TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Cara Penulisan SEO Ini Bisa Bikin Tulisanmu Muncul di Google Lho!

Kamu yang suka menulis sudah harus tahu nih!

Screenshot Youtube IDN Times ANNYEONGHA - SEO by Septi Maulida - IWF 2020 Day 1 Session 2 (Dok IDN Times)

Samarinda, IDN Times - Teknik penulisan menggunakan Search Engine Optimization (SEO) jadi topik pembahasan dalam Indonesian Writers Festival, yang disiarkan live pada Senin (21/9) lalu di akun YouTube IDN Times.

Pembicara yang dihadirkan adalah Septi Maulida. Dia merupakan SEO Specialist di IDN Times yang telah berkecimpung di dunia SEO sejak akhir masa kuliah.

Lantas apa itu SEO? Apa gunanya sih dalam penulisan artikel?

“Misalnya teman-teman cari di Google, aplikasi edit video Android. Yang keluar IDN Times nih. Nah ini pekerjaan SEO, bagaimana agar jadi yang pertama di halaman pertama dan paling atas di pencarian Google. Gimana caranya? Dengan optimasi,” kata Septi Maulida. 

Dalam penjelasan selanjutnya, Septi Maulida kemudian menjabarkan 8 hal fundamental dalam penulisan artikel menggunakan SEO friendly. Tujuannya tentu saja agar artikel menjadi yang pertama muncul di mesin pencari.

Lantas, apa saja? Simak satu-satu ya.

1. Struktur penulisan

Screenshot Youtube IDN Times ANNYEONGHA - SEO by Septi Maulida - IWF 2020 Day 1 Session 2 (Dok IDN Times)

Yang pertama adalah struktur penulisan. Dalam penulisan artikel, sebaiknya memiliki struktur seperti judul, sub judul, hingga sub judul penutup.

“Nah, teman-teman yang punya wordpress pasti tahu. Tetapi untuk teman-teman yang masih kuliah, pasti belum tahu banget. Tenang, kalian bisa buka artikel IDN Times. Itu sudah SEO friendly banget. Kalian bisa lihat di sana," ucapnya. 

2. Jumlah kata dalam artikel

Screenshot Youtube IDN Times ANNYEONGHA - SEO by Septi Maulida - IWF 2020 Day 1 Session 2 (Dok IDN Times)

Jumlah kata pun berperan untuk membuat artikel menjadi top search di mesin pencari. Disarankan untuk membuat artikel dengan total kata melebihi angka 500. Dengan total kata melebihi 500, mesin pencari akan melihat artikel tersebut sebagai artikel informatif dan berbobot untuk dibaca.

“Yang baik lebih dari 500. Kalau kurang dari 500 kata, seperti bukan artikel. Informasinya terkesan setengah-setengah,” ujar Septi. 

3. Penempatan keyword

Screenshot Youtube IDN Times ANNYEONGHA - SEO by Septi Maulida - IWF 2020 Day 1 Session 2 (Dok IDN Times)

Keyword memegang peranan penting dalam penulisan SEO. Penulis harus bisa memosisikan diri sebagai pembaca untuk bisa menentukan keyword apa yang tepat dan sesuai dengan apa yang akan dicari oleh pembaca. Keyword ini sebaiknya muncul di beberapa bagian artikel.

Septi pun menjelaskan, semisal penulis ingin membuat artikel dengan judul “doa mendapatkan jodoh”, maka keyword “doa mendapatkan jodoh” itulah yang disarankan untuk ditempatkan di title, subtitle, paragraf pertama serta paragraf terakhir. 

Baca Juga: Tersenyumlah, Ini 5 Zodiak dengan Kisah Asmara Terbaik di Oktober 2020

Keyword density juga sebaiknya diterapkan. Teknik ini untuk mengatur agar keyword tidak dianggap spam oleh mesin pencari.

4. Keyword density

Screenshot Youtube IDN Times ANNYEONGHA - SEO by Septi Maulida - IWF 2020 Day 1 Session 2 (Dok IDN Times)

5. Meta title and description

Screenshot Google search (Google)

Cara selanjutnya adalah memperhatikan meta title and description.
Meta title and description ini biasanya dapat diakses oleh penulis di laman mereka menulis artikel.

Disarankan agar meta title dan description ini dimasukkan pula oleh penulis ketika menulis artikel.

Harus sih, karena hal itu akan membuat artikel kalian mudah dibaca oleh Google. Contohnya tulisan berwarna biru pada gambar di atas. Itu adalah salah satu contoh meta title. 

“Kalau di wordpress itu ada di paling bawah. Untuk pemula, ini penting banget. Jangan lupakan meta title and description. Karena ini yang dibaca oleh Google,” ujar Septi. 

6. Links

Screenshot artikel IDN Times (Dok. IDN Times)

Pernah membaca berita online? Anda pasti sudah pernah melihat ada satu atau dua kata yang berwarna berbeda dibandingkan dengan kata lainnya. Kata yang berwarna itulah yang biasanya digunakan para penulis untuk ciptakan link di artikel mereka. Tujuannya, agar pembaca bisa dengan mudah menemukan artikel lain dengan topik yang sama.

Jadi, misalnya anda menulis tentang Jusuf Kalla. Kemudian, selanjutnya kata Jusuf Kalla itu digunakan sebagai link, sehingga ketika pembaca nge-klik Jusuf Kalla, maka akan langsung berpindah ke artikel-artikel yang didalamnya terdapat topik mengenai mantan Wapres RI itu.

7. Alt text

Screenshot Youtube IDN Times ANNYEONGHA - SEO by Septi Maulida - IWF 2020 Day 1 Session 2 (Dok IDN Times)

Hal ini berhubungan dengan image (foto). Disarankan agar dalam proses upload foto, juga disertakan dengan penamaan foto serta sumber. Tidak kosong serta tanpa penjelasan. 

“Jadi, Google bisa mengenali,” ujar Septi. 

Baca Juga: Bulan Oktober 2020, Lima Zodiak Ini Bakal Punya Karier Cemerlang

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Konon Hanya Peduli Diri Sendiri, Self-Centered Banget!

Berita Terkini Lainnya