Sungai Lulut dan Kndaung di Banjarmasin akan Dinormalisasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Sungai-sungai di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) terus dilakukan normalisasi. Hal itu dilakukan karena sungai sudah banyak yang tertutup rawa dan tanah, bahkan bangunan.
Setiap tahunnya Pemkot Banjarmasin membuat program normalisasi sungai. Seperti tahun ini, sedikitnya ada dua titik sungai yang mendapat jatah program tersebut.
1. Pertahankan fungsi sungai
Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony mengatakan, Program normalisasi sungai selain untuk mempertahankan fungsi sungai, juga untuk pengendalian banjir.
Tahun ini PUPR melaksanakan normalisi sungai di dua titik, yakni Kawasan Sungai Lulut dan Sungai Kidaung. Dua titik itu sudah mulai dilaksanakan dan ditargetkan selesai hingga akhir tahun. Kalau Sungai Lulut dijalankan agar bisa mengakses jalur perbatasan Kabupaten Banjar.
"Jadi ada dua, Sungai Lulut dan Kidaung. Kalau Sungai Lulutnya kita buka, dan ada juga sebagian simpang Sungai Bamban yang kami normalisasikan,"
Baca Juga: Diduga Titip Nama Perjalanan Dinas, Oknum Pejabat PPU Jadi Sorotan
2. Titik urgen karena langganan genangan air
Kalau di Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur memang dianggap urgen mengingat berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
Sedangkan untuk Kawasan Banjarmasin Utara kata Thony, pihaknya fokus melakukan normalisasi di kawasan Sungai Kidaung, karena masuk ke dalam kawasan pendidikan, yakni kampus ULM. Kawasan itu selama ini langganan genangan banjir jika sedang banjir rob dan hujan deras.
Banjir terparah sepanjang sejarah di Banjarmasin terjadi pada tahun 2021 lalu. Di mana banyak genangan air yang tidak mengalir karena tersumbatnya sungai dan dangkal.
"Berkaca pada tahun 2021 lalu, salah satunya di kawasan Simpang Sungai Gusang dimana daerah disana terendam banjir karena berkurangnya fungsi sungai Akhirnya dilakukan normalisasi agar pengairan lancar kembali," katanya.
3. Dua titik dianggarkan Rp 600 juta
Kedua titik sungai itu mendapat jatah proyek normalisasi sungai sekitar 12 kilometer lebih. Untuk Sungai Lulut panjang sekitar 6,5 kilometer. Sedangkan di Sungai Kidaung 5,5 kilometer.
Kemudian anggarannya terbilang Rp600 juta. Rinciannya, untuk Sungai Kidaung sebanyak Rp400 juta, sisanya untuk kawasan Sungai Lulut.
"Tahun ini dianggarkan Rp 600 juta untuk kedua titik itu. Kalau diukur ada 12 kilometer," katanya.
Baca Juga: KPU Banjarmasin Kirab Pemilu dengan Konvoi Kapal Klotok Parpol