TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Persoalan Anak Jalanan di Banjarmasin yang Masih Memusingkan

Pemkot belum punya program khusus untuk anjal

Anak jalanan dengan cat silver di perempatan Kota Banjarmasin.

Banjarmasin, IDN Times - Anak jalanan di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel), tetap menjadi perhatian serius masyarakat. Meskipun begitu, Pemerintah Kota Banjarmasin belum memiliki program khusus untuk menangani anak jalanan ini.

Di Kota Seribu Sungai ini, keberadaan anak jalanan masih sering terlihat di pelbagai perempatan lampu merah seperti di Jalan Belitung dan S Parman, Jalan Lambung Mangkurat, lampu merah Gatot Subroto, serta titik perempatan lainnya. Mereka melakukan berbagai aktivitas, mulai dari meminta sumbangan, mengamen, hingga mencat tubuhnya dengan warna silver.

1. Dinas DPA rutin berikan edukasi

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Banjarmasin, Ramadan

Ramadan, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Banjarmasin, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada program khusus yang diterapkan untuk menangani anak jalanan.

Meskipun begitu, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai hak-hak anak, seperti hak untuk belajar dan bermain. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan berbagai instansi terkait seperti Satpol PP, Kepolisian Babinkamtibnas, Dinas Sosial, dan masyarakat setempat.

"Kami belum memiliki program khusus untuk menangani anak jalanan, tetapi terus melakukan edukasi kepada masyarakat," ujarnya pada Selasa (16/4/2024) di kantornya.

Baca Juga: Masalah Banjir di Banjarmasin Sulit Ditangani, Penyebabnya Mengejutkan

2. Anak jalanan kasus musiman

Anak jalanan

Ramadan juga mengakui bahwa anak jalanan merupakan masalah yang terus berulang di kota ini. Contohnya adalah aktivitas pengamen jalanan dan manusia silver yang biasanya meningkat saat bulan Ramadan, Idul Fitri, dan hari besar lainnya.

Untuk mengurangi keberadaan anak jalanan, pihaknya berencana melakukan pendekatan ke masyarakat bekerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait. Sasarannya adalah keluarga anak jalanan dan lingkungan terdekat. Mereka akan memberikan edukasi kepada lingkungan target terkait hak anak dan masa depan mereka.

"Kasus anak jalanan sering terulang, dalam waktu dekat kami akan melakukan rapat menangani kasus itu. Kami akan melakukan edukasi ke lingkungan anak jalanan," katanya.

3. Banjarmasin berhasil raih penghargaan KLA Nindya

Penghargaan kota layak anak untuk Kota Banjarmasin.

Meskipun masalah anak jalanan masih ada di Banjarmasin, Kota ini masih berhasil mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak Kategori KLA Nindya pada tahun 2023 yang diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Hal ini berkat berbagai aspek seperti sarana dan prasarana untuk anak yang tersedia di berbagai pelayanan publik seperti puskesmas, kepolisian, dan tempat lainnya.

Pihaknya juga melakukan pemberdayaan anak dengan memberikan pelatihan kreatif kepada mereka sehingga mereka menjadi individu yang terampil dan berbakat.

"Banjarmasin sudah meraih Kota Layak Anak Kategori KLA Nindya, ini akan kita tingkatkan lagi ke jenjang Utama. Namun hal ini banyak tantangannya dan tahun depan kami yakin bisa meraihnya. Jika berhasil, kemungkinan menjadi KLA Utama pertama di Kalsel," tambahnya.

Berita Terkini Lainnya