Transformasi Kilang-Kilang Minyak Pertamina agar Menjadi Modern 

Sesuai dengan visi misi Pertamina ke depan

Balikpapan, IDN Times - PT Pertamina (Persero) sedang dalam proses peremajaan sejumlah kilang minyak di seluruh Indonesia. Sementara ini, industri minyak dan gas pelat merah ini dalam proses refinery development master plan (RDMP) kilang minyak di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim).

“Seperti kilang minyak di Balikpapan, kami kerja siang dan malam dalam penyelesaian proyek RDMP kilang minyak Balikpapan,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat di Balikpapan, Jumat (7/1/2022).

1. Kilang minyak tua di Indonesia

Transformasi Kilang-Kilang Minyak Pertamina agar Menjadi Modern Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. (Dok. Pertamina)

Nicke mengatakan, kilang-kilang pengolahan minyak di Indonesia relatif sudah tua dan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Secara khusus, ia mencontohkan dua kilang minyak  Pertamina di Balikpapan dan Plaju Palembang yang dibangun di masa penjajahan kolonial Belanda. 

Kilang minyak Balikpapan dibangun tahun 1922 sedangkan kilang Plaju tahun 1904. 

Untuk itu, menurutnya sejumlah kilang minyak di Indonesia secepatnya harus dilakukan peremajaan serta peningkatan kualitas produksi. Semuanya dimaksudkan demi pemenuhan pasar global saat ini. 

Patut pula disadari pula di mana produksi BBM kilang minyak di Indonesia sudah mulai ditinggalkan pangsa pasar dunia. 

“Sekarang ini dunia sudah memanfaatkan BBM kualitas Euro 5. BBM Euro 2 sudah mulai ditinggalkan,” ungkapnya.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Jalankan Amanah Sebagai SH C&T Pertamina

2. Pertamina agresif dalam membelanjakan investasi ke depan

Transformasi Kilang-Kilang Minyak Pertamina agar Menjadi Modern Ilustrasi kilang minyak Pertamina (Dok. Pertamina)

Sehubungan itu, Pertamina pun agresif membelanjakan investasi dalam peremajaan kilang minyak di Indonesia. Seperti dilakukan dengan meningkatkan kapasitas produksi kilang minyak Balikpapan dengan menanamkan investasi totalnya mencapai 7,7 billion  dollar Amerika Serikat.

Sebagai salah satu pelaku industri migas global, Nicke mengklaim Pertamina sangat agresif dalam membelanjakan nilai investasi mencapai 9 persen. Besaran nilai investasi yang terbilang besar dibandingkan pelaku industri migas dunia yang membelanjakan investasi rata-rata di kisaran angka 4 persen saja.

“Dana spend investasi Pertamina for future sangat besar mencapai 9 persen. Padahal normalnya industri migas dunia paling berkisar 4 persen saja,” paparnya.

3. Kemampuan kilang minyak Balikpapan

Transformasi Kilang-Kilang Minyak Pertamina agar Menjadi Modern Ilustrasi Kilang minyak PT Pertamina. (Dok. Humas Pertamina)

Kuantitas produksi BBM di kilang minyak Pertamina Balikpapan nantinya sebanyak 360 ribu barel per hari dari sebelumnya 260 ribu barel per hari. Di sisi lain, kualitas produknya pun ditingkatkan dari sebelumnya Euro 2 menjadi Euro 5.

Pertamina juga sudah mulai mengintegrasikan kemampuan kilang dalam memproduksi produk-produk Petrochemical. Termasuk pula menyiapkan sumber daya manusia (SDM) mumpuni dalam menangani jenis industri ini.

“Kalau permintaan pasar BBM sudah turun, jangan khawatir. Integrasi Petrochemical dengan kilang sudah kita lakukan. SDM akan kita konfirmasikan ke Petrochemical. Kita akan integrasikan,” tegas Nicke.

4. Progres peremajaan kilang minyak di Indonesia

Transformasi Kilang-Kilang Minyak Pertamina agar Menjadi Modern Kilang minyak PT Pertamina. (Dok. Pertamina)

Lebih lanjut, Nicke menyampaikan progres pembangunan proyek RDMP kilang Balikpapan sudah memasuki tahap 44,81 persen memasuki bulan November 2021 lalu.

Demikian pula kilang GRR Tuban dengan kapasitas produksi 300 ribu BPD dan Petrokimia sebesar 4.701 KTPA. Progres tahap pekerjaan front end engineering design (FEED) telah mencapai 57,53 persen hingga beroperasi pada tahun 2026.

Sedangkan proyek kilang RDMP Bolongan, untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 125.000 bpd menjadi 150.000 bpd, serta meningkatkan kualitas produk dari Euro 2 menjadi Euro 5. Progress EPC telah mencapai 63,46 persen aktual vs 52 ,47 persen baseline (Desember 2021) mulai beroperasi tahun 2022.

Terakhir adalah proyek kilang Cilacap akan dilaksanakan tahun 2026 mendatang di mana meningkatkan kualitas produk dari Euro 2 menjadi Euro 5.

5. Enam milestone Pertamina 2021

Transformasi Kilang-Kilang Minyak Pertamina agar Menjadi Modern Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Seperti diketahui, Kementerian BUMN telah menetapkan 6 subholding migas dalam mengejar aspirasi pemegang saham mencapai nilai pasar USD 100 miliar dan Global Energy Champion pada tahun 2024.

Enam Subholding tersebut terdiri kinerja Subholding Upstream (sektor hulu), Kinerja Subholding Refinery and Petrochemical, Kinerja Subholding Gas, Kinerja Subholding Commercial and Trading, Kinerja Subholding Power & New Renewable Energy, dan Kinerja Subholding Shipping.

Adapun Pertamina sendiri, Nicke menyatakan komitmennya kepada Milestone Pertamina 2021, yakni Go Sustainable, Go Collaborative, Go Productive and Efficient, Go Green, Go Digital, dan  Go Global. 

Baca Juga: Jelang Nataru, Stok Bahan Bakar dan LPG Pertamina di Kaltim Mencukupi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya