12.560 Botol Miras Dimusnahkan, Hasil dari Penyelundupan Prajurit TNI

Oditur Militer II-06 Pontianak musnahkan BB dari 3 perkara

Pontianak, IDN Times - Sebanyak 12.560 botol minuman keras dan 49.960 bungkus rokok ilegal dimusnahkan Oditur Militer II-06 Pontianak, di Kantor Oditurat Militer II-06 Pontianak, Jalan Gusti Sulung Lelanang pada Senin (02/10/2023).

Pemusnahan barang bukti tersebut atas perkara pidana dari prajurit TNI. Tak hanya kepemilikan barang bukti belasan ribu miras dan rokok ilegal, pihaknya juga memusnahkan senjata api ilegal. Total kasus yang ditangani yakni tiga perkara pidana, dan para pelaku telah dijatuhkan sanksi hukuman.

“Berdasarkan putusan banding Pengadilan Militer Tinggi I Medan Nomor 44-K/PMT-I/BDG/AD/IX/2021 Tanggal 14 Oktober 2021 dan akta putusan telah memperoleh kekuatan hukum tetap nomor AMKHT/37/PMI-05/AD/XI/2021 tanggal 12 November 2021 yang amar putusannya menetapkan status barang bukti dirampas untuk dimusnahkan,” jelas Kaotmil II-06 Pontianak Kolonel Kum Eni Sulisdawati saat konferensi pers, Senin (02/9/2023).

1. 12.560 botol miras, dan 49.960 bungkus rokok ilegal dimusnahkan

12.560 Botol Miras Dimusnahkan, Hasil dari Penyelundupan Prajurit TNISejumlah barang bukti minuman keras yang akan dimusnahkan. (IDN Times/Teri).

Terdapat sebanyak 12.560 botol minuman keras, dan 49.960 bungkus rokok ilegal merek double hapubess atas perkara yang dilakukan oleh prajurit TNI dimusnahkan di Pontianak.

Barang bukti tersebut atas perkara Mayor Mar Anton Koerniawan NRP 1723/P Pamen DPB Denma Puspomal, pada bulan Maret 2023. Oditur Jenderal (Orjen) TNI, Laksda TNI Nazali Lempo memastikan semua barang bukti yang disita saat proses pengadilan akan dimusnahkan semua.

“Saya yakinkan dan pastikan tidak ada satu pun barang bukti yang tertukar maupun dialihfungsikan, dan itu sesuai dengan putusan pengadilan,” tegas Nazali.

Baca Juga: Kuliner Khas Pontianak yang Jarang Ditemui dan Mulai Dilupakan

2. Satu pucuk senjata api makarov dan 12 amunisi dimusnahkan

12.560 Botol Miras Dimusnahkan, Hasil dari Penyelundupan Prajurit TNIBarang bukti kepemilikan senjata api ilegal yang dilakukan prajurit TNI. (IDN Times/Teri).

Tak hanya minuman keras dan rokok ilegal, ada juga kasus kepemilikan senjata api ilegal yakni dalam perkara Koptu Imam Sakroni NRP 31010681650981 TA DENMADAM XII/TPR.

Pihaknya mengamankan satu pucuk senjata api merek Makarov berwarna silver, satu buah magasin warna silver, sebanyak 12 buah amunisi kaliber 32 mm, dan satu buah tas kulit merek Condoth.

Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan juga menegaskan apabila ada anggota yang melanggar aturan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Barang ini dipastikan dimusnahkan semuanya, dan para pelaku akan dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkap Iwan.

3. Minyak lintah jadi barang bukti kasus asusila

12.560 Botol Miras Dimusnahkan, Hasil dari Penyelundupan Prajurit TNIPangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan dan Oditur Jenderal (Orjen) TNI, Laksda TNI Nazali Lempo memegang barang bukti miras. (IDN Times/Teri).

Tak dijelaskan secara detail, pihaknya mengamankan dua unit handphone, dan satu minyak lintah dalam kasus asusila yang dilakukan oleh prajurit TNI.

Barang bukti tersebut dari perkara Letkol Kes Wisnoe Pratomo NRP 527025 Pamen Lanud Supadio. Barang bukti perkara ketiga berupa satu unit handphone merek Oppo A37, satu unit handphone merek Iphone 7, dan satu botol kecil bekas minyak lintah hitam papua.

“Minyak lintah ini dipergunakan untuk kasus seksual, jadi itu untuk memperkuat yang bersangkutan terdakwa saat melakukan pelecehan seksual, disampaikan bahwasannya tepatnya kasus asusila,” ungkap Eni.

Dalam hal ini, pihaknya meminta warga Kalbar untuk melaporkan jika ada prajurit TNI yang melanggar aturan, atau tindak pidana. Karena pihaknya tak segan untuk memberikan hukuman yang berlaku.

“Jangan ragukan kami, jika ada anggota yang melanggar laporkan ke kami. Yang jelas kita akan proses sesuai prosedur hukum yang berlaku terhadap anggota yang melanggar aturan. Kami juga rutin di lapangan untuk memberikan arahan kepada prajurit untuk tidak melanggar aturan,” tukas Iwan.

Baca Juga: Kejari Pontianak Pertanyakan Kasus Pencabulan oleh Guru

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya