Masjid Shiratal Mustaqiem di Samarinda Seberang. Bukti masuknya Islam di Samarinda (IDN Times/Mela Hapsari)
Kota Samarinda memiliki peninggalan situs sejarah yang juga bisa menjadi destinasi wisata. Di antaranya seperti adanya Masjid Shiratul Mustaqin. Masjid ini diketahui masjid tertua yang telah berusia 130 tahun.
Masjid ini didirikan pada tahun 1881 oleh Pangeran Bendahara atau yang dikenal dengan nama Habib Abdurahman bin Muhammad Assegaff. Di dalam masjid ini menyimpan kitab Al Quran yang berusia 400 tahun lebih.
Masyarakat Samarinda dulunya melaksanakan upacara ada warisan leluhur, seperti upacara adat Beluluh. Tradisi ini adalah mantra yang mewakili harapan orang tua yang bertujuan untuk keselamatan dan kebijaksanaan sebagai manusia.
Setelah melaksanakan tradisi ini, maka dianggap kembali menjadi suci seperti bayi yang baru dilahirkan ke bumi.
Selain itu, juga pelaksanaan Upacara Dahau sebagai tradisi ketika memberikan nama anak. Upacara Dahau ini dibuat secara besar-besaran dan membutuhkan waktu yang lama dalam prosesi pelaksanaannya, yaitu berlangsung selama 1 (satu) bulan penuh.