5 Etika Liburan di Uzbekistan, Jangan Sembarangan Bersikap!

Perhatikan isyarat tanganmu saat berada di sana

Uzbekistan, negeri yang kaya akan sejarah dan kekayaan budaya, merupakan tujuan yang menarik bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Asia Tengah. Dengan arsitektur megah dari zaman kejayaan Jalur Sutra hingga pasar-pasar tradisional yang hidup, Uzbekistan menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung dari seluruh dunia. 

Di tengah keindahan Uzbekistan yang memukau, penting bagi para wisatawan untuk memahami etika lokal agar menghormati budaya dan tradisi negara ini. Yuk sama-sama kita pelajari. 

1. Hindari isyarat tangan yang tidak sopan

5 Etika Liburan di Uzbekistan, Jangan Sembarangan Bersikap!ilustrasi menekuk jari telunjuk ( unplash.com/onderortel )

Isyarat tangan memiliki makna yang dalam di Uzbekistan, dan beberapa di antaranya dapat dianggap menghina. Salah satunya adalah menekuk jari telunjuk, yang sebaiknya dihindari karena bisa dianggap sebagai tanda penghinaan. M

enggunakan isyarat yang tidak pantas bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan konflik. Penting untuk memahami dan menghormati norma-norma sosial lokal.

Untuk menghindarinya, maka ketika kita ingin memanggil mereka, yaitu orang-orang Uzbekistan, maka kita bisa gunakan seluruh tangan dan lengan agar dianggap sopan. Ini merupakan instruksi yang lebih baik dan dinilai sopan di kalangan warga lokal di sana.

Selain isyarat tangan, kita tidak dianjurkan untuk menggunakan tangan kiri ketika memberi atau menerima sesuatu, karena tangan kiri dinilai tidak bersih oleh orang Uzbekistan.

Baca Juga: Daftar Wisata Kuliner Tak Terlupakan di Balikpapan

2. Pakaian yang sopan dan sesuai

5 Etika Liburan di Uzbekistan, Jangan Sembarangan Bersikap!ilustrasi pakaian yang menyesuaikan tempat di Masjid Bukhara, Uzbekistan ( pexels.com / AXP Photography )

Budaya Uzbekistan cenderung konservatif dalam hal pakaian, karena Uzbekistan memang negeri muslim tempat lahirnya 'ulama besar bernama Imam Bukhori.

Terutama tempat didaerah-daerah pedesaan seperti Lembah Fergana, dianjurkan untuk berpakaian secara sopan dan sesuai dengan budaya lokal. Meskipun di ibu kota atau kota-kota besar pakaian gaya Barat dapat diterima, tetapi penting untuk memahami dan menghormati adat istiadat setempat dengan berpakaian yang pantas.

3. Hormati tempat ibadah

5 Etika Liburan di Uzbekistan, Jangan Sembarangan Bersikap!Tempat Ibadah di Uzbekistan ( unsplash.com / AXP Photography )

Masjid di Uzbekistan adalah tempat yang sangat dihormati dan umumnya terdapat aturan-aturan tertentu yang harus diikuti oleh pengunjung. Penting untuk menghormati kebersihan dan ketertiban di tempat-tempat suci ini, serta memahami aturan-aturan yang berlaku. Termasuk batasan-batasan mengenai siapa yang boleh masuk dan perilaku yang diharapkan di dalamnya.

Selain itu, penting untuk diingat agar melepas sepatu atau sandal saat ke tempat ibadah dan tidak berjalan di depan orang yang sedang melaksanakan salat, karena tindakan ini dapat menghapus keabsahan salat mereka. Begitu juga, hindari membawa anjing pencari ke dalam masjid atau tempat suci, karena dalam Islam, anjing dianggap sebagai hewan yang tidak bersih dan keberadaan mereka dapat membuat salat menjadi tidak sah.

Selain tempat ibadah yang harus kita hormati, maka kita juga harus memuji Rasulullah dengan tidak menyebutkan hanya nama Nabi Muhammad saja, namun harus menyertakan Sholallahu'alaihi wa salam sebagai pujian dan penghormatan. 

4. Hormati orangtua dan tuan rumah

5 Etika Liburan di Uzbekistan, Jangan Sembarangan Bersikap!ilustrasi menghormati orangtua dengan mengabadikannya pada kerajinan clay ( pixabay.com/LoggaWiggler )

Orang Uzbek dikenal karena keramahan mereka terhadap tamu. Penting untuk bersikap sopan dan ramah kepada tuan rumah dan orang yang lebih tua. Masyarakat Asia Tengah menghormati orangtua, yang dikenal sebagai "aksakal" (kakek putih). Mereka menghormati orang yang lebih tua baik itu di hotel, rumah tamu, atau restoran. Mengucapkan salam dan berterima kasih dalam bahasa Uzbek ("Assalomu alaykum" dan "Rahmat") akan sangat dihargai.

Saat berkunjung ke rumah orang Uzbek atau ke masjid serta tempat-tempat suci, penting untuk melepas sepatu sebagai tanda penghormatan. Hindari menginjak-nginjak karpet jika masih mengenakan sepatu.

Dan bila kita diundang untuk makan malam, adalah sopan untuk membawa hadiah kecil yang bersifat non-alkohol sebagai tanda penghargaan atas keramahan tuan rumah dan kualitas makanan yang disajikan. 

Hal lainnya, jika kita sedang flu atau tidak nyaman di bagian hidung, membersihkannya tidak boleh di tempat publik atau di hadapan orang Uzbek karena dinilai tidak bersih bahkan kasar alias jorok. 

Selain itu, memelihara kebersihan lingkungan juga merupakan aspek penting dari etika di Uzbekistan. Pastikan untuk membuang sampah dengan benar dan menghargai lingkungan sekitar kita, terutama di tempat-tempat wisata alam dan situs bersejarah.

5. Hormati privasi dan peraturan lokal

5 Etika Liburan di Uzbekistan, Jangan Sembarangan Bersikap!ilustrasi berhati-hati memotret untuk menjaga privasi di Uzbekistan ( unsplash.com/javlon_uchqunov )

Meskipun Uzbekistan adalah negara yang ramah, tetap penting untuk menghormati privasi orang lain. Hindari mengambil foto orang tanpa izin mereka, terutama di tempat-tempat suci atau di daerah pedesaan di mana masyarakat mungkin lebih konservatif. Selain itu, patuhi peraturan dan hukum lokal yang berlaku di Uzbekistan. Ini mencakup aturan tentang alkohol, narkoba, dan keamanan umum.

Dengan memahami dan mengikuti etika yang telah disebutkan kita dapat menambah wawasan dan lebih menghormati budaya dan tradisi lokal. Hal ini adalah kunci untuk menjalin hubungan yang positif dengan penduduk setempat dan untuk memperkaya perjalanan kita. 

Baca Juga: Rahasia Kuliner Khas Pontianak, Kelezatan yang Mulai Terlupakan

Yauma Bunga Yusyananda Photo Community Writer Yauma Bunga Yusyananda

Still Learning By doing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum
  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya