Biar Gak Jadi Korban Ovt, ini 5 Manfaat Prinsip Dikotomi Kendali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Overthinking atau yang kerap kali disingkat sebagai ovt adalah kondisi di mana pikiran kita terlalu travelling ke mana-mana. Sering kali kita memikirkan sesuatu yang sebenarnya bukan kapasitas kita untuk memikirkan hal itu. Hayoo, siapa nih yang sering overhinking? Awas hati-hati! Kamu bisa saja jadi korban dari overthinking yang kamu lakuin, lho!
Eits, tenang! Ada solusinya, kok. Ada konsep pemikiran dengan istilah 'dikotomi kendali'. Yaitu dimana pikirkanlah apa yang ada di dalam kendali kita, dan bersikap netral lah dengan apa yang di luar kendali kita. Lagi-lagi ingat, ya, kalau kita ini hanyalah penduduk bumi yang gak bisa mengatur pemikiran orang lain.
Nah, di bawah ini adalah 5 poin penting manfaat dari penerapan konsep dikotomi kendali. Yuk disimak, jangan sampai ada yang kelewat, ya!
1. Mengurangi overthinking
Overthinking seringkali muncul karena kita yang belum mampu mengatur pola pikir kita secara benar. Bahkan, tak jarang mampu memunculkan anggapan-anggapan buruk tentang diri sendiri karena pikiran kita seolah telah tercampur aduk dengan hal yang memang ada dalam kapasitas kita maupun yang di luar kapasitas kita. Alhasil, puncak dampak negatif yang mungkin terjadi adalah stress. Kita gak mau, kan?
Nah, dengan adanya konsep dikotomi kendali, secara tidak langsung mampu mengurangi overthinking. Ingat, bahwasanya manusia sering terjebak dengan pikirannya sendiri. Seolah-olah kita dibunuh dengan pikiran sendiri. Untuk itu, yuk belajar menanam dikotomi kendali!
2. Memunculkan self-love
Selain mengurangi overthinking, penerapan konsep dikotomi kendali bisa membuat kita lebih cinta dengan diri kita sendiri. Sebab, ketika pikiran telah melambung jauh ke suatu hal yang sebenarnya ada di luar kendali kita, kita tak jarang untuk selalu menuntut diri menjadi sosok yang diminta oleh orang lain atau menjadi seorang yang ingin diterima di lingkungan yang kita tempati saat ini.
Padahal sebenarnya, kita (manusia) memiliki hak untuk 'bergerak' sesuai dengan 'niat kebenaran' yang ada di hati kita bukan bergerak sesuai dengan keinginan mereka. Apalagi jika perintah itu sebenarnya hanya bayangan-bayangan dari pemikiranmu. That's why, konsep dikotomi kendali penting, kan? Terutama untuk pembentukan karakter dan meningkatkan rasa percaya diri.
Baca Juga: Friends with Benefits: 5 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari!
3. Meminimalisir kekecewaan
Pernah gak, kita menginginkan sebuah pengakuan atau penghargaan dari orang lain, baik di lingkungan sekolah, kampus maupun pekerjaan? Pengakuan yang dimaksud ini adalah meminta orang lain agar menganggap diri kita sebagai sosok yang patut untuk dibanggakan.
Nah, dari fenomena itu yuk coba kita berpikir. Bahwasanya pengakuan, penghargaan, dan perlakuan orang lain ke kita itu sebenarnya di luar dari kendali kita, kan? Manusia gak mungkin bisa memaksakan pemikiran yang satu dengan yang lainnya.
Nah, makanya konsep dikotomi kendali ini sangat penting untuk kita yang merasa 'egois' dengan keinginan untuk diakui dan dihargai. Sebab, jika kita terus-terusan seperti itu dan ternyata feedback yang orang lain berikan ke kita tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan ujung-ujungnya kita akan kecewa sendiri.
So, stop menambah beban pikiran kita dengan hal-hal yang sebenarnya ada di luar tanggung jawab kita. Yuk, ubah konsep pikir kita dengan menerapkan dikotomi kendali!
4. Mencegah stress
Nah, poin keempat dari manfaat dikotomi kendali yaitu mencegah stress. Di poin ini, bisa kita kaitkan dengan poin ketiga: meminimalisir kekecewaan, yangmana sebagian besar stress muncul karena suatu kondisi kekecewaan atau keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan diri kita.
Jadi, ketika konsep dikotomi kendali ini kita terapkan dengan cara mengindahkan hal-hal yang berada di luar kendali kita, maka secara tidak langsung stress akan terminimalisir. Sebab pikiran kita yang bersih dan jauh dari hal-hal yang membunuh pikiran kita karena hal-hal yang di luar kendali kita.
5. Sebagai reminder untuk bersyukur
Kita ingat kembali, ya, bahwasanya feedback orang lain ke kita, keadaan yang sedang kita alami saat ini, serta hasil dari ratusan langkah usaha yang kita lakukan adalah hal yang berada di luar kendali kita.
Hal yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha semaksimal mungkin dengan siap menerima apa hasilnya dan mencoba untuk beradaptasi dengan keadaan yang ada di depanmu. Nah, sikap seperti itu, bisa sebagai reminder untuk kita agar selalu bersyukur, kan? Bukan kah Tuhan menyukai orang yang pandai bersyukur?
Oleh karena itu, stop mengada-ada, dan menerka-nerka sesuatu yang bukan menjadi kapasitas kamu. Mensyukuri apa yang ada, jauh lebih mudah daripada memaksa keadaan yang di luar kapasitas kita.
Well, itulah kelima manfaat dari penerapan konsep dikotomi kendali. Semua sangat berpengaruh besar untuk hidupmu, kan? That's why, jangan lupa diterapkan, ya, agar kamu gak terbunuh dengan pikiranmu sendiri.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.