Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Mematikan? Ini Tips dan Antisipasi

Tragedi kematian ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan

Balikpapan, IDN Times - Publik sepak bola nasional sedang berduka menyusul tragedi tewasnya sebanyak 125 suporter dalam pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022. 

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian para suporter ini, tetapi bencana bermula dari aksi rusuh sebagian pendukung Arema atas hasil akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya. 

Mereka turun ke lapangan mengejar pemain dan pengurus tim yang membuat kepolisian akhirnya menembakkan gas air mata. Gas air mata inilah yang akhirnya dituding menyebabkan kepanikan hingga membuat jatuhnya korban jiwa. 

Nah, berikut ini pembahasan tentang gas air mata, bahayanya, dan cara-cara antisipasinya. Yuk, scrolling dulu. 

1. Tentang gas air mata

Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Mematikan? Ini Tips dan AntisipasiGas air mata dan gas pemadam kebakaran melayang sekitar demonstran saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Selasa (2/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/rwa. Sumber: antaranews.com

Gas air mata pertama kali digunakan pada tahun 1914. Selama Perang Dunia I, tentara Prancis menjadi yang pertama menggunakan gas air mata, menggunakan granat 26 mm kemudian diisi dengan etil bromoasetat pada Agustus 1914.

Sejumlah kecil gas air mata yang dikirim, sekitar 19 cm³ per kartrid, kejadian tersebut bahkan tidak terdeteksi oleh Jerman. Gas air mata menyebabkan mereka yang terpapar mengalami gangguan penglihatan (mata perih), pernapasan (sesak), dan batuk secara signifikan. 

Efek negatif ini yang bisa menjadikan kepanikan pada kelompok manusia dalam suatu kawasan. 

Baca Juga: Perawatan Besar Kilang Pertamina Balikpapan dan Berbagi Karyawan

2. Berapa lama gas air mata bisa bertahan?

Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Mematikan? Ini Tips dan AntisipasiIDN Times/Lia Hutasoit

Efek gas air mata bisa berlangsung kurang lebih 30 menit bahkan lebih dari beberapa jam. Hal demikian tergantung dari pada jumlah paparan.

Tapi dalam suatu kondisi ruangan tertutup, efek gas air mata akan lebih membahayakan mengingat gas akan terkungkung dalam satu kawasan saja. Sehingga akan mengganggu manusia yang berada di dalam ruangan tertutup tersebut. 

Bila tidak segera memperoleh pertolongan, dampaknya bisa fatal dan berbahaya. 

3. Apa yang harus dilakukan jika terserang gas air mata?

Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Mematikan? Ini Tips dan Antisipasiilustrasi gas air mata (unsplash.com/ev)

Gas air mata sulit dipertahankan jika anda tidak mempergunakan masker gas. Tapi ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk meminimalkan efek gas air mata tersebut.

  1. Tutup kedua mata & tahan napas sebisa mungkin.
  2. Segera pindah ke area yang lebih tinggi atau melawan arah angin dari sumber gas air mata.
  3. Tutuplah mulut anda dengan kain atau lap yang dibasahi menggunakan air.
  4. Segera lepas lensa kontak jika anda menggunakannya.
  5. Lepaslah pakaian anda dan berusaha kibas-kibas mengeluarkan udara.
  6. Segera bilas kulit yang terpapar menggunakan air dingin.

 

Untuk menghindari kejadian tersebut menjauh dari pusat keributan atau kerusuhan di suatu tempat. Pasalnya, paparan gas air mata dapat memakan nyawa manusia pada kondisi situasi tertentu, jika tidak segera menerima pertolongan medis.

Baca Juga: Pria di Balikpapan yang Bakar Istrinya hingga Tewas Kini Tahanan Rumah

cyber man Photo Community Writer cyber man

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya