TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik tentang Aquaponik, Layak Dicoba!

Menggabungkan kreativitas dengan kehidupan tanaman dan ikan

Ilustrasi aquaponik (instagram.com/berawaldariember)

Kamu pasti sudah menyadari akan pentingnya keberlanjutan dan efisiensi dalam pertanian. Salah satu yang menjadi perhatian adalah praktik aquaponik yang telah muncul sebagai alternatif yang menarik. Aquaponik adalah sebuah sistem inovatif yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam lingkungan yang saling mendukung.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lima fakta menarik tentang aquaponik yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang. Dari hubungan simbiosis antara ikan dan tanaman hingga manfaatnya terhadap lingkungan. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai praktik pertanian yang cerdas ini.

1. Hubungan simbiosis yang ajaib

Ilustrasi hubungan simbiosis antara ikan dan tanaman (instagram.com/berawaldariember)

Salah satu aspek paling menarik dari aquaponik adalah hubungan simbiosis yang terjalin antara ikan dan tanaman. Di dalam sistem aquaponik, ikan menghasilkan limbah berupa ammonia. Namun, ini bukan masalah, karena bakteri-bakteri baik yang hidup di dalam tanah tanaman mengubah ammonia menjadi nitrat yang bermanfaat sebagai pupuk.

Tanaman kemudian menyerap nitrat ini untuk tumbuh dengan lebih baik, dan seiring proses ini, air yang sudah bersih kembali ke lingkungan ikan. Ini adalah contoh sempurna bagaimana alam memberikan pelajaran tentang kerja sama yang harmonis.

2. Efisiensi penggunaan air

Sistem ini menggunakan sekitar 90% lebih sedikit air dibandingkan pertanian tradisional (instagram.com/komunitaspencintakoi)

Salah satu tantangan dalam pertanian konvensional adalah penggunaan air yang besar. Namun, dalam aquaponik, efisiensi penggunaan air menjadi salah satu keuntungan utama. Sistem ini menggunakan sekitar 90% lebih sedikit air dibandingkan pertanian tradisional.

Hal ini terjadi karena air yang digunakan untuk ikan juga berfungsi sebagai nutrisi bagi tanaman. Dalam lingkungan tertutup, air hanya perlu ditambahkan untuk menggantikan yang menguap atau diserap oleh tanaman, menciptakan siklus air yang sangat efisien.

Baca Juga: Bulog Salurkan 2,93 Juta Ton Beras SPHP di Samarinda

3. Pertumbuhan tanaman yang lebih cepat

nutrisi yang lebih mudah diserap oleh tanaman dari air yang sudah mengandung nitrat membuat tanaman jadi cepat tumbuh (instagram.com/helga_angelina)

Tanaman yang ditanam dalam sistem aquaponik cenderung tumbuh lebih cepat daripada dalam pertanian konvensional. Ini disebabkan oleh nutrisi yang lebih mudah diserap oleh tanaman dari air yang sudah mengandung nitrat yang mudah tersedia.

Selain itu, lingkungan yang stabil dan bebas dari hama tanah membantu dalam pertumbuhan yang lebih sehat dan cepat.

4. Ramah lingkungan

Ilustrasi aquaponik ramah lingkungan (instagram.com/sascha_hoyer_aqua_artist)

Praktik aquaponik secara inheren ramah lingkungan. Penggunaan pestisida dan herbisida dapat dikurangi secara drastis atau bahkan dihilangkan sepenuhnya karena lingkungan yang terkendali dan bebas hama.

Selain itu, karena sistem ini menghemat air, tekanan terhadap sumber daya air berkurang. Dalam sebuah dunia yang semakin prihatin akan perubahan iklim dan keberlanjutan, aquaponik adalah langkah menuju pertanian yang lebih bertanggung jawab.

Verified Writer

Ari Nofal Alatas

https://saweria.co/arnofalts

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya