Mengupas Mitos Kota Gaib di Kotabaru Bernama Saranjana
Menjadi mitos dan misteri masyarakat Kalsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Saranjana, kota gaib yang terletak di Pulau Laut Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), telah menarik perhatian masyarakat. Beberapa warga percaya bahwa Saranjana memang benar-benar ada, sementara yang lain menganggapnya sebagai mitos dan cerita rakyat semata.
Kepercayaan pada keberadaan Saranjana bermacam-macam, dengan beberapa orang yang percaya berdasarkan cerita-cerita yang mereka dengar atau pengalaman ganjil yang mereka alami. Salah satu warga Banjarmasin, A Fadlan, mempercayai keberadaan Saranjana berdasarkan testimoni beberapa temannya yang secara tak sengaja masuk ke dalam kota gaib tersebut.
Menurut Fadlan, Saranjana memiliki keberadaan yang nyata, dengan makhluk gaib yang memiliki peradaban yang mirip dengan manusia. Temannya yang telah mengalami kejadian tersebut menggambarkan Saranjana sebagai sebuah kota yang mewah, meskipun terletak di tengah hutan.
"Ceritanya ia melihat kerumunan orang banyak padahal di sana hutan," ungkap Fadlan kepada koresponden IDN Times.
1. Nama Saranjana ada dalam peta Salomon Muller 1845
Pakar sejarah dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Mansyur, mengungkapkan pandangan sejarahnya tentang Kota Saranjana. Menurutnya, keberadaan kota ini adalah fakta yang patut diperhatikan.
Salah satu catatan sejarah yang disebutkan adalah karya dari Salomon Muller, seorang naturalis asal Jerman yang lahir di Heidelberg. Dalam peta yang dibuatnya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedeite van Borneo" (peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo) tahun 1845, Muller menggambarkan sebuah wilayah yang disebut Tandjong (hoek) Serandjana.
Wilayah Tandjong Serandjana ini terletak di sebelah selatan Pulau Laut, berbatasan dengan Pulau Kerumputan dan Pulau Kidjang. Sebagai anggota des Genootschaps en Natuurkundige Komissie in Nederlands Indie, Muller telah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden dan sedang melakukan perjalanan penelitian tentang dunia binatang dan tumbuhan di Kepulauan Indonesia.
Baca Juga: Ini Daftar Empat SMAN Favorit di Banjarmasin