TelkomGroup Amankan Layanan, Aset dan Karyawan di Papua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Terkait lumpuhnya layanan telekomunikasi di Papua, PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) hingga pagi ini (30/09) masih melakukan pengamanan terhadap layanan, aset dan karyawan TelkomGroup pasca terjadinya peristiwa di Jayapura, Kamis (29/8).
TelkomGroup juga mengaktifkan crisis center regional di Makassar dan crisis center pusat di Jakarta untuk memantau kondisi infrastruktur dan layanan selama 7x24 jam.
“Kami terus berkoordinasi dengan aparat keamanan seperti TNI dan Polri setempat demi memastikan keamanan aset-aset milik TelkomGroup. Selain itu, bantuan pengamanan juga dalam rangka mengamankan proses recovery infrastruktur dan layanan yang terdampak peristiwa tersebut,” kata Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo dalam rilisnya.
1. Sejumlah layanan berangsur normal
Arif menjelaskan, sejumlah layanan TelkomGroup sudah dapat beroperasi kembali. Di Jayapura, layanan Telkomsel sudah beroperasi sekitar 70 persen, bahkan layanan voice dan SMS di Sentani dan Abepura sudah beroperasi dengan normal
Sementara di Jayapura, layanan Telkom telah beroperasi 80 persen. Pada beberapa lokasi lain yang terkena dampak juga masih terus dilakukan perbaikan.
Kantor pelayanan pelanggan TelkomGroup di Jayapura tidak beroperasi sampai kondisi telah benar-benar kondusif.
Baca Juga: Kantor Pos dan Telkomsel Papua Dibakar, Aparat Tembakkan Gas Air Mata
2. Memantau dan mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan
Arif juga mengatakan pihaknya masih terus memantau dan mengidentifikasi dampak peristiwa di Jayapura.
“Kami akan terus memantau dan mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari peristiwa Jayapura terhadap aset dan layanan TelkomGroup. Untuk gedung pelayanan pelanggan dan kantor yang terkena dampak kerusuhan, perbaikan akan dilakukan setelah kondisi setempat kondusif,” ujar Arif.
3. Penyebab gangguan layanan komunikasi di Papua
Seperti diketahui, pada Kamis (29/8) kemarin, akses komunikasi mulai dari internet, layanan SMS, dan telepon di Papua lumpuh. Beredar kabar bahwa akses komunikasi diblokir oleh pemerintah, namun hal itu dibantah oleh Menkominfo. Kejadian ini memicu kemarahan massa yang kemudian membakar kantor Telkom Indonesia di Papua.
"Kebijakan pemerintah hanya melakukan pembatasan atas layanan data (tidak ada kebijakan black out) sementara, layanan suara (menelepon/ditelepon), serta SMS (mengirim/menerima) tetap difungsikan," kata Menkominfo Rudiantara dalam keterangan pers, Rabu (29/8).
"Yang terjadi di Jayapura, ada yang memotong kabel utama jaringan optik Telkomsel, yang mengakibatkan matinya seluruh layanan telekomunikasi di beberapa wilayah Jayapura," ujar Rudiantara
Baca Juga: Kabel Utama Telkomsel Dipotong, Layanan Telepon & SMS Lumpuh di Papua