Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stasiun Riset Bekantan (instagram.com/ikhsaneffendi)
Stasiun Riset Bekantan (instagram.com/ikhsaneffendi)

Samarinda, IDN Times - Siapa yang nggak kenal bekantan? Monyet berhidung panjang ini adalah penghuni asli Pulau Kalimantan, tinggal di hutan bakau, rawa, dan hutan pantai. Dengan rambut cokelat kemerahan dan hidung uniknya, bekantan jadi salah satu spesies yang dilindungi karena statusnya terancam punah.

Tapi, tahu nggak sih kalau kamu bisa kenalan lebih dekat sama bekantan di tempat super keren? Yup, ada Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak, Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Tempat ini nggak cuma jadi surga buat bekantan, tapi juga destinasi ekowisata kece buat kamu yang pengin seru-seruan sambil belajar soal alam!

Mau tahu lebih banyak? Yuk, simak fakta menariknya!

1. Berada di tengah Sungai Barito

potret Jembatan Barito (instagram.com/kaltimku.id)

Stasiun Riset Bekantan ini ada di Pulau Curiak, sekitar 18 km dari Kota Banjarmasin. Pulau kecil seluas 3,9 hektare ini dikelilingi air dan bisa dicapai lewat dua cara:

Lewat darat: Naik kendaraan ke Jembatan Barito, lalu lanjut pakai perahu motor atau kelotok.
Susur sungai: Mulai perjalanan dari dermaga Siring Menara Pandang di Banjarmasin. Kamu bakal melewati Sungai Martapura, Sungai Alalak, dan Sungai Barito sambil menikmati pemandangan seru.

2. Dulu merupakan kawasan terlantar

Potret Founder of SBI, Amalia Rezeki (instagram.com/amalia_rezeki)

Nggak banyak yang tahu, Pulau Curiak dulunya adalah kawasan hutan mangrove yang berubah jadi area industri dan pemukiman. Tapi, berkat Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), pulau ini direstorasi dan jadi habitat bekantan lagi sejak 2018.

Mereka menanam lebih dari 10.000 pohon mangrove rambai untuk menciptakan zona nyaman buat bekantan. Hasilnya? Pulau Curiak tumbuh lebih hijau, bahkan luasnya bertambah dari 2,4 hektare jadi 4,01 hektare!

3. Meningkatkan populasi bekantan lebih dari 100 persen dalam waktu 5 tahun

Stasiun Riset Bekantan (instagram.com/ikhsaneffendi)

Upaya restorasi SBI nggak cuma bikin pulau ini hijau lagi, tapi juga sukses meningkatkan jumlah bekantan. Dari yang awalnya cuma 14 ekor di tahun 2016, kini jumlahnya mencapai 38 ekor. Bahkan, sepanjang 2022 saja, ada 8 bayi bekantan yang lahir di sini!

4. Dikenal sebagai Mangrove Rambai Center

Stasiun Riset Bekantan (instagram.com/faesalhs67)

Pulau Curiak nggak cuma jadi rumah bekantan, tapi juga pusat pelestarian mangrove rambai, salah satu jenis mangrove langka di dunia. Di sini, kamu bisa belajar tentang vegetasi unik ini, ikut menanam pohon sambil seru-seruan main lumpur, atau sekadar jalan-jalan santai di tengah hijaunya mangrove.

5. Konservasi bekantan sekaligus destinasi ekowisata

Stasiun Riset Bekantan (instagram.com/sekolahkonservasi)

Kalau kamu suka jalan-jalan sambil peduli lingkungan, kegiatan Bekantan Ecotour wajib banget dicoba! Kamu bakal diajak susur hutan mangrove, belajar soal keanekaragaman hayati, sampai melihat langsung kehidupan sehari-hari nelayan lokal yang tinggal di sekitar.


Dengan semua keunikannya, Stasiun Riset Bekantan jadi bukti kalau pelestarian lingkungan bisa sekeren ini. Jadi, kapan mau berkunjung ke Pulau Curiak dan ketemu langsung sama si hidung panjang ikonis Kalimantan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team