusat di Muara Kaman dan berhasil ditaklukan oleh Kartanegara yang saat itu sudah bercorak Islam.

Setelah penaklukkan, kedua kerajaan ini menjadi satu bernama Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura pada 1635. Setelah menjadi Islam, pusat pemerintahan Kerajaan Kutai awalnya di Jembayan dan terakhir Tenggarong.

Aji Raja Mahkota Mulia Alam adalah raja pertama Islam Kutai Kartanegara. Lingkungan Kutai Kartanegara mudah menerima Islam dibawa oleh penyiar Islam dari Minangkabau dan Makassar yakni Tunggang Parangan dan Datuk Ribandang.

Sejak awal abad 20, ekonomi Kutai berkembang sangat pesat karena pendirian perusahaan Borneo-Sumatra Trade Co. Tahun 1924, keuntungan perusahaan tersebut menyumbang dana sebesar 3.280.000 gulden bagi Kesultanan Kutai.

Belanda yang sudah lama berada di wilayah tersebut sejak 1635. Pada 1863, Kesultanan Kutai Kartanegara menjadi bagian dari wilayah administrasi Hindia Belanda melalui sebuah perjanjian. Jepang menduduki Kesultanan Kutai Kartanegara pada 1942 di era Sultan Aji Muhammad Parikesit.

Tahun 1949, beragam Kesultanan Kalimantan seperti Bulungan, Sambaliung, Gunung  Tabur membentuk Dewan Kesultanan sebagai langkah untuk melebur dalam Republik Indonesia Serikat. Sultan Kutai saat ini adalah Aji Muhammad Arifin yang dilantik sejak 2018 hingga sekarang, dilansir Kesultanan kutaikartanegara.   

5. Kesultanan Bulungan yang menguasai wilayah hingga Malaysia dan Filipina

5 Kerajaan Islam Besar yang Pernah Berjaya di KalimantanPeninggalan sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara. (IDN Times/Wibisono)

Kesultanan Bulungan mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Padahal, kerajaan ini pernah berjaya menguasai wilayah pesisir Kalimantan Utara dan sekitarnya. Didirikan pada tahun 1731 oleh Wira Amir, kesultanan ini memegang peranan penting dalam sejarah wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia. Seiring berjalannya waktu, nama Kesultanan Bulungan perlahan-lahan terlupakan. 

Kesultanan Bulungan resmi berdiri pada tahun 1731, dengan Sultan Amril Mukminin sebagai raja pertama yang memerintah. Berasal dari Sulawesi, Amril Mukminin berhasil memperluas kekuasaan kesultanan hingga mencakup seluruh wilayah yang kini menjadi Provinsi Kalimantan Utara. Pada masa itu, wilayah ini kaya akan sumber daya alam, mulai dari hasil hutan, perikanan, hingga sungai-sungai di perbatasan. Dalam sejarahnya, Kesultanan Bulungan diperintah oleh 13 generasi raja.

Masa kejayaan Kesultanan Bulungan berlangsung dari tahun 1771 hingga 1938. Salah satu hal yang membedakan kesultanan ini dari kerajaan lain adalah kebijakan untuk tidak menarik upeti dari rakyat. Selain itu, kesultanan memiliki ratusan pasukan terlatih yang dilengkapi dengan senjata seperti senapan dan meriam. Pasukan ini bertugas menjaga keamanan wilayah, terutama dari ancaman perompak yang sering mengganggu perbatasan.

Kehadiran Belanda di Kalimantan tak serta-merta mengganggu eksistensi Kesultanan Bulungan. Justru, kesultanan berhasil memanfaatkan hubungan tersebut dengan menjalin kerja sama dalam bidang keamanan. Kesepakatan ini memberikan izin kepada Belanda untuk mengeksploitasi sumber minyak dan gas di wilayah kesultanan. Sebagai imbalannya, pendapatan dari hasil eksploitasi tersebut dibagi dengan Kesultanan Bulungan.

Namun, masa kejayaan Kesultanan Bulungan berakhir tragis ketika terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada pertengahan abad ke-20. Kesultanan Bulungan dituduh memiliki hubungan dengan Malaysia yang saat itu didukung oleh Inggris. Tuduhan ini memicu perintah dari Brigadir Jenderal Suharyo untuk mengeksekusi sebagian besar anggota keluarga kerajaan tanpa alasan yang jelas.

Tragedi ini mengakibatkan kehancuran total Kesultanan Bulungan. Harta benda kesultanan, termasuk benda-benda antik dari Tiongkok dan Eropa, dijarah. Istana yang telah berdiri selama ratusan tahun dibakar habis. Peristiwa ini menjadi salah satu babak kelam dalam sejarah kesultanan yang pernah berjaya.

Nah, demikian lah ulasan sejarah singkat dari masing-masing kerajaan di Kalimantan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca Juga: 7 Tempat Makan di Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Dekat Pantai!

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Community Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

1.JPop Showa enthusiasm, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya