Eksplorasi Legenda Sungai Kerbau di Kalimantan

Berawal dari keinginan raja untuk membuat ukiran yang indah

Samarinda, IDN Times - Pada pertengahan abad ke-13, terdapat kisah tentang seorang raja bernama Aji Maharaja Sultan yang berkuasa di kerajaan Kutai Kartanegara. Sebagai sultan ketiga yang telah lama berkuasa, dia terkenal akan kepemimpinannya yang bijaksana.

Raja Aji Maharaja memiliki ambisi besar untuk menyatukan berbagai kerajaan di sepanjang Sungai Mahakam menjadi satu kesatuan yang besar. Dengan tekad yang kuat, akhirnya cita-cita sang raja terwujud, dan kerajaannya berkembang menjadi kuat, makmur, dan sejahtera.

1. Raja undang pemahat tersohor

Eksplorasi Legenda Sungai Kerbau di KalimantanSalah seorang raja di Kesultanan Kutai Kartanegara. (IDN Times/Wibisono)

Aji Maharaja Sultan memiliki keinginan untuk mempercantik istananya dengan ukiran-ukiran yang indah serta hiasan-hiasan bunga yang memukau. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, sang raja mengumpulkan para pembesar kerajaan dan menyampaikan rencananya. Salah satu pangeran, Mangkubumi, mengusulkan kepada raja untuk mengundang pemahat terkenal dari Jawa. Sang raja pun menyetujui usulan tersebut dan segera mengutus utusan kerajaan untuk pergi ke Jawa.

Tak lama setelah kedatangan utusan, dua pemahat terkenal dari Jawa tiba di kerajaan. Kedua pemahat tersebut adalah kakak beradik dan disambut dengan hangat oleh Aji Maharaja Sultan. Sang Maharaja menyambut mereka dengan kata-kata, "Selamat datang di kerajaan kami, wahai utusan raja Jawa."

Mengetahui keahlian kedua pemahat tersebut dalam mengukir kayu, sang raja memutuskan untuk mengukir seluruh ruangan istananya dengan berbagai motif yang berbeda.

Baca Juga: 10 Toko Bahan Kue di Samarinda yang Lengkap dengan Harga Bersahabat

2. Pemahat dibantu makhluk gaib

Eksplorasi Legenda Sungai Kerbau di KalimantanPeninggalan benda-benda Kesultanan Kutai Kartanegara di masa lalu. (IDN Times/Wibisono)

Setelah kedua pemahat tiba, Aji Maharaja Sultan segera bertemu dengan mereka. Sang raja menyambut mereka dengan hangat dan mempersilakan mereka untuk duduk, lalu pembicaraan pun dimulai. Salah seorang pemahat bertanya kepada sang raja mengenai detail permintaan ukiran yang diinginkannya. Aji Maharaja Sultan menjelaskan bahwa ia menginginkan istananya dihiasi dengan seni ukir Kutai, Bahau, dan Kenyah yang dipadukan dengan motif khas Jawa. Sang pemahat dengan hormat menerima permintaan sang raja.

Setelah menerima instruksi dari sang raja, kedua pemahat segera memulai pekerjaan mereka. Mereka dengan teliti dan detail memahat kayu-kayu yang telah disiapkan. Kabar pun beredar bahwa kemampuan mereka dalam memahat begitu luar biasa sehingga banyak yang mengatakan bahwa mereka dibantu oleh makhluk ghaib. Tak lama kemudian, hasil karya mereka selesai, dan sang raja sangat puas dengan hasil kerja keras mereka.

3. Pemahat dibuang di sungai kerbau keramat

Eksplorasi Legenda Sungai Kerbau di KalimantanMakam raja-raja Kesultanan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)

Melihat hasil karya yang luar biasa dari sang pemahat, Aji Maharaja Sultan terpesona dan memberinya izin untuk tinggal di istana serta memberikan imbalan yang cukup besar. Namun, sikap sang raja tersebut membuat para abdi kerajaan lain merasa cemburu dan iri. Mereka berencana jahat untuk menyingkirkan kedua pemahat tersebut dari istana. Keesokan harinya, mereka mulai menghasut sang raja dan akhirnya berhasil mengusir kedua pemahat dari istana.

Di tengah kecamuk fitnah, ada tuduhan keji bahwa pemahat tersebut berencana membuat seni ukiran yang lebih indah dari yang ada di istana maharaja. Sang raja terpengaruh oleh fitnah tersebut dan marah besar. Ia memerintahkan para pengawal untuk menangkap kedua pemahat tersebut, dan kemudian memerintahkan agar keduanya dipenggal.

Namun, keajaiban terjadi. Salah satu pemahat memiliki ilmu sakti yang memungkinkannya untuk lolos dari hukuman tersebut. Sedangkan satu pemahat lainnya, yang tidak beruntung, dihukum mati dan mayatnya dibuang ke Sungai Kerbau.

Demikianlah, legenda Sungai Kerbau Keramat menjadi terkenal di seluruh wilayah Kalimantan sebagai cerminan tragedi dan keadilan yang tak terduga.

Baca Juga: Daftar Rumah Sakit di Balikpapan

Topik:

  • Linggauni
  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya