Akademisi di Banjarmasin Soroti Tiga Faktor Masih Masifnya Korupsi
Jika perlu koruptor dihukum mati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Korupsi telah menjadi persoalan yang meluas di Indonesia, termasuk di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Praktik korupsi seperti pemberian hadiah, gratifikasi, dan embel-embel lainnya kerap terjadi dan dianggap hal biasa. Padahal, korupsi adalah perbuatan melanggar hukum yang sangat dilarang oleh negara dan agama.
Dr. Muhammad Zainul, akademisi dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB Banjarmasin, mengidentifikasi tiga faktor utama yang penyebab masih masifnya praktik korupsi di masyarakat.
1. Peru integritas cegah korupsi
Menurut Zainul, integritas adalah kunci utama dalam pencegahan korupsi. Integritas perlu ditanamkan pada setiap warga negara agar menyadari bahwa korupsi merugikan semua orang. Jika masyarakat memahami dan menyadari bahwa korupsi itu salah dan melanggar aturan, mereka tidak akan melakukannya meskipun ada kesempatan.
Sebaliknya, jika warga tidak memiliki integritas, maka praktik korupsi akan terus berkembang dan dianggap hal biasa, karena sering kali dilakukan secara berjamaah. "Perlunya integritas anti-korupsi, agar kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Jika tidak tahu, maka wajar korupsi dianggap hal biasa," kata Zainul.
Baca Juga: Dewas BPJS Kesehatan Ajak Pemkot Banjarmasin Kawal Program PESIAR