Pulau Begansar, Danau Lindung di Kalbar yang Dapat Bergerak Sendiri

Di laman Diskan Kapuas Hulu disebutkan bahwa danau ini masuk dalam kawasan dilindungi. Hal itu mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bupati Kapuas Hulu Nomor 79 Tahun 2004.

Secara administratif pulau yang disebut juga sebagai Pulau Bagot ini masuk dalam wilayah Dusun Kuala Buin Desa Nanga Tuan Kecamatan Bunut Hilir.

Dengan waktu tempuh dari pusat desa dengan menggunakan speedboat 3,3 Pk, kurang lebih 20 menit atau dengan berjalan kaki sejauh ± 1,5 Km.

Danau ini juga dijadikan sebagai destinasi wisata daerah. 

Dari penelusuran media ini, Pulau Begansar ini juga dipercaya masyarakat setempat memiliki kisah mistis. 

Mengutip keterangan dari sebuah akun YouTube, diceritakan sekitar 20 tahun yang lalu ada seorang nelayan yang mencoba mengikat Pulau Begansar. Sebab di sana ada dua Pulau Begansar yang masih bisa bergerak. 

Namun setiap pulau itu diikat, tali yang menyatukan selalu putus. Konon nelayan itu kemudian bermimpi untuk bisa menghentikan gerak pulau itu, si pengikat harus menjadi tumbal.

Selain itu ada cerita lainnya jika Pulau Begansar bergerak karena ada ikan besar di bawahnya.

Selain menjadi tempat wisata, Danau Siawan ini juga dikunjungi saat momen keagamaan.

Diketahui sebelumnya ada tujuh Pulau Begansar yang ada di Danau Siawan ini. Namun lima lainnya sudah tidak bergerak lagi.

Perairannya merupakan ekosistem rawa banjiran berair tenang dengan luas ± 37.500 m2. Dijadikan sebagai habitat bagi ikan arwana, entukan, belida, tapah, tengadak, toman dan ikan spesifik lokal lainnya.

Seluruh kawasan perairannya merupakan kawasan yang dilindungi. Pada tahun 2009 telah dipasok ikan arwana sebanyak tujuh ekor melalui dana alokasi khusus Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu.

Kemudian dilakukan pemagaran di sekeliling danau lindung itu sepanjang satu kilometer. Tahun 2005 juga telah di bangun pos jaga yang berasal dari dana Tugas Pembantuan Direktorat KP3K Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.