Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Campuran Singa, Naga, dan Gajah! Ini Kehebatan Lembuswana dari Kutai

Patung Lembuswana, binatang mitos yang menjadi lambang Kesultanan Kutai Kartanegara dan kini menjadi simbol Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (IDN Times/ Mela Hapsari)
Patung Lembuswana, binatang mitos yang menjadi lambang Kesultanan Kutai Kartanegara dan kini menjadi simbol Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (IDN Times/ Mela Hapsari)

Tenggarong, IDN Times - Pernah dengar nama Lembuswana? Jangan bayangkan ini sebagai hewan biasa. Lembuswana adalah makhluk mitologi legendaris yang menjadi simbol Kesultanan Kutai Kartanegara (Kukar) sekaligus kebanggaan masyarakat Kota Tenggarong, Kalimantan Timur.

Legenda Lembuswana masih lekat dalam kehidupan masyarakat Kutai hingga kini. Sosoknya diyakini sebagai penjaga Sungai Mahakam, yang konon mendiami dasar sungai tersebut dan dianggap makhluk suci yang tidak bisa disentuh sembarangan.

1. Makhluk mitologi dengan penampilan unik

Museum Mulawarman di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan Timu. (IDN Times/Wibisono)
Museum Mulawarman di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan Timu. (IDN Times/Wibisono)

Lembuswana dikenal sebagai makhluk gabungan dari berbagai hewan, yang masing-masing membawa makna filosofis. Inilah yang membuat sosoknya begitu ikonik dan sarat simbolik:

  • Bertubuh seperti lembu

  • Berkepala singa lengkap dengan mahkota

  • Memiliki belalai seperti gajah

  • Bersayap menyerupai garuda

  • Bersisik seperti naga

  • Bertanduk seperti sapi

  • Berekor panjang seperti singa

  • Bertelinga seperti rusa

  • Berjenggot seperti kambing

  • Bertaji seperti ayam

Kombinasi fisik yang megah ini menggambarkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kewibawaan seorang pemimpin sejati.

2. Legenda Lembuswana dalam sejarah Kutai

Museum Mulawarman di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)
Museum Mulawarman di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)

Lembuswana tidak hanya dikenal sebagai makhluk mitos, tetapi juga dipercaya sebagai kendaraan spiritual Raja Mulawarman, raja legendaris Kerajaan Kutai yang hidup pada abad ke-5 Masehi. Dalam cerita lain, Lembuswana juga dikaitkan dengan Batara Guru, dewa utama dalam ajaran Hindu, serta ikut menjaga Putri Karang Melenu, yang kelak menjadi permaisuri Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti, raja pertama Kesultanan Kutai Kartanegara.

Legenda ini membawa pesan moral mendalam lewat falsafah:
“Paksi liman gangga yakso” – yang berarti manusia harus memiliki sifat mulia, seperti pelindung dan pengayom rakyat.

Mahkota di kepala Lembuswana melambangkan kekuasaan, sementara belalai menyerupai Dewa Ganesha menjadi simbol kecerdasan. Perpaduan antara kekuatan fisik dan intelektual ini menjadi nilai luhur dalam kepemimpinan tradisional Kutai.

3. Tenggarong dan dunia internasional

Museum Mulawarman  (IDN Times/Wibisono)
Museum Mulawarman (IDN Times/Wibisono)

Kepopuleran Lembuswana tak hanya terbatas di Kalimantan Timur. Sosoknya bahkan pernah menginspirasi busana nasional Indonesia di ajang Miss Supranational 2017, membuktikan bahwa warisan budaya lokal bisa tampil di panggung dunia.

Jika kamu berkunjung ke Tenggarong, jangan lewatkan untuk melihat patung-patung Lembuswana yang tersebar di berbagai titik kota. Salah satu yang paling ikonik berada di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara. Namun, yang paling megah ada di Pulau Kumala — sebuah patung perunggu setinggi 13 meter dan berbobot 29 ton, hasil karya 27 seniman dari Bantul, Yogyakarta.

4. Warisan budaya yang perlu dijaga

Prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai di Museum Mulawarman. (IDN Times/Wibisono)
Prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai di Museum Mulawarman. (IDN Times/Wibisono)

Lembuswana bukan hanya simbol kebesaran masa lalu, tapi juga pengingat pentingnya melestarikan budaya lokal. Legenda ini menjadi salah satu kekayaan mitologi Nusantara yang tak kalah menarik dari dongeng-dongeng luar negeri.

Jadi, kalau kamu berkesempatan ke Kalimantan Timur, jangan lupa masukkan cerita Lembuswana dalam daftar kunjunganmu. Siapa tahu, perjumpaanmu dengan sang penjaga Mahakam bisa menjadi pintu masuk untuk mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Indonesia.

Siap bertemu Lembuswana, sang penjaga legendaris Sungai Mahakam?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us