5 Tips agar Sifat Pemalu Gak Menghambat Kesuksesanmu, Bisa Berkarya

Balikpapan, IDN Times - Apakah kamu merasa rendah diri karena sifat pemalu yang gak bisa dihilangkan? Namun seandainya sifat tersebut berhasil dihapus, apakah kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik? Jangan salah, punya urat malu juga penting, lho.
Cuma orang yang tahu malu yang lebih menjaga etika dan sikapnya terhadap orang lain. Kamu yang pemalu selalu mempertimbangkan perasaan orang lain karena tahu seperti apa rasanya bila dipermalukan.
Namun sifat pemalu yang berlebihan memang bisa menghambat kesuksesan. Kamu seperti orang yang selalu bersembunyi di belakang meski sebenarnya dirimu layak tampil di depan dan memimpin. Yuk, latih dirimu untuk menangani sifat pemalu ini dengan tepat. Simak dan terapkan setiap poinnya, ya!
1. Pemalu bukan berarti memutuskan segala bentuk interaksi dengan orang lain
Jika kamu malu bertemu dengan orang banyak, toh, dirimu masih bisa menjumpai orang per orang sesuai dengan keperluan. Di kantin, bergabung di meja yang dikelilingi lebih dari 5 orang mungkin membuatmu cemas.
Namun jika di meja lain temanmu duduk sendiri atau hanya berdua, kamu menjadi orang ketiga tentu bukan masalah. Begitu pun bila kamu kurang nyaman bertelepon apalagi melakukan panggilan video, chat juga masih bisa.
Ada banyak cara untuk tetap menjaga interaksi dengan orang lain. Tinggal pilih mana yang lebih nyaman buat kamu yang pemalu. Jadilah pemalu yang tetap punya teman sekalipun tidak banyak dan akrab sekali.
Baca Juga: 20 Tempat Nongkrong Hits yang Ramah Kantong di Balikpapan
2. Kamu tetap bisa bebas berkarya dari balik layar
Karena kamu kurang nyaman ketika berada di tengah banyak orang apalagi menjadi sorotan, kenapa tak memanfaatkannya untuk berkarya? Biarlah karya-karyamu yang menjadi pusat perhatian. Sesekali orang-orang barangkali mencari sosokmu, tetapi yang lebih penting bagi mereka adalah karya-karyamu.
Hidup dengan berkarya merupakan pilihan yang sangat cocok untuk orang yang pemalu. Melalui karya-karya itu, kamu dapat mengekspresikan seluruh perasaan dan pikiran yang tak mampu disampaikan secara langsung. Berkarya dengan totalitas.
3. Ingatlah kapan kamu dituntut untuk bersikap profesional
Kamu memang pemalu. Namun ingat bahwa kamu punya banyak tugas penting dalam kehidupan ini. Salah satunya, sebagai orang dewasa tentu dirimu harus bekerja. Kalau sudah tuntutan profesionalitas, bersiaplah buat menggeser sejenak sifat pemalu itu.
Umpamanya, sifat pemalu menguasai 70 persen dari dirimu. Semua orang yang mengenalmu tahu betapa pemalunya kamu. Akan tetapi tiba saatnya bekerja, keluarkan 30 persen dari sifatmu yang lain. Walau kamu tetap bersikap malu-malu dengan rekan kerja, setidaknya dirimu bisa menggunakan 30 persen sifat non pemalu ini untuk menghadapi klien dengan sebaik mungkin.
Setelah pertemuan dengan klien selesai, kamu dapat kembali lagi pada sifat pemalumu. Dengan begini, rekan kerja dan atasan akan mengerti bahwa meski pemalu, kamu tetap profesional dalam bekerja serta sifat tersebut tak berpengaruh buruk.
4. Belajar mencari solusi untuk setiap rasa malu yang dialami
Apa yang kamu cemaskan ketika hendak bertemu orang banyak? Misalnya, kamu khawatir mereka menilai penampilanmu kurang oke. Atau, mereka memandang aneh dirimu yang datang ke pesta sendirian.
Jangan berhenti hanya pada rasa cemas tersebut. Kamu harus juga mencari solusinya. Seperti kamu membeli pakaian yang lebih bagus daripada pakaianmu sehari-hari khusus buat menghadiri acara dengan banyak tamu. Kamu juga dapat mengajak saudara atau teman ke pesta ketimbang memilih sama sekali tak pernah memenuhi undangan.
5. Sering menjadi pendengar justru membentukmu menjadi pribadi yang pengertian dan perhatian
Untuk kamu yang masih berpikir sifat pemalu selalu merugikan, sekarang jangan lagi, ya. Asal dikelola dengan baik, sifat ini justru mendatangkan manfaat bagimu dan orang lain. Sebagai pribadi pemalu, kamu tentu lebih suka menempatkan diri di posisi pendengar daripada pembicara.
Walau sekilas peranmu tampak tak sehebat mereka yang mendominasi pertemuan, dalam diam kamu malah menyimak setiap perkataan orang. Sampai-sampai ketika mereka berpikir orang-orang mengabaikan ucapan mereka, ternyata ada kamu yang selalu menyimak.
Kamu mendengarkan dengan baik, maka kamu mengerti apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Dan karena dirimu memahami mereka, kamu mampu memberi atensi tepat pada waktunya serta persoalannya.
Pemalu atau tidak, kita harus tetap produktif. Berhubung kamu punya sifat malu yang lebih kuat daripada orang-orang di sekitarmu, PR-mu bertambah. Kamu boleh saja pemalu, tetapi jangan gampang minder dan menjadi tidak produktif karenanya.
Baca Juga: 5 Oleh-Oleh Khas Balikpapan yang Wajib Dibawa Pulang!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.