Tips bagi Pasangan yang Alami Kesulitan Kehamilan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pernikahan tidak hanya bertujuan untuk hidup bersama dengan orang yang dicintai, tetapi juga untuk membentuk keluarga yang utuh dengan memiliki keturunan. Namun, tidak semua pasangan yang menikah langsung dapat memiliki anak. Ada yang harus menunggu bertahun-tahun sebelum dapat mendapatkan momongan.
Ketua Prodi DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Balikpapan, Ernani Setyawati, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pasangan suami-istri (pasutri) hingga belum memiliki anak.
"Pasangan yang mengalami kesulitan ini akan langsung dirujuk ke dokter obgyn untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan kedua pasangan harus menjalani pemeriksaan," ungkap Ernani pada Sabtu (28/11/2020).
1. Faktor penyebab pasangan tidak segera memiliki keturunan
Dalam pemeriksaan kesehatan, beberapa faktor umum yang ditemukan meliputi gangguan hormon dan gangguan pada sistem reproduksi seperti rahim, ovum, atau sel telur, yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Pemeriksaan kesuburan menjadi penting untuk mengetahui penyebab ketidakmampuan seorang wanita untuk hamil. Selain itu, wawancara dengan pasutri tersebut juga diperlukan untuk memahami riwayat penyakit yang mungkin memengaruhi kesuburan.
"Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan oleh kedua pasangan agar hasilnya bisa lebih komprehensif," tambah Ernani.
2. Waktu pemeriksaan yang tepat untuk mempersiapan kehamilan
Jika pasutri belum juga memiliki anak setelah satu tahun menikah tanpa menggunakan kontrasepsi dan berhubungan seksual secara rutin, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan.
Ernani menyarankan pasutri untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan bidan di puskesmas terdekat. Jika setelah satu tahun tidak ada tanda-tanda kehamilan, bidan akan merujuk pasutri tersebut kepada dokter.
"Ini merupakan kolaborasi, di mana bidan memberikan konseling dan dokter yang akan melakukan tindakan. Disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Baca Juga: Kenali, 9 Tanda di Tangan Ini Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatanmu
3. Anjuran kesehatan yang perlu dilakukan pasutri
Setelah mengetahui penyebab ketidaksuburan, pasutri akan mendapatkan konsultasi serta anjuran dari dokter. Ernani menekankan bahwa masalah infertilitas memerlukan proses panjang dan dukungan yang kuat dari pasutri yang bersangkutan.
Salah satu anjuran yang biasanya diberikan oleh dokter adalah untuk mengikuti program hamil (promil). Namun, Ernani menekankan bahwa program ini memerlukan kesabaran.
Sebagai seorang pendidik di bidang kesehatan, Ernani menyoroti pentingnya konsultasi mengenai pola makan sehat bagi pasutri yang ingin memiliki anak. Dia merekomendasikan makanan yang mengandung banyak estrogen bagi perempuan, dan makanan yang kaya akan vitamin E bagi laki-laki.
"Selama masa program, pasutri akan diberikan panduan mengenai makanan yang sebaiknya dikonsumsi," tambahnya.
4. Waspada kehamilan di atas 35 tahun
Meskipun banyak pasangan yang berhasil memiliki anak setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan program promil selama bertahun-tahun, Ernani juga mengingatkan agar pasutri lebih berhati-hati jika wanita mengalami kehamilan pada usia di atas 35 tahun.
Menurutnya, ibu hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko komplikasi seperti kelahiran prematur, penyakit ibu seperti diabetes dan hipertensi, yang dapat menyebabkan preeklamsia.
"Selain itu, risiko kelahiran bayi dengan kelainan juga meningkat," tambahnya.
Maka dari itu, Ernani menyarankan agar calon pasutri melakukan pemeriksaan dan konseling dengan bidan atau dokter sebelum menikah, untuk mempersiapkan kehamilan dan mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul sehingga proses mendapatkan momongan bisa lebih lancar.