Menyulap Minyak Jelantah Jadi Energi Terbarukan Biodiesel
Mitra binaan unggulan PT Pertamina Patra Niaga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Paradigma masyarakat akan sampah sebagai limbah dan barang yang kurang bermanfaat, sehingga harus disingkirkan sejauh mungkin.
Hal ini berbeda dengan pemikiran salah satu mitra binaan unggulan PT Pertamina Patra Niaga, Herry Wijaya, mantan karyawan perusahaan multinasional yang berhasil menyulap ladang sampah menjadi produk olahan bernilai tinggi.
Bahkan berkat kegigihan, disiplin diri, dan pendampingan dari Pertamina, dirinya kini mampu meraup omset mencapai Rp485 juta per bulannya.
“Sesuai dengan bidang ilmu saya sebagai insinyur teknik mesin dan ketertarikan dengan ilmu kimia sejak bangku SMA," kata Herry dalam keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga: Emak-Emak di Balikpapan pun Berkontribusi Pengentasan Kemiskinan
1. Keahlian dalam ilmu kimia yang berguna
Herry mengatakan, ketertarikannya pada ilmu kimia berperan penting dalam profesinya mengolah minyak jelantah menjadi energi bahan bakar ini.
"Hal ini yang memotivasi saya untuk menyempurnakan alat pengolahan energi terbarukan biodiesel, memberikan dampak sosial bagi warga sekitar tempat tinggal saya, sekaligus berhasil menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Kiprahnya bermula saat menggelar workshop dinamai Abadan yang artinya Abadi. Tumpukan plastik bekas seperti botol dan jeriken bekas pakai diolah menjadi cacahan plastik yang memiliki harga jual bernilai tinggi, yakni dari harga beli di kisaran Rp2 ribu hingga Rp6 ribu per kilogram menjadi Rp10 ribu per kilogram.
Baca Juga: Pertamina Balikpapan Gandeng Komunitas dalam Kegiatan Bersih Pantai