7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!

Sebagian besar hidup secara arboreal dan bersifat diurnal

Samarinda, IDN Times - Pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar nomor tiga di dunia. Tak hanya satu negara, pulau ini terdiri dari tiga negara yang berbeda, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pulau dengan luas 220.000 km2 ini menjadi rumah bagi 222 spesies mamalia, 420 spesies burung, 100 spesies amfibi, dan 394 spesies ikan. 

Hutan hujan tropis dan iklim di Pulau Kalimantan juga menjadi tempat ideal bagi berbagai spesies tumbuhan untuk dapat tumbuh subur. Pulau ini menjadi habitat yang sangat cocok untuk lebih dari 13 spesies primata. Kali ini, mari berkenalan dengan 7 spesies primata yang dapat kita temukan di pulau dengan keanekaragaman hayati yang sangat beragam ini! Tentunya sangat menarik untuk diketahui!

1. Orangutan kalimantan

7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!Orangutan kalimantan (commons.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) merupakan jenis mamalia terbesar di dunia yang hidup di pohon. Sesuai dengan namanya, orangutan kalimantan dapat ditemukan di Pulau Kalimantan. Umumnya hewan cerdas ini hidup di hutan hujan tropis yang berbukit dan berawa. Orangutan kalimantan cukup jarang turun ke tanah. Hewan ini menghabiskan sebagian besar waktu di siang hari dengan duduk di pepohonan sembari makan. 

Orangutan kalimantan memiliki periode kehamilan selama 9 bulan, sama seperti manusia. Umumnya akan dilahirkan satu anak yang akan terus menempel pada induknya selama beberapa waktu. Anak orangutan akan bergantung sepenuhnya pada induknya hingga berusia sekitar 10 tahun.

2. Bekantan

7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!Bekantan (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Bekantan, yang memiliki nama ilmiah Nasalis larvatus, merupakan spesies primata yang hanya dapat ditemukan di Pulau Kalimantan. Ukuran tubuh individu jantan lebih besar dibandingkan betina, dengan hidung yang besar dan menonjol, sedangkan hidung betina lebih kecil. Hidung pada jantan ini digunakan untuk meningkatkan vokalisasi melalui resonansi. Bekantan hidup di suatu kelompok yang terdiri dari satu jantan dewasa dengan 2–7 betina dewasa. Jantan akan kawin dengan betina yang berada dalam kelompok sosialnya.

Bekantan merupakan hewan arboreal, yaitu hewan yang hidup di pohon. Namun hewan ini tidak pernah berada di wilayah yang jauh dari sungai, karena bekantan merupakan perenang yang sangat andal. Mereka mampu melompat dari pohon ke dalam air dan berenang hingga kedalaman 20 meter. Untuk memudahkan bekantan dalam berenang, terdapat adaptasi pada tubuhnya berupa selaput di antara jari-jarinya.

Baca Juga: 6 Tempat Ngopi Nyaman di Samarinda yang Wajib Dikunjungi

3. Owa kalawat

7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!Owa kalawat (commons.wikimedia.org/Greg Hume)

Owa kalawat memiliki warna tubuh yang bervariasi dari abu-abu hingga cokelat. Hewan dengan nama ilmiah Hylobates muelleri ini memiliki gigi taring yang panjang dan tidak memiliki ekor. Owa ini sangat lincah dalam berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan gerakan berayun.

Lengannya yang panjang sangat membantu owa ini dalam bergerak, hingga dapat mampu berpindah sejauh 3 meter dalam sekali ayunan. Ketika berjalan di tanah, owa kalawat akan berjalan tegak dengan mengangkat tangannya di atas kepala untuk menjaga keseimbangan. Owa ini sangatlah teritorial dan akan mempertahankan wilayahnya dengan mengeluarkan berbagai jenis vokalisasi. Owa kalawat sangat jarang menggunakan kekerasan fisik dalam mempertahankan wilayahnya.

4. Lutung merah

7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!Lutung merah (commons.wikimedia.org/Daniel Z.)

Lutung merah atau Presbytis rubicunda merupakan primata yang memiliki rambut berwarna merah di seluruh tubuhnya. Lutung yang dapat ditemukan di Pulau Kalimantan ini memiliki ekor panjang dan tipis. Umumnya ekor ini digunakan dalam menjaga keseimbangan dalam bergerak dari satu pohon ke pohon lainnya. 

Lutung merah merupakan hewan yang aktif di siang hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berada di atas pohon. Walau umumnya merupakan pemakan dedaunan, lutung merah juga terkadang memakan tanah untuk menambah mineral dan senyawa lain sebagai tambahan nutrisi untuk tubuh mereka. Seperti primata pada umumnya, lutung merah juga memiliki cara berkomunikasi dengan menggunakan suara atau vokalisasi.

5.  Lutung dahi putih

7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!Lutung dahi putih (primatewatching.com/Milan Janda)

Presbytis frontata atau dapat juga disebut dengan lutung dahi putih merupakan spesies primata yang berasal dari famili Cercopithecidae. Lutung ini merupakan hewan endemik Pulau Kalimantan, tepatnya di bagian tenggara pulau tersebut. Lutung dahi putih bersifat diurnal atau aktif di siang hari.

Hewan ini merupakan pemakan dedaunan, tetapi terkadang juga memakan buah dan biji-bijian. Lutung dahi putih hidup di dalam kelompok yang terdiri dari 10 hingga 15 individu. Sebagian besar waktu lutung dahi putih dihabiskan berada di atas pepohonan.

6. Kukang kalimantan

7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!Kukang kalimantan (commons.wikimedia.org/7layersoflands)

Kukang kalimantan merupakan primata yang berasal dari Kalimantan bagian tengah dan selatan. Hewan dengan nama latin Nycticebus borneanus ini memiliki kepala bulat, mata besar, dengan telinga yang pendek. Kukang kalimantan memiliki susunan gigi bagian depan bawah yang khusus dan disebut dengan toothcomb.

Struktur ini digunakan kukang untuk membersihkan badannya. Pada bagian siku kukang ini terdapat pembengkakan kecil yang disebut kelenjar brakialis. Kelenjar ini dapat mengeluarkan racun dalam bentuk minyak yang menyengat. Racun ini digunakan kukang kalimantan untuk mempertahankan diri dari predator.

7. Owa kalimantan

7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!Owa kalimantan (commons.wikimedia.org/Pirataber)

Owa kalimantan atau Hylobates albibarbis merupakan spesies owa endemik Kalimantan bagian selatan. Hewan ini memiliki habitat di hutan hujan tropis yang tersebar di antara Sungai Kapuas dan Barito. Owa ini memiliki rambut berwarna abu-abu atau cokelat tua, bagian wajah berwarna hitam, dengan bagian janggut ditumbuhi rambut berwarna putih. Sama seperti spesies owa lainnya, owa kalimantan juga tidak memiliki ekor. Hewan ini cenderung hidup di dalam kelompok keluarga yang kecil. Umumnya hanya terdiri dari satu jantan dewasa, satu betina dewasa, dan anak-anaknya.

Spesies primata yang berada di Pulau Kalimantan memang sangat beragam. Namun saat ini populasi dari primata-primata tersebut sedang mengalami penurunan, hingga berada di tengah ancaman kepunahan. Penyebab penurunan populasi ini sebagian besar diakibatkan adanya alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan dan pertambangan, perburuan liar, hingga diperdagangkan secara ilegal.

Baca Juga: 10 Lokasi Kuliner di Samarinda yang Sajikan Ragam Menu Enak

Fiti Aigaka Photo Community Writer Fiti Aigaka

Mari mencari tahu lebih banyak lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya