Yaumil Aqsharini (putih) saat tampil pada PON ke-21 di Aceh-Sumut tahun lalu. (Dok. Istimewa)
Tidak ada latar belakang keluarga atlet dalam darahnya. Namun tekad dan kerja keras membawa Yaumil menembus panggung kejuaraan. Kejuaraan pertamanya adalah Kejurda di Samarinda tahun 2009, dan hanya setahun berselang ia mencicipi podium juara untuk pertama kalinya di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bontang 2010.
Tahun itu juga menjadi momen spesial bagi Yaumil. Ia mendapat panggilan pertama untuk memperkuat tim judo Kalimantan Timur dalam kejuaraan nasional Kartika Cup di Magelang.
“Waktu itu bangga banget, deg-degan juga. Tidak menyangka bisa membela Kaltim,” kenangnya.
Sejak itu, deretan kejuaraan bergengsi telah diikutinya, seperti Kejurnas Kasat Cup (dulu Kartika Cup), Kejurwil, Trisakti Open, hingga Pekan Olahraga Nasional (PON). Yaumil tak hanya mencatatkan diri sebagai peserta, tapi juga menyumbang medali untuk daerah.
Pada tiga edisi PON, yakni Jawa Barat (2016), Papua (2021), dan Aceh-Sumut (2024), Yaumil selalu mempersembahkan medali untuk kontingen Kaltim.