Konversi Pembangkit Listrik Konvensional Menjadi Energi Terbarukan
PLN membuka keleluasaan pengembangan energi terbarukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - PT PLN (Persero) memberikan keleluasaan kepada pengembang untuk mengikuti lelang konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) jadi energi baru terbarukan (EBT). Dalam menyukseskan program ini, PLN membuka kesempatan pengembang mengikuti lelang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan baterai untuk beragam teknologi.
"PLN tidak akan membatasi teknologi yang digunakan, silakan berkompetisi dengan baik," kata Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto dalam pers rilis IDN Times, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga: Pemprov Kaltim Uji Materi soal Pulau Balak Balakan ke MA?
1. Proses pengadaan EBT
Dalam Focus Group Discussion (FGD) Program Dedieselisasi, Wiluyo mengatakan, PLN tengah melakukan proses pengadaan atau lelang program konversi PLTD di sejumlah wilayah. Pada proses tersebut, PLN mendorong kompetisi dan inovasi dalam proses pengadaan pembangkit EBT sehingga infrastruktur yang dimiliki berkualitas baik.
Menurut Wiluyo, dengan dibukanya kesempatan penggunaan teknologi PLTS dan baterai akan memberikan ruang bagi pengembang untuk membawa teknologi-teknologi baru. Sehingga tidak terbatas pada teknologi battery VLRA ataupun lithium, tetapi juga teknologi baru seperti vanadium redox flow battery yang berkembang menjadi salah satu alternatif bagi baterai skala besar.
Baca Juga: Gepak Kuning Menjaga Kondusifitas Kaltim dalam Pembangunan IKN