Lebih Penting Mana, Jadi Orang Berguna atau Bahagia?
Jangan lupa manusia itu makhluk sosial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Ungkapan hidup hanya sekali, jadi nikmati setiap hari mungkin benar adanya. Untuk itu hidup mesti dinikmati. Tidak ada yang salah dengan hidup bersenang-senang, namun ternyata hidup akan jauh menyenangkan kalau menetapkan tujuan untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain.
"Kalau dikaitkan dengan agama, hidup memang digunakan untuk bisa membantu orang lain dan memberi dampak positif. Karena dasarnya manusia adalah makhluk sosial, tidak bisa tanpa bantuan orang lain," ungkap Ayunda Ramadhani dosen psikologi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, pada Kamis (24/10).
1. Sangat melelahkan mengejar kebahagiaan
Setiap hari orang rela bekerja keras, banting tulang siang dan malam, hingga meninggalkan keluarga terkasih agar bisa berbahagia di kemudian hari dengan kondisi keuangan yang cukup dan menikmati masa tua. Kebahagiaan dianggap menjadi pencapaian tertinggi dalam hidup hingga tidak sedikit yang stres bahkan depresi kalau hati terus hampa padahal sudah memiliki segalanya.
"Sebab itu perlu ubah cara pandang akan hidup. Akan sangat melelahkan kalau terus mengejar kebahagiaan, tetapi kalau dibiasakan hidup bisa berguna akan sesama, kebahagiaan akan datang dengan sendirinya," kata Ayunda.
Ketika pola pikir dan tujuan hidup ditetapkan hanya untuk bersenang-senang, segala hal akan terasa sia-sia. Beli rumah mewah supaya hati puas, bisa mendapatkan orang yang disukai menjadi pasangan hidup, punya pekerjaan bagus agar bisa diakui orang lain, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengejar kebahagiaan tidak akan ada habisnya dan kebahagiaan yang didapat pun sifatnya semu.