5 Festival Menarik di Pontianak yang Wajib Kamu Ikuti!

Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat adalah wilayah dengan populasi etnis Tionghoa yang signifikan, mirip dengan Singkawang, yang juga terletak di Kalimantan Barat dan dikenal sebagai kota dengan pemeluk agama Buddha terbesar di Indonesia.

Meski tidak semeriah Singkawang, Pontianak merayakan Festival Cap Go Meh, yang berlangsung selama 15 hari atau pada bulan purnama pertama setelah Tahun Baru Imlek. Tahun ini, Festival Cap Go Meh di Kota Pontianak diadakan dari 30 Januari hingga 5 Februari 2023.

Menurut informasi dari akun Instagram @capgomeh_pontianak, festival ini akan diisi dengan berbagai acara, seperti pawai naga dan barongsai, bazar kuliner, lomba menggambar dan mewarnai, serta prosesi bakar naga yang dijadwalkan pada tanggal 6 Februari.

Oh, dan jangan lewatkan juga event jejepangan dan cosplay yang pastinya seru!

Menjelang hari raya Idul Fitri, atau yang biasa disebut Lebaran, adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim di dunia. Salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Melayu adalah membuat meriam bambu. Konon, permainan ini terinspirasi dari penjajahan Portugis yang menggunakan meriam dalam peperangan, dan suaranya hampir mirip dengan suara meriam asli!

Tradisi ini memiliki berbagai sebutan di berbagai daerah di Indonesia. Di Kalimantan Barat, meriam bambu dikenal sebagai meriam karbit. Di Pontianak, terdapat tempat khusus di sepanjang pinggiran Sungai Kapuas untuk melaksanakan tradisi meriam karbit, yang diadakan beberapa hari menjelang dan setelah Idul Fitri.

Acara gawai merupakan perayaan syukur Suku Dayak di Kalimantan Barat ketika sudah tiba waktu panen. Adapun disadur dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, selain untuk memanjatkan rasa syukur dan berdoa untuk kesuksesan panen tahun berikutnya, Gawai Dayak juga bertujuan memperkenalkan kehidupan Suku Dayak dalam bersosialisasi dengan sesama manusia, hubungan dengan leluhur, serta hubungan dengan alam semesta.

Adil ka talino, bacuramin ka saruga, basengat ka jubata.

Kegiatan Pekan Gawai Dayak di Kota Pontianak biasanya dilaksanakan setiap tanggal 20 Mei di Rumah Radakng, rumah adat Dayak terbesar di Indonesia yang berlokasi di Jalan Sutan Syahrir. Terdapat pawai jalanan, bazar UMKM, berbagai lomba tradisional serta panggung musik.

Fenomena kulminasi, transit, atau titik zenith adalah kejadian ketika matahari berada tepat di atas Garis Khatulistiwa (equator), yang melintasi seluruh negara yang terletak di sepanjang garis tersebut. Oleh karena itu, seluruh Indonesia sebenarnya mengalami fenomena ini.

Namun, karena Kota Pontianak terletak tepat di tengah Garis Khatulistiwa, kota ini mengadakan acara khusus untuk mengamati fenomena kulminasi matahari pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September di Tugu Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara.

Menurut informasi dari lapan.go.id, saat kulminasi, kita dapat menegakkan telur dan melihat bayangannya seakan hilang, karena matahari berada tepat di atas kepala kita.

Kegiatan kirab budaya di Kota Pontianak resmi dimulai pada 29 September 2018, sebagai inisiatif pemerintah daerah untuk merayakan Hari Jadi Kota Pontianak ke-247.

Dengan dimasukkannya Kirab Budaya dalam kalender Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat pada 14 September 2022, diharapkan acara ini dapat menjadi agenda tetap. Peserta yang berasal dari berbagai suku dan etnis berbaris dengan mengenakan pakaian adat, menampilkan keunikan dan pesona budaya masing-masing.

Yang disebutkan dalam artikel ini hanyalah beberapa acara terbesar; masih banyak kegiatan menarik lainnya yang belum terliput. Jadi, bagaimana? Dengan beragam kegiatan yang ada, Pontianak tentu menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi, bukan?