Tes Swab Gratis di Pasar Rapak Balikpapan Sepi Peminat

Pedagang keluhkan hasil swab lama

Balikpapan, IDN Times - Pemeriksaan tes swab massal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan di halaman Pasar Plaza Rapak Balikpapan sepi peminat. Sejak pagi, hanya ada beberapa pedagang dan warga sekitar yang terlihat mengikuti kegiatan tersebut.

Banyak para pedagang yang tidak berjualan dan menutup lapaknya, sehingga tidak hadir dalam kegiatan pemeriksaan tes swab massal.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiyati mengatakan dalam pelaksanaan pemeriksaan tes swab massal ini, pihaknya menyediakan kuota untuk 300 orang.

Menurutnya, pelaksanaan tes swab massal ini merupakan tindak lanjut terhadap pelaksanaan swab massal pedagang sebelumnya yang juga sepi peminat. Dari 250 pedagang yang ditargetkan hadir hanya sekitar 120 orang saja yang datang.

"Memang kami dari pemerintah juga mengharapkan kesadaran masyarakat agar lebih proaktif, karena memang kita dari pemerintah ini tidak memungkinkan kejar-kejaran untuk mereka agar melakukan swab, tidak akan selesai permasalahannya, kami  butuh kesadaran dari masyarakat untuk hadir," katanya ketika diwawancarai wartawan di Pasar Rapak Balikpapan, Kamis (30/7/2020).

1. Yang tidak hadir diberikan kesempatan ke Dinkes

Tes Swab Gratis di Pasar Rapak Balikpapan Sepi PeminatSekretaris Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiyati. IDN Times/Haikal

Menurut Alwiyati, pihaknya telah menyampaikan kepada pedagang di kawasan pasar Plaza Rapak Balikpapan agar bisa berpartisipasi dalam kegiatan pemeriksaan tes swab massal. 

Pelaksanaan tes swab massal ini bukan bertujuan untuk menyulitkan para pedagang dalam melakukan kegiatan jual beli, namun untuk memberikan perlindungan kepada para pedagang dan pembeli dari ancaman potensi penyebaran virus corona.

"Kami ini melindungi konsumen dan juga pedagangnya, tujuan kami bukanlah untuk menjatuhkan mereka tapi untuk melindungi dia dan konsumennya," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada para pedagang atau warga di sekitar Plaza Rapak Balikpapan yang tidak hadir, untuk melakukan tes swab di Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.

"Kalau memang mereka tidak bisa hadir, kami masih bisa memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan swab test di Dinas Kesehatan, kami buka setiap hari untuk warga warga hasil tracking secara gratis kami tidak pernah menarik biaya," ujarnya.

2. Hasil swab terlalu lama

Tes Swab Gratis di Pasar Rapak Balikpapan Sepi PeminatPedagang di Pasar Rapak Balikpapan. IDN Times/Haikal

Sejumlah pedagang yang biasa berjualan di Pasar Plaza Rapak Balikpapan mempertanyakan waktu tunggu hasil pemeriksaan tes swab COVID-19 yang terlalu lama.

Nur Sholihin, salah seorang pedagang Pasar Rapak Balikpapan yang biasa berdagang kosmetik mempertanyakan proses pemeriksaan tes swab yang dilakukan kepada pedagang setelah ditemukan adanya beberapa pedagang yang terkonfirmasi positif terpapar corona.

Ia menyebutkan kebijakan pemerintah untuk menutup pasar selama 3 hari kemudian melakukan swab dinilai kurang tepat. Sedangkan untuk mendapat hasil swab para pedagang harus menunggu selama 9 hari.

"Untuk apa ditutup 3 hari terus dilaksanakan swab kemudian hasilnya baru keluar sekitar 9 hari dan baru ditemukan pasien positif padahal pasien yang bersangkutan sudah ke mana-mana, seharusnya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 itu hasil swab-nya itu secepatnya dikeluarkan," jelasnya.

Ia merasa dirugikan dengan adanya rencana penutupan pasar. Karena dianggapnya menambah kesulitan pedagang di tengah masa perekonomian yang terpuruk.

"Buat apa ada penutupan karena memang kondisinya juga penjualan di pasar sudah sepi buat apa penutupan, makanya kami dari para pedagang menyampaikan bahwa kami tidak setuju dengan dilakukannya ada penutupan," ujarnya.

Baca Juga: Pedagang Pasar Tradisional di Balikpapan Meninggal Akibat COVID-19

3. Sempat terjadi kekosongan stok cartridge di laboratorium kesehatan

Tes Swab Gratis di Pasar Rapak Balikpapan Sepi PeminatPedagang di Pasar Rapak Balikpapan mengikuti tes swab massal. IDN Times/Haikal

Menanggapi keluhan pedagang tersebut, Alwiyati menjelaskan bahwa penyebab lama waktu tunggu hasil pemeriksaan tes swab khusus bagi pedagang Pasar Rapak diakibatkan oleh banyaknya jumlah antrean sampel hasil swab yang menumpuk di Labkesda Kaltim. kondisinya kemarin diperparah lagi dengan kekosongan stok cartridge untuk alat tes swab yang dipergunakan sehingga harus menunggu pengiriman stok dari luar Kaltim.

"Hasil swab itu kan kita kirim ke Samarinda, sedangkan di Samarinda loadingnya juga cukup tinggi, karena dia untuk menangani kasus-kasus tracking yang terjadi di Samarinda pun cukup tinggi yang lebih diprioritaskan, selain itu juga kemarin sempat ada kendala kayaknya ada kekosongan stok cartridge, jadi kita harus menunggu kedatangan," jelasnya.

Menurutnya, sesuai dengan protokol kesehatan, seharusnya orang yang baru melakukan tes swab harus melakukan karantina terlebih dahulu selama 14 hari hingga ada hasil pemeriksaan laboratorium untuk mencegah potensi penyebaran virus corona.

"Tapi juga kita memaklumi bahwa kondisi keuangan dari pedagang dan juga pembeli kita tidak bisa tutup mata, sehingga mereka ya tetap berjualan padahal kita sudah menutupnya selama 3 hari," ungkapnya.

Ia menambahkan pihaknya sudah berupaya untuk mencari solusi agar waktu tunggu pemeriksaan swab test dapat lebih cepat dengan melibatkan sejumlah klinik yang memiliki fasilitas swab. Namun hal tersebut masih belum mampu membantu mempercepat proses pemeriksaan terhadap hasil tes swab.

"Namun klinik-klinik itu juga lebih mengutamakan layanan dari perusahaan-perusahaan yang menjadi klien mereka," jelasnya.

Baca Juga: 1 PDP di Balikpapan Meninggal, Istri Pedagang Pasar Positif COVID-19 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya