TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Potensi Limbah Sungai di Banjarmasin Belum Dimanfaatkan Maksimal

PDU Sungai Gampa sehari kumpulkan 1 ton sampah dari sungai

Eceng gondok penuhi sungai di Banjarmasin.

Banjarmasin, IDN Times - Limbah yang mencemari sungai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan. Namun, hal itu belum maksimal ditangani oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.

Sejauh ini, Pemerintah Kota Banjarmasin hanya bisa melakukan pemanfaatan limbah sungai seperti eceng gondok dan organik lainnya untuk dijadikan pupuk kompos. Namun, masih banyak limbah seperti kayu, plastik dan benda lainnya yang potensinya belum dimanfaatkan.

1. Keterbatasan PDU manfaatkan limbah sungai

Proses pencacahan eceng gondok untuk dijadikan kompos di PDU Sungai Gampa Banjarmasin.

Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Marzuki mengatakan bahwa pihaknya masih terbatas dalam memanfaatkan limbah dan sampah yang dikelola oleh Pusat Daur Ulang (PDU) Sungai Gampa, Banjarmasin Utara.

Ia mengatakan bahwa tumbuhan air eceng gondok dan gulma yang mencemari Sungai Martapura itu berhasil diangkut setiap harinya mencapai 500 kg, bahkan bisa satu ton. Tentunya itu telah mengurangi sampah di kota lewat sungai.

“Eceng gondok yang berada di sungai setiap harinya kami ambil. Rata-rata ada setengah ton yang kita proses untuk dijadikan kompos,” katanya.

Baca Juga: Harga Bawang Merah di Banjarmasin Melambung Pascalebaran

2. Ratusan kilogram kompos dari eceng gondok dibagi gratis

Kabid Kebersihan DLH Kota Banjarmasin, Marzuki

Sebenarnya DLH ingin mengembangkan jauh lebih banyak lagi memanfaatkan potensi limbah itu. Namun karena keterbatasan anggaran dan alat, sehingga hanya memanfaatkan yang ada.

Kemudian terkait Kompos diproduski, kata Marzuki itu akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan misalnya untuk taman umum, taman sekolah dan lingkungan warga.

Kompos dibagikan secara gratis dan masyarakat bisa mengambilnya dengan mengajukan surat maupun proposal. Jumlahnya tidak dibatasi, selama kompos masih ada, warga bisa membawa semampunya.

“Kompos yang kami olah gratis untuk masyarakat. Silakan warga bisa menghubungi PDU setempat,” bebernya.

Berita Terkini Lainnya