Martapura, IDN Times - Asa PS Barito Putera untuk bertahan di Liga 1 Indonesia masih menyala. Hasil imbang 1-1 yang diraih Semen Padang saat melawan Persik Kediri, Minggu (18/5/2025), membuka peluang Laskar Antasari lolos dari jurang degradasi di pekan terakhir.
Pertarungan menuju pekan ke-34 Liga 1 dipastikan berlangsung sengit, bukan untuk gelar juara, melainkan menyangkut harga diri tiga tim terbawah klasemen: Barito Putera, PSS Sleman, dan Semen Padang.
Barito Putera saat ini berada di posisi ke-17 klasemen dengan 31 poin. Kekalahan menyakitkan 1-4 dari PSM Makassar membuat mereka berada di ujung tanduk. Namun harapan belum pupus. Jika mampu meraih kemenangan atas PSIS Semarang di Stadion Jatidiri pada Sabtu (25/5/2025) pukul 16.00 WIB, Barito bisa selamat-asal dua pesaing lainnya terpeleset.
Berikut skenario hidup-mati di pekan terakhir:
Jika Barito menang dan PSS serta Semen Padang gagal menang, maka Laskar Antasari berhak bertahan di Liga 1. Bahkan, jika ketiga tim sama-sama mengoleksi 34 poin, klasemen mini akan diberlakukan, dan Barito berpeluang unggul selisih gol.
Pelatih Barito Putera, Vitor Tinoco, menolak menyerah. Meski dihantam kritik usai kalah dari PSM, ia menegaskan bahwa laga terakhir bukan sekadar angka di klasemen, tapi soal harga diri tim.
“Masih ada harapan. Kami akan bertempur habis-habisan. Bagi saya, pertandingan adalah harga diri. Ada atau tidak peluang bertahan di Liga 1, tim harus tetap angkat kepala di laga terakhir,” tegas Vitor.
Sementara itu, CEO Barito Putera sekaligus Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuriyadi Sulaiman, angkat bicara menanggapi kritik suporter. Ia meminta Baritomania tetap setia mendukung dan berjanji melakukan evaluasi menyeluruh.
“Saya janji akan membenahi tim ini. Anda boleh pegang kata-kata saya. Tapi mohon, tetap dukung tim kebanggaan kita,” kata Hasnur.