5 Penyebab Imposter Syndrome, Orang Pintar Lebih Rentan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Perasaan tidak pantas terhadap suatu pencapaian atau kesuksesan yang berhasil diraih membuat seseorang melemahkan harga diri dan menghambat pertumbuhan pribadi menjadi lebih baik lagi. Hal ini terjadi karena ada perasaan bahwa kamu tidak secerdas, sekreatif, dan sehebat yang dibayangkan, padahal kamu mempunyai kompetensi.
Jika kamu sering kali merasakan hal tersebut bisa jadi kamu sedang mengalami imposter syndrome. Imposter syndrome adalah sindrom yang membuat seseorang tidak percaya dengan kemampuannya sendiri dan membandingkannya dengan orang lain.
Lantas apa saja penyebab seseorang mengalami imposter syndrome? Yuk, penjelasannya!
1. Pola asuh
Pola asuh akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental seorang anak. Pola asuh yang menekankan pentingnya prestasi dapat menanamkan rasa takut akan kegagalan.
Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami imposter syndrome ketika dewasa.
2. Kepribadian
Perfeksionis dan orang yang berprestasi sering kali lebih rentan terhadap imposter syndrome. Orang yang berprestasi sering kali takut tidak mampu mempertahankan kinerja tingkat tinggi.
Baca Juga: 6 Tempat Wisata yang Dapat Dikunjungi saat Berada di Samarinda
3. Lingkungan tempat kerja
Tempat kerja yang sangat kompetitif atau kritis dapat memperburuk perasaan tidak mampu. Terlebih lagi jika tempat kerja cenderung menghukum kesalahan dan memberikan penghargaan yang buruk terhadap keunggulan.
4. Faktor budaya
Tekanan masyarakat dan stereotip dapat menyebabkan seseorang meragukan kemampuannya sendiri. Di negara seperti Afrika Selatan, secara historis, kelompok masyarakat tertentu dipandang inferior dan tidak mampu.
Pandangan negatif seperti itu berbahaya bagi harga diri, yang selanjutnya menciptakan pola pikir rendah diri yang memicu kerentanan bawaan kita terhadap kurangnya rasa percaya diri.
5. Transisi besar dalam hidup
Perubahan karier, promosi, atau tanggung jawab baru dapat memicu imposter sydrome. Saat kami dipromosikan, kami harus tumbuh menjadi orang yang kami butuhkan untuk mencapai tingkat kemahiran yang hanya bisa didapat seiring berjalannya waktu dan pengalaman. Selama proses tersebut, kita cenderung merasa tidak layak dan tidak memenuhi syarat untuk posisi tersebut, sehingga memicu imposter syndrome.
Itulah beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang mengalami imposter syndrome. Mengenali penyebab imposter syndrome merupakan langkah penting untuk kita bisa mengatasinya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan Khas Samarinda, Wajib Dicoba!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.