Balikpapan, IDN Times – Beberapa waktu terakhir, jagat media sosial diramaikan dengan video unik yang menampilkan keindahan Danau Siawan di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Keunikan danau ini terletak pada keberadaan sebuah pulau kecil di tengahnya yang dikenal dengan nama Pulau Begansar.
Fenomena Unik Pulau Begansar, Bergerak Pagi Kembali Sore

1. Pulau yang dapat bergerak
Dilansir dari laman resmi Dinas Perikanan Kapuas Hulu, nama “Begansar” berarti bergerak. Sesuai namanya, pulau ini memang bergerak mengelilingi danau pada waktu tertentu. Biasanya, pergerakan terjadi pada pagi hari dan pulau akan kembali ke posisi semula saat sore menjelang. Karena itu, masyarakat setempat juga menyebutnya sebagai Pulau Bagot.
Secara administratif, Pulau Begansar berada di Dusun Kuala Buin, Desa Nanga Tuan, Kecamatan Bunut Hilir. Dari pusat desa, lokasi ini dapat ditempuh dengan speedboat sekitar 20 menit, atau berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer.
2. Kawasan lindung dan hutan wisata
Danau Siawan ditetapkan sebagai kawasan lindung berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor 79 Tahun 2004. Kawasan ini memiliki luas perairan sekitar 37.500 meter persegi dengan ekosistem rawa banjiran yang tenang. Danau ini menjadi habitat berbagai ikan lokal khas Kalimantan, seperti arwana, entukan, belida, tapah, tengadak, hingga toman.
Pada tahun 2005, pemerintah membangun pos jaga untuk menjaga kelestarian kawasan. Empat tahun kemudian, Dinas Perikanan Kapuas Hulu juga melepas tujuh ekor arwana hasil program dana alokasi khusus. Selain berstatus kawasan konservasi, Danau Siawan kini berkembang menjadi destinasi wisata lokal sekaligus tempat perayaan acara keagamaan masyarakat sekitar.
3. Menyimpan cerita mistis
Danau Siawan ditetapkan sebagai kawasan lindung berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor 79 Tahun 2004. Kawasan ini memiliki luas perairan sekitar 37.500 meter persegi dengan ekosistem rawa banjiran yang tenang. Danau ini menjadi habitat berbagai ikan lokal khas Kalimantan, seperti arwana, entukan, belida, tapah, tengadak, hingga toman.
Pada tahun 2005, pemerintah membangun pos jaga untuk menjaga kelestarian kawasan. Empat tahun kemudian, Dinas Perikanan Kapuas Hulu juga melepas tujuh ekor arwana hasil program dana alokasi khusus. Selain berstatus kawasan konservasi, Danau Siawan kini berkembang menjadi destinasi wisata lokal sekaligus tempat perayaan acara keagamaan masyarakat sekitar.
4. Dua pulau yang bergerak
Diketahui, dahulu terdapat tujuh Pulau Begansar di Danau Siawan. Namun, lima di antaranya kini tidak lagi bergerak, hanya menyisakan dua pulau yang masih aktif berpindah posisi. Fenomena inilah yang membuat Danau Siawan terus menarik perhatian wisatawan maupun peneliti.