Kreativitas Ponpes Mahad Darul Ma'arif di Era Sosial Media 

Pembentukan karakter para santri di Kalsel 

Banjarmasin, IDN Times - Kemajuan teknologi yang serba digital seperti sekarang ini tak membuat pondok pesantren berdiam diri. Pondok Pesantren Mahad Darul Ma'arif Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) justru memanfaatkan kemajuan teknologi demi kemajuan pendidikan santrinya.

Pimpinan Ponpes Mahad Darul Ma'arif Wahyudi Ibnu Sahab mengatakan, santrinya setiap akhir pekan didorong agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Seperti di era digital ini di mana mereka dilatih agar bisa memproduksi materi konten bermanfaat di sosial media. 

Aktivitas para santri yang dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler Ponpes Mahad Darul Ma'arif Banjarmasin. 

1. Ponpes Darul Ma'arif ajarkan membuat konten bernuansa Islam di sosial media

Kreativitas Ponpes Mahad Darul Ma'arif di Era Sosial Media Pimpinan Ponpes Mahad Darul Ma'arif Banjarmasin, Guru Wahyudi Ibnu Sahab.

Wahyudi mengatakan, konten media sosial para santri berisikan tema kajian keagamaan soal Islam. Seperti tentang bagaimana kemampuan dakwah, kemampuan ceramah, hafalan Quran, dan lainnya.

Pembelajaran soal keseharian para santri ini lantas dibuatkan video sekaligus dipublikasi di akun media sosial ponpes.  

Cara seperti ini, menurut Wahyudi, bertujuan praktik keilmuan para santri dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Sekaligus membuat materi konten media sosial yang berguna bagi pembangunan masyarakat.

"Keilmuan para santri kita minta agar mereka membuat video misalnya hafalan dan dakwah. Ini salah satu bahwa santri harus bisa beradaptasi dengan teknologi smartphone, bisa menyampaikan hal yang positif," katanya.

Baca Juga: Kritikan Renovasi Jembatan di Banjarmasin yang Sedot Rp11,8 Miliar 

2. Tiga metode belajar tahsin, tafkhim, dan tadris

Kreativitas Ponpes Mahad Darul Ma'arif di Era Sosial Media Aktivitas ajar mengajar Ponpes Mahad Darul Ma'arif Banjarmasin.

Wahyudi menyatakan, Ponpes Mahad Darul Ma'arif menjalankan tiga kurikulum atau metode belajar sekaligus, yakni tahsin, tafkhim atau qiroatul, dan kurikulum umum. Patut pula diketahui bahwa ponpes lebih memprioritaskan sistem pembelajaran tahsin dan tafkhim hingga 70 persen.

Tahsin itu sendiri santri mendapat pelajaran membaca Alquran dengan metode ummi. Metode ummi adalah metode dari perkembangan metode sebelumnya. Bila dulu seperti iqra.

Selanjutnya, tafkhim metode belajar seperti belajar bahasa Arab dan pemahaman membaca kitab huruf gundul kemudian implementasi sesuai bidang. Juga pemahaman mengenai hadis, fiqih, dan tauhid.

Kemudian kurikulum umum atau tadris, seperti pelajaran sains, matematika, IPA, IPS, Bahasa dan lainnya. "Pesantren kita mengajarkan tiga kurikulum, tahsin 30 persen, tafkhim atau qiroatul kutub 40 persen, kurikulum umum 30 persen," katanya.

"Adapun yang menjadi unggulan dalam Pesantren Mahad Darul Ma'arif adalah menjadikan santri yang beradab, kemampuan membaca kitab gundul dan memiliki jiwa kepemimpinan," katanya.

3. Ponpes dipercaya cetak lulusan yang berkarakter

Kreativitas Ponpes Mahad Darul Ma'arif di Era Sosial Media Khairul Anam saat momen perpisahan bersama anaknya yang pergi belajar di ponpes.

Sementara itu, Khairul Anam, salah satu orangtua santri belajar di ponpes ini sangat percaya dengan kualitas pengajarannya. Ia juga tahu bahwa ponpes memadukan sistem pembelajaran tentang agama dengan perkembangan teknologi komputer dan internet. 

Ia menilai, di pondok tidak hanya ilmu agama yang bisa didapat, namun lebih dari itu, anak bisa lebih mandiri tidak selalu mengandalkan orangtua. Itu yang membuatnya percaya bahwa pesantren beda dengan sekolah umum.

"Pesantren menjamin kualitas pendidikan di sana banyak diajarkan berbagai hal. Mulai bangun tidur sampai tidur lagi terus dipantau, tentu itu berbeda dengan sekolah umum," ujarnya.

Khairul bersyukur anaknya tidak keberatan saat akan dikirimkan belajar di Ponpes Mahad Darul Ma'arif Banjarmasin. Apalagi belajar di ponpes tidak terlalu membebani keuangan orangtua santri di mana beban biayanya cukup terjangkau.

"Menimba ilmu didunia dan akhirat harus seimbang. Jadi harus dengan ilmu, kalau mau selamat ya keduanya. Pesantren lengkap semuanya ada di sana, bonusnya memiliki lulusan yang berkarakter," bebernya.

Baca Juga: Karyawan Rumah Sakit di Banjarmasin Terancam PHK

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya