Antropolog Banjarmasin Gali Benda Kuno di Bawah Surau Al Hinduan

Sejarawan menduga kuat sisa kapal uap

Banjarmasin, IDN Times - Para ahli sejarawan di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) menggali benda bersejarah di bawah Surau Al Hinduan, Minggu (20/8/2023). Lokasi surau kuno yang terletak di lokasi wisata Siring Tendean Seberang Masjid Kecamatan Banjarmasin Tengah. 

Mereka belum berani memastikan benda kuno yang terpendam lama di bawah Surau Al Hinduan ini. Tetapi sejumlah antropolog di Banjarmasin memprediksi benda tersebut kemungkinan adalah benda bersejarah di zaman kolonial Hindia Belanda menguasai nusantara. 

1. Surau Al Hinduan sudah dibongkar

Antropolog Banjarmasin Gali Benda Kuno di Bawah Surau Al HinduanSisakan menara, Langgar Al Hinduan yang dibongkar dan mau direnovasi oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.

Pemerintah Kota Banjarmasin merenovasi Surau Al Hinduan sekaligus menggali benda kuno yang terpendam di bawah bangunan. Beberapa pihak menduga benda kuno tersebut adalah meriam kuno zaman Belanda yang tertimbun di bawah surau. 

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Banjarmasin Zulfaisal Putera mengaku belum memastikan jenis benda kuno ini. 

Sementara ini, menurutnya, tim ahli cagar budaya menduga benda kuno tersebut adalah dudukan meriam sambungan pipa air. Meskipun proses penggalian terus dilakukan di tempat yang sama.

"Kami masih lakukan kajian terhadap penemuan diduga dudukan meriam ini dan menggali 1 meter lagi kalau ada meriamnya," katanya.

Baca Juga: Biaya Kuliah di Banjarmasin yang Diklaim Murah dan Terjangkau

2. Diduga kuat penemuan sisa kapal uap di Surau Al Hinduan

Antropolog Banjarmasin Gali Benda Kuno di Bawah Surau Al HinduanTim antropolog saat meneliti temuan benda besar di bawah Langgar Al Hinduan Banjarmasin.

Antropolog Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mansyur mengaku belum berani berspekulasi jenis benda kuno yang berada di bawah Surau Al Hinduan. Ia harus memastikan fisik benda tersebut sebelum akhirnya berpendapat. 

Apalagi Mansyur mendapati sisa-sisa batu bara yang menempel pada benda bundar mirip sambungan pipa. 

"Diduga kuat itu adalah sisa kapal uap, karena kami menemukan terdapat sisa batu bara yang masih menempel pada benda itu. Hal itu juga diperkuat dengan pernah ditemukannya bangkai kapal uap di areal sekitar Jalan Piere Tendean," katanya.

Sementara ini, Mansyur bersama peneliti Lembaga Kajian Sejarah, Sosial, dan Budaya Kalimantan Syahreza menyimpulkan dugaannya adalah ketel uap dengan model Cochran Boiler.

Produksi sekitar tahun 1885 untuk small river steamer (kapal uap kecil yang melayari sungai) berjenis boiler pipa air (water steam) dengan bahan bakar batu bara.

3. Muktamar NU ke ll digelar di Al Hinduan

Antropolog Banjarmasin Gali Benda Kuno di Bawah Surau Al HinduanLanggar Al-hinduan yang bakal dijadikan cagar budaya di Banjarmasin.

Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyatakan, Surau Al Hinduan diproyeksikan menjadi museum dan monumen cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Surau ini tercatat sebagai tempat bersejarah pagelaran Muktamar Nahdlatul Ulama ke II di Banjarmasin pada tahun 1936 silam. 

Sebelum deklarasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Hasil dari muktamar tersebut sangat monumental dikarenakan terkait dengan prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara. 

“Ini surau bersejarah, maka dari itu akan kita jadikan cagar budaya. Ditambah ditemukannya benda bersejarah yang perlu dilindungi dan dilestarikan nilai sejarahnya yakni merehabilitasi tanpa mengubah bangunan asli," ucapnya. 

Baca Juga: Kemarau Panjang Berdampak pada Intrusi Air Laut di Sungai Banjarmasin 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya