Jokowi Sebut Harga Minyak Terancam Naik jika Konflik di Gaza Berlanjut

Presiden Jokowi ceritakan konflik Israel saat ke Pontianak

Pontianak, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) memaparkan sejumlah isu soal konflik peperangan antara Israel dan Palestina. Hal ini disampaikannya pada saat pidato pembukaan Kongres HMI ke-XXXII, dan Munas Kohati ke-XXV Tahun 2023, di Pontianak, pada Jumat malam, (24/11/2023).

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, dia sudah terbang ke Arab Saudi untuk memenuhi undangan KTT dari organisasi negara Islam dan khusus membicarakan soal Gaza. Mereka semua, kata Jokowi, mengutuk Israel untuk segera menghentikan perang, gencatan senjata, dan bantuan kemanusiaan agar dibuka lebar.

“Capek ndak? Ya cuman tugas presiden seperti itu. Minggu ini sangat padat sekali, mulai 11 November saya terbang ke Saudi untuk memenuhi undangan KTT luar biasa,” ungkap Jokowi dalam pidatonya.

1. Indonesia terpilih untuk selesaikan urusan yang berkaitan dengan Gaza

Jokowi Sebut Harga Minyak Terancam Naik jika Konflik di Gaza BerlanjutPj Gubernur Kalbar, Harisson dan Presiden Jokowi hadir dalam acara Kogres HMI. (IDN Times/Adpim).

Dalam pidato tersebut, Jokowi mengatakan, dari Gaza, Indonesia terpilih dari 5 negara untuk menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan Gaza.

"Indonesia dari 57 negara tadi, Mesir, Saudi Arabia, Nigeria dan Jordania. Dan saya juga menyampaikan khusus secara langsung, Presiden Joe Biden mengenai hasil-hasil yang ada di KTT tadi. Saya sampaikan apa adanya, karena kuncinya ada di sana,” terang Jokowi.

Sejumlah bantuan yang diberikan ke Gaza, kata Jokowi sudah mencapai lebih dari 100 kontainer yang masuk ke Gaza. Sebelumnya, kontainer berisikan bantuan itu hanya 5 sampai 10 kontainer saja yang diperbolehkan melewati pintu gerbang.

“Tapi dengan desakan yang kita berikan sekarang sudah bisa mencapai kurang lebih 100 kontainer yang bisa masuk ke Gaza. Yang dibutuhkan hampir 500 kontainer per hari,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, saat di Gedung Putih, dia memaparkan soal penderitaan di Gaza. Lebih dari 16 ribu jiwa yang meninggal, 60 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

Baca Juga: Protes Fasilitas Penginapan, Rombongan HMI Sulawesi Ricuh di Pontianak

2. Jokowi juga bahas soal perang Ukraina

Jokowi Sebut Harga Minyak Terancam Naik jika Konflik di Gaza BerlanjutBertandang ke Pontianak, Jokowi ceritakan soal konflik Israel dan Palestina. (IDN Times/Adpim).

Tak hanya peperangan Israel dan Palestina, Jokowi juga bahas soal perang yang terjadi di Ukraina. Menurutnya, dengan adanya peperangan tersebut juga berdampak dengan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.

“Yang jelas situasi politik yang kita hadapi pada saat awal perang di Ukraina kita tenang, karena jauh dari kita, tapi berdampak dengan negara kita, dampaknya harga pupuk naik, bahan bakunya dari Ukraina dan Rusia,” ucap Jokowi.

“Gandum 11 juta ton yang kita impor 30 persen dari Ukraina dan Rusia, saat saya bertemu dengan Presiden menyampaikan stok gandum di Ukraina ada 77 juta ton berhenti dan tak bisa keluar ke mana-mana,” lanjutnya.

Jokowi juga sampaikan bahwa dirinya bertemu Presiden Rusia Putin, dia menyampaikan hal yang sama. Ada kurang lebih sekitar 100 juta ton tidak bisa dikirim. Peperangan tersebut berdampak terhadap semua negara, mulai dari naiknya harga gandum dan pupuk.

3. Jika peperangan tak berhenti, Jokowi khawatir akan menyebar ke seluruh negara

Jokowi Sebut Harga Minyak Terancam Naik jika Konflik di Gaza BerlanjutWarga Palestina berkumpul di lokasi di mana sebuah rumah hancur akibat serangan udara Israel, di tengah konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/aww.)

Dalam sambutannya, Jokowi juga mengatakan, bahwa dia khawatir jika peperangan di Gaza tak segera diberhentikan, pasalnya hal tersebut akan berimbas atau menyebar ke seluruh negara.

“Yang kita takutnya perangnya melebar, tapi juga bisa di Libanon, Yaman, dan lain. Problemnya bukan perangnya di sana, tapi harga minyak naik. Kalau perang itu benar-benar melebar kita gak tahu harga minyak sampai berapa. Kalau harga minyak naik, seluruh harga barang juga naik. Biasanya HMI demo. Gak papa, kan menyampaikan aspirasi,” papar Jokowi.

Jokowi juga mengkhawatirkan jika harga minyak naik, maka sejumlah barang lainnya juga akan naik. Namun pada kesempatan itu, Jokowi juga bersyukur bahwa Indonesia juga sudah pulih dari pandemi, baik dari sektor ekonomi hingga kesehatan.

“Inilah kondisi yang ingin saya sampaikan karena ini tantangan kita ke depan, tantangan eksternal yang harus dihadapi oleh pemimpin ke depan, dan kepemimpinan ke depan sangat menentukan,” terangnya.

“Tahun 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan negara kita bisa melompat sebagai negara maju atau tidak. Biasanya dalam peradaban negara ada 1 kali kesempatan. Peluang kita ada, kesempatan kita ada, tapi juga tantangannya sangat banyak,” lanjutnya.

Jokowi berharap agar kesempatan dan peluang yang ada harus dimanfaatkan. Pada kesempatan itu, Jokowi senang karena kader HMI semangat dalam menatap masa depan.

“Senang saya dengan kader-kader HMI dalam menatap masa depan, memang yang muda-muda harus optimis. Ada tantangan kita ketahui tapi tidak usah takut, tidak usah khawatir, dan optimisme harus perlu,” tukasnya.

Baca Juga: Warga Binaan Rutan Pontianak Meninggal Dunia karena Sesak Nafas

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya