TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tarif Listrik PLN Tetap pada Triwulan Pertama Tahun 2023

PLN mendorong ekonomi dengan listrik yang andal

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertahankan tarif listrik pada periode triwulan pertama Tahun 2023, Kamis (5/1/2023). Foto PLN

Balikpapan, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertahankan tarif listrik pada periode triwulan pertama Tahun 2023. Kebijakan ini dilakukan guna menjaga daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi pascapandemik COVID-19. 

PT PLN (Persero) pun siap menjalankan keputusan pemerintah tersebut. 

"Listrik adalah jantung perekonomian nasional. Oleh karena itu, PLN siap menjaga pasokan listrik tetap andal dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Kamis (5/1/2023). 

Baca Juga: 7 Tahanan Polresta Balikpapan Kabur Bisa Dibekuk, 4 dalam Pencarian

1. Pemerintah komitmen memberikan subsidi kepada masyarakat

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertahankan tarif listrik pada periode triwulan pertama Tahun 2023, Kamis (5/1/2023). Foto PLN

Darmawan mengatakan, pemerintah berkomitmen melindungi masyarakat dengan tetap memberikan subsidi listrik kepada pelanggan rumah tangga 450-900 Volt Ampere (VA). Begitu pula pelanggan nonsubsidi tidak mengalami kenaikan tarif pada periode ini dan tetap mendapatkan kompensasi.

PLN berkomitmen untuk bisa memasok listrik andal untuk mendorong perekonomian nasional. Apalagi, listrik yang andal merupakan jantung perekonomian nasional yang mampu meningkatkan produktivitas masyarakat dan juga mendorong daya saing industri.

2. Parameter penetapan tarif listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertahankan tarif listrik pada periode triwulan pertama Tahun 2023, Kamis (5/1/2023). Foto PLN

Parameter penetapan tarif listrik ditentukan oleh realisasi parameter ekonomi makro pada triwulan ke empat tahun lalu kurs rupiah di angka Rp15.079,96 per dolar AS.

Selanjutnya, Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 89,78 dolar AS per barel, harga batu bara acuan (HBA) sebesar Rp920,41 per kg dan inflasi sebesar 0,28 persen.

Baca Juga: Penumpang Bandara Sepinggan Balikpapan Naik 65 Persen selama Nataru

Berita Terkini Lainnya