TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Jamban di Banjarmasin Bakal Dipasangi Alat Pengelolaan Limbah

Atasi persoalan buang air besar sembarangan di sungai

Jamban cemplung di wilayah Banjarmasin Selatan yang masih digunakan masyarakat sekitar.

Banjarmasin, IDN Times - Ribuan jamban cemplung ke sungai di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) perlahan akan dipasangi alat pengolahan limbah bernama Tripikon S Subarwakat. Ini merupakan salah satu program pemerintah untuk mengatasi persoalan buang air besar sembarangan (BABS).

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin bersama Forum Kota Sehat (FKS) Banjarmasin dan Perumda PALD baru ini telah memetakan wilayah mana saja yang akan dipasangi alat tersebut. Mengingat, rencana itu juga bertujuan untuk mengentaskan buang air besar sembarangan di kota ini.

1. Pemasangan alat untuk pemukiman di bantaran sungai

Alat pengelolaan limbah domestik yang sudah dipasang di Banua Anyar, Banjarmasin Timur

Ketua FKS Banjarmasin, Faturrahman menyampaikan, rencana pemasangan Tripikon S itu nantinya disebar ke semua kelurahan di Banjarmasin. Pihak yang mendapat bantuan alat tersebut pemukiman bantaran sungai yang masih terbiasa BAB sembarangan menggunakan jamban cemplung, baik yang terbuka maupun tertutup.

Ini bertujuan untuk lingkungan sehat. Sementara program Open Defecation Free (ODF) diklaim sudah 80 persen berjalan baik di kota ini. Penggunggunaan alat itu sudah berhasil dilakukan di Banua Anyar, Banjarmasin Timur.

“Semua pemukiman di bantaran sungai kedepan tidak ada lagi jamban yang kotorannya langsung dibuang ke sungai. Dengan begitu Kota Banjarmasin untuk ODF 80 persen bisa tercapai,” ujarnya, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga: Kejari Limpahkan Berkas Kasus Penusukan Siswa SMAN 7 ke PN Banjarmasin

2. Tripikon berfungsi mengurai dan memfilter kotoran

Pemukiman bantaran sungai target ODF di Banjarmasin.

Faturrahman mengatakan bahwa fungsi alat itu masih sama dengan teknologi bio filter yang sudah dikerjakan pihaknya. Tripikon berfungsi memfilter dan mengurai kotoran yang dibuang ke wadah penampungan.

Jadi saat sudah difilter, maka air yang keluar dari tabung sudah dalam keadaan bersih. Sehingga tidak mencemari sungai. Jika semuanya dipasangi alat tersebut, maka kandungan bakteri E Coli di sungai Banjarmasin berkurang signifikan.

“Namun hal itu semuanya perlu proses, karena ada lima ribu lebih lagi jamban yang masih digunakan warga. Saya harap tripikon ini bisa digunakan karena biayanya juga jauh lebih murah daripada bio filter,” katanya.

Berita Terkini Lainnya