Balikpapan, IDN Times - PSM Makassar sukses menuntaskan perlawanan Borneo FC dengan skor tipis 1-0, pada pertandingan ke-12 Liga 1 di Stadion Batakan, Balikpapan, Senin (2/12/2024) sore.
Gol tunggal Juku Eja, julukan PSM, dicetak gelandang asal Senegal, Latyr Fall pada menit 16.
Kemenangan ini mengantarkan PSM ke peringkat tiga klasemen sementara Liga 1, dengan koleksi 21 poin. Sedangkan bagi Borneo FC, kekalahan ini membuat posisi mereka melorot ke peringkat 5 klasemen sementara Liga 1.
Meski menang, Pelatih PSM Bernardo Tavares menilai laga melawan Borneo FC merupakan laga yang sulit. Terlebih sang lawan memiliki skuat yang sebenarnya lebih komplet dan lebih bugar.
"Dari sisi kebugaran Borneo jelas lebih bagus, karena pemain kami sempat mogok latihan karena persoalan gaji," jelas Bernardo.
Tak hanya itu, sejumlah pemain PSM juga tak bisa bermain karena berkutat dengan cedera, plus ada empat pemain PSM yang saat ini dipanggil Timnas Indonesia.
Pada laga tersebut, Bernardo juga mengakui bahwa sang lawan lebih unggul dalam penguasaan bola. Namun, timnya mampu tampil lebih efektif saat tak menguasai bola.
"Kami layak menang pada pertandingan ini," kata pelatih asal Portugal ini.
Bernardo juga tak sungkan memberikan pujian kepada pemain PSM yang sudah bermain sepenuh hati pada pertandingan ini. Padahal, gaji mereka ditunggak beberapa bulan oleh manajemen PSM.
Tunggakan gaji inilah, yang kemudian membuat pemain PSM mogok latihan sehingga mereka sebenarnya tidak dalam kondisi terbaik saat berjumpa Borneo FC.
"Ini bukan persiapan yang saya harapkan untuk sebuah pertandingan. Tapi saya harus berterima kasih kepada pemain yang sudah menunjukkan sikap yang profesional di dalam lapangan," katanya.
Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra mengaku kecewa dengan hasil pertandingan melawan PSM. "Sama seperti ketika melawan Persib Bandung pekan lalu. Kami main menyerang, tapi PSM bermain rapat dan mengandalkan serang balik," kata pelatih asal Belanda ini.
Meski demikian, Pieter tetap mengapresiasi penampilan anak asuhnya, yang berusaha keras untuk menyamakan skor di sisa waktu pertandingan. "Hanya saja kami butuh evaluasi untuk memaksimalkan setiap peluang yang didapat," jelas dia.
Di sisi lain, Pieter juga menyoroti kondisi lapangan di Stadion Batakan, yang menurut dia kurang optimal. Kondisi lapangan yang tak rata, sebut dia membuat timnya tak mampu menampilkan permainan terbaiknya.