Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares (tengah) pada sesi konferensi pers di Stadion Batakan, Kota Balikpapan, Kamis (17/10/2024) malam. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - PSM Makassar akan menjamu Madura United pada pekan ke delapan kompetisi Liga 1 di Stadion Batakan, Kota Balikpapan, Jumat (18/10/2024) malam. Di atas kertas, Juku Eja, julukan PSM, lebih diunggulkan.

Meski lebih diunggulkan, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares memilih merendah. Dia justru menilai Laskar Sape Kerrab, julukan Madura United, punya skuad yang lebih komplet dan mewah.

"Posisi mereka di klasemen tidak menunjukkan kualitas (kuat atau tidak) skuad mereka," kata pelatih berkebangsaan Portugal ini pada sesi konferensi pers jelang pertandingan, Kamis (17/10/2024) malam.

1. Awasi kebangkitan Madura United

PSM Makassar wajib mewaspadai kebangkitan Madura United. (IDN Times/Erik Alfian)

Meski di atas kertas lebih diunggulkan, Bernardo Tavares menilai laga melawan Madura United tak akan mudah. Selain diisi skuad yang cukup komplet, kehadiran pelatih baru Paulo Jorge Coelho Meneses, di tubuh Madura United diyakini jadi motivasi tambahan bagi penggawa Madura United.

"Pasti pemain mereka punya motivasi lebih untuk menunjukkan kualitasnya di depan pelatih baru," kata dia.

Ditambah lagi, ia menilai, Madura United punya skuad yang mewah dan berpengalaman. Misalnya saja, kiper dan center back Madura United yang pernah bermain di kasta teratas Liga Portugal, ada juga yang pernah berkompetisi di kasta kedua Liga Portugal. Ada juga pemain yang pernah bermain di Liga Belanda dan tampil di penyisihan  Liga Champions.

"Jadi pemain mereka punya CV yang lebih mentereng dari skuad kami," ungkap dia.

Tak hanya pemain asing, Bernardo juga menyebut kualitas pemain muda dan lokal Madura tak kalah berkualitas.

"Jika kami meremehkan Madura United, kami akan berada dalam masalah. Untuk itu kami harus fokus sepanjang laga," kata dia.

2. Skuad PSM dihantam badai cedera

Editorial Team

EditorLinggauni

Tonton lebih seru di