Mengulik Kelezatan Makanan Tradisional Kutai yang Jarang Ditemui

Terkenal dengan olahan rasa pedas-manisnya, lho!

Tenggarong, IDN Times - Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dulunya adalah kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Kutai. Tempat ini menyimpan banyak cerita sejarah dan budaya, termasuk olahan menu makanannya yang memiliki ciri khas dibanding daerah lain. 

Namun, sayangnya, beberapa dari olahan makanan tersebut sudah jarang ditemui, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pembuatannya. Selain itu sudah makin jarang yang menyimpan resep olahan makanan masyarakat Kutai. 

Berikut adalah beberapa olahan makanan khas Kutai yang sudah mulai langka. Yuk, simak bersama-sama!

1. Gence ruan

Mengulik Kelezatan Makanan Tradisional Kutai yang Jarang DitemuiOlahan ikan khas Kutai, Gence Ruan (IDN Times/Riani Rahayu)

Olahan ini berbahan dasar ikan gabus (ruan). Ikan gabus yang telah dibakar kemudian dibelah dan dilumuri bumbu halus di tengahnya secara merata. Meskipun dikenal dengan nama gence ruan, sebenarnya olahan ini tidak harus menggunakan ikan gabus saja.

Ikan lain, seperti ikan jelawat yang banyak ditemukan di perairan Kutai, juga bisa digunakan.

2. Bertus ruan

Mengulik Kelezatan Makanan Tradisional Kutai yang Jarang DitemuiLemonilo/Rizki Indra (istimewa)

Mirip dengan gence ruan, olahan ini juga menggunakan ikan gabus, tetapi ikan gabus dibakar tanpa dibelah. Bertus ruan biasanya dinikmati dengan sambal sesuai selera yang diberi sedikit air jeruk nipis.

Baca Juga: Ada IKN, Samarinda Diproyeksikan Jadi Pusat Ekonomi Baru RI

3. Telor ikan biawan

Mengulik Kelezatan Makanan Tradisional Kutai yang Jarang DitemuiOlahan Telor Ikan Biawan (IDN Times/Riani Rahayu)

Olahan ini menggunakan telur ikan biawan atau ikan tambakan, sejenis ikan air tawar. Telur ikan dimasak bersama bumbu halus yang memberikan cita rasa pedas manis.

Meskipun tergolong sebagai olahan yang cukup ekstrem bagi yang belum mencobanya, rasanya yang khas membuatnya membuat ketagihan bagi yang mencicipinya.

4. Roba ruan

Mengulik Kelezatan Makanan Tradisional Kutai yang Jarang DitemuiOlahan ikan Roba Ruan (IDN Times/Riani Rahayu)

Dalam olahan ini, ikan gabus diolah menjadi abon. Proses pengolahan hampir sama dengan olahan gabus sebelumnya, namun dalam roba ruan, ikan diasap terlebih dahulu sebelum disuwir. Kemudian, ikan gabus yang sudah disuwir diaduk dengan bumbu halus khas ala Kutai.

Menurut penjelasan salah satu warga di Desa Muara Enggelam, Kutai Kartanegara, roba ruan bisa bertahan selama sebulan jika olahannya benar dan diberi rasa lebih pedas.

Dengan kekayaan kuliner yang dimilikinya, Kutai tetap menjadi tempat yang menarik untuk dijelajahi, terutama bagi para pecinta kuliner yang ingin merasakan cita rasa tradisional yang autentik.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Balikpapan Naik 200 Persen

Topik:

  • Linggauni
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya