Ini Empat Makanan Khas Kutai yang Sudah Jarang Ditemukan

Terkenal dengan olahan rasa pedas-manisnya, lho!

Selain menyimpan banyak sejarah dan budaya, Kutai juga memiliki banyak olahan makanan khas. Sayangnya, beberapa olahan makanan ini sudah jarang ditemui. Selain penbuatannya yang membutuhkan banyak waktu, juga tak banyak yang mengetahui cara memasak olahan ini.

Nah, berikut beberapa olahan makanan Kutai yang sudah jarang ditemui. Yuk simak sama-sama!

1. Gence Ruan

Ini Empat Makanan Khas Kutai yang Sudah Jarang DitemukanOlahan ikan khas Kutai, Gence Ruan (IDN Times/Riani Rahayu)

Makanan satu ini berbahan dasar ikan gabus (ruan). Disebut sebagai Gence Ruan karena olahan ikan gabus yang sudah dibakar itu dibelah dan dilumuri bumbu halus di tengahnya secara merata. 

Sebenarnya olahan Gence Ruan ini tak harus menggunakan ikan gabus saja. Kita bisa menggunakan ikan lainnya, salah satunya ikan Jelawat yang memang banyak ditemukan di perairan Kutai. 

2. Bertus Ruan

Ini Empat Makanan Khas Kutai yang Sudah Jarang DitemukanLemonilo/Rizki Indra (istimewa)

Sebenarnya, ikan yang digunakan di olahan bertus ruan ini sama dengan Gence Ruan. Sama-sama menggunakan ikan gabus. Hanya saja yang berbeda ikan gabus dibakar tanpa dibelah. Sesuai namanya Bertus Ruan adalah ikan gabus bakar tanpa dibersihkan kulitnya. 

Untuk menimati bertus ruan ini bisa dicocol dengan sambal sesuai selera yang diberi sedikit tirisan air jeruk nipis.

Baca Juga: Ada IKN, Samarinda Diproyeksikan Jadi Pusat Ekonomi Baru RI

3. Telor Ikan Biawan

Ini Empat Makanan Khas Kutai yang Sudah Jarang DitemukanOlahan Telor Ikan Biawan (IDN Times/Riani Rahayu)

Kalau olahan satu ini berasal dari telur ikan biawan atau ikan tambakan, sejenis ikan air tawar. Masakan telur ikan itu kemudian dimasak bersama bumbu halus yang memiliki rasa pedas manis. 

Sebenarnya makanan satu ini tergolong ekstrem bagi yang belum pernah mencobanya. Tapi sekali coba, pasti bakal ketagihan, deh..

4. Roba Ruan

Ini Empat Makanan Khas Kutai yang Sudah Jarang DitemukanOlahan ikan Roba Ruan (IDN Times/Riani Rahayu)

Nih, ada lagi olahan ikan gabus. Tapi untuk yang satu ini diolah menjadi abon.  Hampir sama pengolahannya dengan olahan gabus di atas, tapi untuk yang satu ini diasap kemudian disuwir. 

Nantinya ikan gabus yang sudah disuwir diaduk bersamaan dengan bumbu halus khas ala Kutai. 

Dari penjelasan salah satu warga di Desa Muara Enggelam, Kutai Kartanegara, roba ruan ini bisa awet selama sebulan asalkan olahannya benar dan lebih pedas.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Balikpapan Naik 200 Persen

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya