Fakta Museum Batiwakkal, Peninggalan Kesultanan Gunung Tabur di Berau

Kesultanan di Berau yang pernah jaya pada masanya

Kesultanan Gunung Tabur merupakan sebuah kerajaan yang terletak di Kabupaten Berau Kalimantan Timur (Kaltim). Tepatnya berada di Kecamatan Gunung Tabur yang sekarang ini menjadi salah satu kecamatan di kabupaten wilayah perbatasan Bumi Etam ini. 

Kesultanan Gunung Tabur ini berdiri akibat adanya perpecahan dari Kesultanan Berau pada tahun 1810 di mana Kesultanan Berau menjadi Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur. Salah satu peninggalan 

Berikut ini peninggalan sejarah Kesultanan Gunung Tabur. Check it out!

1. Sultan-sultan Gunung Tabur

Selama Kesultanan Gunung Tabur berdiri, berikut ini nama-nama Sultan yang telah memimpin yaitu di antaranya:

  • Sultan Zainul Abidin II bin Badruddin telah memimpin pada tahun 1800 hingga tahun 1834
  • Sultan Aji Kuning II bin Zainul Abidin telah memimpin pada tahun 1834 hingga tahun 1850
  • Sultan Amiruddin (Maharaja Dendah I) telah memimpin pada tahun 1850 hingga tahun 1876
  • Sultan Hasanuddin II (Hasanuddin I Gunung Tabur) (Maharaja Dendah II bin Amiruddin) telah memimpin pada tahun 1876 hingga tahun 1882
  • Sultan Siranuddin telah memimpin pada tahun 1882 hingga tahun 1903
  • Sultan Achmad Maulana telah memimpin pada tahun 1903 hingga tahun 1921
  • Sultan Muhammad Khalifatullah Jalaluddin / H. Aji Raden Ayoeb telah memimpin pada tahun 1921 hingga tahun 1953

2. Peninggalan Kesultanan Gunung Tabur

Salah satu peninggalan dari Kesultanan Gunung Tabur adalah berupa museum, yang hingga sekarang masih kita kunjungi. Museum ini diberi nama Museum Batiwakkal yang diresmikan pada tahun 1992 dan juga dibuka untuk masyarakat umum.

Museum ini merupakan hasil renovasi dari istana Kesultanan Gunung Tabur.

Baca Juga: Wow! Ini Fakta-fakta Menarik tentang Pakaian Adat Berau

3. Filosofi penamaan Museum Batiwakkal

Penamaan Museum Batiwakkal tidak luput dari makna yang terkandung di dalamnya. Batiwakkal dipilih dari bahasa daerah yang mana maknanya menyatakan jika usaha yang dilakukan masyarakat.

Mereka tidak akan berhenti dalam melakukan tugas dan kewajiban, secara lengkap, cukup baik bahkan sempurna atas rida Tuhan Yang Maha Kuasa.

4. Lokasi Museum Batiwakkal

Museum Batiwakkal terletak di Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau Kaltim. Tepatnya berada di seberang pusat Kota Tanjung Redeb. 

Untuk bisa tiba di Museum Batiwakkal, kita harus menyeberangi sungai dan menggunakan perahu atau ketinting. Bagi kita yang belum pernah naik perahu jenis ini, tentulah cukup menegangkan.

5. Bangunan Museum Batiwakkal

Bangunan utama museum ini sebenarnya pada tahun 1945 telah hancur, namun kemudian direnovasi pada tahun 1990. Museum Batiwakkal ini termasuk museum yang memiliki bangunan yang tidak terlalu besar.

Pada halaman depan museum, berdiri dua pos yang di dalamnya terdapat meriam. Meriam ini dahulunya digunakan untuk melawan Belanda saat terjadi perang.

Museum Batiwakkal ini memiliki 6 ruangan. Pada bangunan utama museum ini digunakan untuk menyimpan semua benda-benda peninggalan Kesultanan Gunung Tabur yang berjumlah kurang lebih 549. 

Museum Batiwakkal ini merupakan museum yang terlihat cukup menarik dengan memberikan sentuhan warna kuning tua layaknya warna istana kesultanan pada umumnya.

6. Koleksi Sejarah di Museum Batiwakkal

Seperti museum-museum peninggalan kerajaan lainnya, Museum Batiwakkal pun memiliki benda-benda sejarah yang dahulu digunakan keluarga Kesultanan Gunung Tabur. Seperti singgasana, meja beserta kursi rapat, pakaian raja, dispenser yang terbuat dari keramik, timbangan bayi, meriam kuno, senapan dan berbagai koleksi lainnya yang terbuat dari keramik dan juga kayu.

Ketika kita mengunjungi Museum Batiwakkal ini, kita juga ditemani oleh seorang pemandu. Di mana dengan adanya pemandu, kita bisa memahami kisah sejarah dari Kesultanan Gunung Tabur dan juga adanya penjelasan dari benda-benda peninggalan sejarah yang ada di Museum Batiwakkal tersebut.

Kesultanan Gunung tabur adalah termasuk identitas Kabupaten Berau sebagai sejarah di masa lampau. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah setempat benar-benar gencar dalam mempromosikan Museum Btiwakkal ini. Jadi, dari sektor pariwisata menyuguhkan keindahan pemandangan alam dan juga bangunan yang bernilai sejarah, budaya dan juga peradaban.

Baca Juga: Peninggalan Sejarah Kesultanan Sambaliung di Berau

Topik:

  • Sri Wibisono
  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya