Lifting Migas di Kalsul Menyumbang 42 Persen dari Produksi Nasional
Realisasi capai 86 persen dari target APBN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Lifting minyak dan gas di Kalimantan dan Sulawesi hingga akhir 2022 menunjukkan angka positif. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Kalimantan Sulawesi (Kalsul) menyebutkan, realisasi lifting mencapai 86 persen atau 68.937 BOPD pada November lalu.
Pemerintah sudah menargetkan lifting minyak dan kondensat APBN sebesar 80.332 BOPD.
"Untuk target APBN gas bumi Kalsul yakni 1.767 MMSCFD per day dengan realisasi lifting 1.673 MMSCFD atau secara persentase telah di angka 95 persen," terang Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul Azhari Idris di Kantor SKK Migas Kalsul, Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (19/12/2022).
Baca Juga: Para Guru SMKN 1 Bontang Mengunjungi Kilang Pertamina di Balikpapan
1. SKK Migas Kalsul sumbang 42 persen secara nasional
Ia menerangkan, di Kaltim, lifting minyak/kondensat oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) periode Januari-November 2022 telah mencapai 86 persen, dari target APBN Katim 59.654 BOPD. "Yang sudah terealisasikan yaitu 51.306 BOPD," bebernya.
Ia juga menjelaskan, lifting gas KKKS di Kaltim di periode yang sama, telah mencapai 93 persen. Realisasi gas Kaltim mencapai 1.137 MMSCFD, dari target APBN Kaltim yakni 1.226 MMSCFD. Sehingga secara nasional Kalsul menyumbang 42 persen. "Yang mana minyak Kalsul menyumbang 11 persen dan gas 31 persen,” kata Azhari.
Azhari menyebut, untuk mendukung target pemerintah, yakni 1 juta barrel, pada tahun depan SKK Migas telah menyiapkan sejumlah proyek. Eksplorasi dan eksploitasi akan tetap dilakukan guna menggenjot target. Ia pun menyebutkan, hal ini didukung oleh pengembangan beberapa sumur yang menghasilkan sumber cadangan baru untuk produksi gas.
Pada Tahun 2022 ini jumlah yang telah terlaksana adalah pengeboran di 159 sumur. Guna memaksimalkan produksi, tidak hanya eksplorasi dan eksploitasi, di Tanjung telah dilakukan proyek waterflood, enhanced oil recovery (EOR) atau injeksi. Ini, dilakukan agar mengangkat volume minyak yang terpendam lama di bawah atau sebelumnya tidak dapat diproduksi supaya bisa dioptimalisasi.
“Dalam menjaga suplai Kaltim, termasuk LNG Bontang diharapkan umur sumur lebih panjang, sehingga dapat menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) cukup bagi bagi Kaltim. Apalagi dengan kondisi geopolitik Eropa saat ini, mendatangkan nilai positif dan menjadikan harga komoditas migas maupun batu bara kita naik sehingga menguntungkan Kaltim,” jelasnya.
Baca Juga: Kronologis Perempuan di Balikpapan Diduga Dihamili saat Depresi